Indonesian understanding on hilarious twitter posts collected from weekly tweetly roundup in Ellen Degeneres show / Ivo Florist - Repositori Universitas Negeri Malang

Indonesian understanding on hilarious twitter posts collected from weekly tweetly roundup in Ellen Degeneres show / Ivo Florist

Florist, Ivo (2019) Indonesian understanding on hilarious twitter posts collected from weekly tweetly roundup in Ellen Degeneres show / Ivo Florist. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

RINGKASAN Florist Ivo. 2019. Indonesian Understanding On Hilarious Twitter Posts Collected from Weekly Tweetly Roundup in Ellen DeGeneres Show. Thesis. English Department Faculty of Letters Universitas Negeri Malang. Dosen Pembimbing (1) Prof. Dr. Yazid Basthomi S.Pd. M.A. (2) Hasti Rahmaningtyas S.Pd M.A. Kata Kunci lelucon one liner pemahaman orang Indonesia. Lelucon modern cenderung sederhana namun memerlukan pengetahuan tertentu yang tidak semua orang bisa memahaminya. Lelucon semacam ini sangat sesuai digunakan untuk acara TV karena singkat sehingga dapat langsung ke inti lelucon yang membuat penonton dapat langsung tertawa tanpa perlu bertele-tele. Ellen DeGeneres Show salah satu acara TV terpopuler di Amerika juga menggunakan salah satu macam dari lelucon modern yaitu one liner. Lelucon one liner yang dibacakan dalam acara tersebut dikumpulkan dari Twitter dan dibacakan oleh pembawa acaranya Ellen. Setiap selesai dibacakan para penonton selalu tertawa pada lelucon tersebut. Bahkan pembawa acara juga memberikan komentar terhadap lelucon-lelucon tersebut. Dapat diasumsikan bahwa penonton dan pembawa acara di studio acara tersebut paham akan lelucon yang dibacakan. Namun saat lelucon ini dibacakan kepada orang Indonesia banyak dari mereka tidak paham dengan lelucon-lelucon tersebut. Beberapa dari mereka tertawa namun tidak paham dengan maksud leluconnya. Ada pula yang menganggapnya lucu namun tidak tertawa. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu dan meneliti kejadian ini. Penelitian ini juga meneliti mengapa orang Indonesia yang berperan sebagai partisipan penelitian ini gagal menganggap lelucon-lelucon tersebut lucu dan juga tidak tertawa pada lelucon-lelucon tersebut. Beberapa teori seperti why theories dan 45 techniques yang juga digunakan dalam penelitian Tomoioag 259 (2015) dan Berger (2016) akan digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sebelumnya. Teori-teori tersebut lebih sering diterapkan pada lelucon narasi ataupun percakapan. Namun teori-teori ini juga sesuai dengan lelucon one liner tertulis. Dengan menggunakan teori-teori ini dalam analisis maka apa dan mengapa suatu lelucon dianggap lucu dapat di deteksi. Hal ini dapat membantu menjawab apa yang partisipan lewatkan sehingga mereka gagal memahami lelucon-lelucon tersebut.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Inggris (ING) > S1 Bahasa dan Sastra Inggris
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 28 Aug 2019 04:29
Last Modified: 09 Sep 2019 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/66676

Actions (login required)

View Item View Item