Studi fenomenologi makna pasang ri kajang dalam pengelolaan hutan masyarakat adat Ammatoa Bulukumba Sulawesi Selatan / Erman Syarif - Repositori Universitas Negeri Malang

Studi fenomenologi makna pasang ri kajang dalam pengelolaan hutan masyarakat adat Ammatoa Bulukumba Sulawesi Selatan / Erman Syarif

Syarif, Erman (2017) Studi fenomenologi makna pasang ri kajang dalam pengelolaan hutan masyarakat adat Ammatoa Bulukumba Sulawesi Selatan / Erman Syarif. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Syarif Erman. 2017. Studi Fenomenologi Makna Pasangri Kajang dalam Pengelolaan Hutan Masyarakat Adat Ammatoa Bulukumba Sulawesi Selatan. Disertasi Program Studi Pendidikan Geografi Program Doktor Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. Sumarmi M.Pd. (II) Drs. I Komang Astina M.S. Ph.D. (III) Dr. Ach Amirudin. M.Pd. Kata Kunci Pasang Pengelolaan Hutan dan Masyarakat Adat Ammatoa Kerusakan hutan yang terjadi di Sulawesi Selatan mengalami peningkatan yang tinggi. Faktor penyebab kerusakan hutan yaitu penebangan hutan secara liar kebakaran hutan dan alih fungsi lahan. Salah satu upaya mengatasi masalah kerusakan hutandengan mengkaji bentuk kearifan lokal masyarakat adat Ammatoa.Fokus penelitian ini (1) mendeskripsikan pengelolaan kawasan borong karamaka(hutan keramat/hutan lindung) (2) mendeskripsikan pengelolaan kawasanborong batasayya(hutan perbatasan/hutan produksi terbatas) (3) mendeskripsikan pengelolaan kawasanborong luarayya(hutan rakyat/hutan produksi tetap) (4) mendeskripsikan makna pasang dalam pengelolaanhutan dan (5) mendeskripsikan nilai-nilai yang terkandung dalam pasang sebagai materi pembelajaran Geografi Lingkungan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi wawancara Focus Group Discussion dan dokumentasi. Strategi verifikasi data dengan triangulasi member chek dan audit trail. Informan dalam penelitian ini yakni Ammatoa (pemimpin adat) Galla (pemangku adat) Kepala Desa Tana Towa Camat Kajang masyarakat adat Ammatoa dan budayawan. Focus Group Discussion melibatkan Camat Kajang Sekretaris Camat Kajang Kepala Desa Tana Towa Sekretaris Desa Tana Towa Kepala Dinas Kehutanan Bulukumba Kahar Muslim dan Mansyur Emba. Hasil penelitian adalah sebagai berikut(1) Borong karamaka merupakan kawasan hutan yang terlarang untuk semua jenis kegiatan terkecuali kegiatan atau acara-acara ritual (2) Borong batasayyamerupakan kawasan hutan yang diperbolehkan diambil kayunya sepanjang persediaan kayu masih ada dan seijindari Ammatoa(pemimpin adat) (3) Borong luarayya merupakan kawasan hutan yang dikelola oleh masyarakat adat Ammatoa namun aturan adat masih berlaku dan tidak diperbolehkan adanya praktik kesewenang-wenangandalam memanfaatkan hasil hutan (4) Pasangmerupakan pegangan kuat dalam sistem pengelolaan sumberdaya hutan diperkuat dengan adanya kasipalli (larangan) seperti tabbang kaju (penebangan kayu) tatta uhe (pengambilan rotan) dan tunu bani (membakar lebah) dan (5) Kearifan lokal masyarakat adat Ammatoa sangat penting diintegrasikan dalam proses pembelajaran khususnya mata kuliah Geografi Lingkungan dengan tujuan dapat lebih memahami konten materi secara kontekstual dan menanamkan sikap peduli lingkungan pada diri mahasiswa. Kebaruan (novelty)dari penelitian ini adalah (1) penelitian kualitatif sebagai referensi dalam memperkaya konten materi Geografi khususnya mata kuliah Geografi Lingkungan dan (2) pentingnya menanamkan nilai-nilai ajaran pasang melalui pembelajaran Geografi Lingkungan di Perguruan Tinggi. Berdasarkan hasil penelitian disarankan (1)kepada pemerintah bahwa bentuk kearifan lokal dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan dan referensi dalam pengambilan kebijakan khususnya pengelolaan hutan (2) kepada dosen geografi agar lebih mengintensifkan kajian tentang kearifan lokal untuk dijadikan bahan kajian studi dalam ilmu geografi dan perlunya menanamkan nilai-nilai kearifan lokal dalam proses pembelajaran dan (3) kepada peneliti selanjutnya perlu menggali lebih dalam bentuk kearifan lokal.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Geografi (GEO) > S3 Pendidikan Geografi
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 29 Mar 2017 04:29
Last Modified: 09 Sep 2017 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/64891

Actions (login required)

View Item View Item