Irfan, Andi Muhammad (2017) Pengembangan model manajemen akademi komunitas berbasis potensi unggulan daerah dan kebutuhan masyarakat / Andi Muhammad Irfan. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Irfan Andi Muhammad. 2017. Pengembangan Model Manajemen Akademi Komunitas Berbasis Potensi Unggulan Daerah dan Kebutuhan Masyarakat. Disertasi Program Studi Pendidikan Kejuruan Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Ahmad Sonhadji K.H M.A. Ph.D. (II) Dr. Eddy Sutadji M. Pd. (III) Dr. Ir. Soetyono Iskandar M.T. M. Pd. Kata kunci model manajemen akademi komunitas potensi unggulan daerah kebutuhan masyarakat. Akademi Komunitas (AK) merupakan pendidikan tinggi berbasis potensi daerah. Pengembangan pendidikan berbasis potensi daerah selayaknya ditempuh dengan suatu studi yang mendalam dan sistematis. Studi tentang potensi unggulan daerah dan kebutuhan masyarakat penting dilakukan guna mendapatkan gambaran obyektif dan data akurat sebagai bahan pertimbangan pendirian AK. Tahapan selanjutnya adalah menyelenggarakan pendidikan AK dengan manajemen yang baik sehingga diperlukan model manajemen AK berbasis potensi unggulan daerah dan kebutuhan masyarakat. Penelitian dan pengembangan ini bertujuan (1) menganalisis pemetaan potensi unggulan daerah untuk pengembangan AK (2) menganalisis kebutuhan masyarakat ditinjau dari kompetensi yang sesuai dengan potensi unggulan daerah (3) mengembangkan model manajemen AK berbasis potensi unggulan daerah dan kebutuhan masyarakat (4) menemukan komponen model manajemen AK yang valid dan reliabel dan (5) menemukan tingkat kepentingan komponen model manajemen AK. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R D). Penelitian ini dilaksanakan pada AK Negeri Sidenreng Rappang dan AK Negeri Enrekang di Provinsi Sulawesi Selatan serta AK Negeri Polewali Mandar di Sulawesi Barat dengan subjek penelitian adalah dosen dan instruktur AK. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan kualitatif yang diperoleh dari angket dokumen dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analaisis location qootient (LQ) analisis kualitatif analisis deskriptif kuantitatif dan confirmatory factor analysis (CFA). Hasil pemetaan potensi unggulan daerah menunjukkan bahwa Kabupaten Sidenreng Rappang memiliki potensi unggulan daerah pada sektor tanaman pangan holtikultura perkebunan peternakan ruminansia dan peternakan unggas. Kabupaten Enrekang memiliki potensi unggulan daerah pada sektor tanaman pangan holtikultura perkebunan peternakan ruminansia peternakan unggas dan buah-buahan. Kabupaten Polewali Mandar memiliki potensi unggulan pada sektor tanaman pangan holtikultura perkebunan peternakan ruminansia peternakan unggas buah-bauahan dan perikanan. Kompetensi keahlian yang tepat untuk diselenggarakan sesuai potensi unggulan daerah dan kebutuhan masyarakat pada AK di kabupaten Sidenreng Rappang Enrekang dan Polewali Mandar adalah Alat Mesin Pertanian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian Agroindustri Agribisnis Tanaman Sayuran Agribisnis Tanaman Perkebunan Produksi dan Pengelolaan Perkebunan Pemuliaan dan Perbenihan Tanaman Agribisnis Ternak Ruminansia IndustriPeternakan Agribisnis Ternak Unggas Produksi Pengolahan Hasil Hewani Agribisnis Tanaman Buah Agribisnis Perikanan Air Tawar Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut Industri Perikanan Laut dan Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan. Model manajemen AK berbasis potensi unggulan daerah dan kebutuhan masyarakat terdiri dari aspek (1) pemetaan potensi unggulan daerah (2) analisis kebutuhan masyarakat (3) manajemen sumber daya manusia AK (4) komponen manajemen kemahasiswaan AK (5) manajemen kurikulum AK (6) manajemen pembelajaran AK (7) manajemen sarana dan prasarana AK (8) manajemen hubungan masyarakat dan industri AK (9) manajemen penjaminan mutu AK dan (10) pemasaran alumni AK. Jumlah komponen model yang valid reliabel dan sangat penting untuk menjelaskan setiap manajemen AK adalah (1) manajemen sumber daya manusia AK terdiri dari enambelas komponen (2) manajemen kemahasiswaan AK terdiri dari sembilan komponen (3) manajemen kurikulum AK terdiri dari empatbelas komponen (4) manajemen pembelajaran AK terdiri dari limabelas komponen (5) manajemen sarana dan prasarana AK terdiri dari enambelas komponen (6) manajemen hubungan masyarakat dan industri AK terdiri dari duabelas komponen (7) manajemen penjaminan mutu mempunyai terdiri dari duabelas komponen dan (8) manajemen pemasaran alumni AK mempunyai empatbelas komponen. Model manajemen AK berbasis potensi unggulan daerah dan kebutuhan masyarakat dapat digunakan secara luas oleh beberapa pihak antara lain (1) bagi Dirjen Belmawa dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam membuat regulasi dan kebijakan pelaksanaan manajemen penyelenggaraan AK (2) bagi Pemerintah Daerah dijadikan acuan dalam menentukan program studi keahlian yang akan diselenggarakan di AK sesuai dengan potensi unggulan daerah dan kebutuhan masyarakat di derahnya (3) bagi industri dan masyarakat dijadikan acuan dalam membuat regulasi kerjasama sehingga terjalin sinergitas yang baik antara AK dengan masyarakat dan industri (4) bagi dosen dan instruktur agar menerapakan model manajemen AK secara totalitas (5) bagi BNSP dijadikan bahan masukan dan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan pelaksanaan uji kompetensi dan pemberian sertifikat kerja (6) bagi penyelanggara program studi di luar domisili menjadi acuan dalam membuat kurikulum program studi yang relevan dengan potensi unggulan daerah dan kebutuhan masyarakat dan (7) untuk pengembangan produk lebih lanjut penting dilakukan penyempurnaan model dan penerapannya harus dilaksanakan untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi model tersebut agar dapat diimplementasikan p
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Teknik (FT) > S3 Pendidikan Kejuruan |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 03 Nov 2017 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2017 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/64871 |
Actions (login required)
View Item |