Model pengembangan desa wisata berbasis komunitas (community based tourism) di Desa Wonomerto Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang / Dwi Wahyuni - Repositori Universitas Negeri Malang

Model pengembangan desa wisata berbasis komunitas (community based tourism) di Desa Wonomerto Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang / Dwi Wahyuni

Wahyuni, Dwi (2018) Model pengembangan desa wisata berbasis komunitas (community based tourism) di Desa Wonomerto Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang / Dwi Wahyuni. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

iv ABSTRAK Dwi Wahyuni. 2017. Model Pengembangan Desa Wisata Berbasis Komunitas (community based tourism) di Desa Wonomerto Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang. Program Studi Pendidikan Ekonomi.Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing Prof. Dr. Wahjoedi ME1 Prof. Dr. Sri Umi.M.W SE. M.P.Ak2 Dr. Mit Witjaksono M.S.Ed3 Kata Kunci partisipasi masyarakat community-based tourism Desa Wonomerto merupakan salah satu desa yang masuk wilayah Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang. Desa ini memiliki potensi sumber daya alam yang selama ini belum dikelola dan dikembangkan. Adanya kebijakan otonomi daerah dan UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa mengharuskan bagi pemerintah desa untuk membangun potensi daerahnya masing-masing. Ada sebuah tantangan baru didepan mata yang harus dihadapi oleh masyarakat Wonomerto dalam mengembangkan desanya yaitu mengelola sektor pertanian perkebunan dan peternakan secara berkelanjutan mengelola produksi pascapanen serta mengelola limbah yang dihasilkan dari ketiga sektor tersebut. Ketiga tantangan tersebut dijawab masyarakat Wonomerto dengan menyusun konsep pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan mengimplementasikannya dengan tujuan adanya perubahan masyarakat ke kehidupan dan perekonomian yang lebih baik. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai dinamika peran serta masyarakat Wonomerto dalam kegiatan pengembangan desa wisata dengan mengkaji bentuk partisipasi masyarakat kendala yang dihadapi selama kegiatan pengembangan dilakukan dampak yang ditimbulkan dari kegiatan pengembangan dan merumuskan sebuah model pengembangan desa wisata berbasis community-based tourism di Desa Wonomerto. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pengembangan desa wisata yang saat ini dilakukan di Desa Wonomerto pada dasarnya memiliki kesamaan dengan konsep community-based tourism. Adapun tipologi partisipasi masyarakatnya adalah self mobilization (mandiri). Dikatakan mandiri karena hasil keputusan yang disepakati bersama semuanya dilakukan melalui musyawarah (rembug) mulai dari tahap perencanaan tahap implementasi sampai dengan tahap evaluasi semuanya dilakukan sendiri oleh masyarakat tanpa ada intervensi dari pihak luar. Partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan dapat dilihat pada saat merencanakan program dimana masyarakat mengambil inisiatif sendiri secara bebas tanpa ada intervensi dari pihak luar untuk menentukan program kerja. Terdapat empat belas program kerja yang disusun sebagai dasar bagi masyarakat ketika melakukan kegiatan pengembangan dan program kerja yang dirumuskan tersebut dibuat dengan mengacu pada potensi desa mata pencaharian penduduk dan kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh masyarakat Wonomerto sendiri. Ada empat belas program kerja yang menjadi dasar kegiatan pengembangan yang dilakukan oleh masyarakat yaitu (1) budidaya durian bido (2) budidaya pisang (3) budidaya manggis (4) budidaya padi organik (5) budidaya ketela pohon dan pembuatan mokaf (6) budidaya cendana buah (7) produksi pupuk organik (cair maupun padat) dan sentra pembibitan (8) budidaya unggas (ayam petelur afkir dan ayam potong) (9) budidaya sapi v perah (10) budidaya kambing PE (peranakan etawa) (11) budidaya ikan koi (12) budidaya kopi dan pengembangan wisata edukasi kopi (13) pengembangan wisata edukasi pertanian (14) pengembangan wisata relaksasi. Partisipasi masyarakat pada tahap implementasi (pelaksanaan) dapat dilihat dari terlaksananya program kerja yang sudah mencapai 80% sedangkan program kerja yang belum terlaksana dan gagal sebesar 20%. Program kerja yang gagal dan belum terlaksana tersebut dikarenakan modal investasi yang belum tercukupi faktor cuaca dan lainnya. Partisipasi masyarakat pada tahap pengawasan menunjukkan bahwa keterlibatan masyarakat lokal dalam melakukan pengawasan pada setiap kegiatan pengembangan sangat minim pengawasan secara aktif hanya dilakukan oleh tim manajemen pengelola dan anggota kelompok kerja saja. Kegiatan pengembangan desa wisata ini membawa dampak dan perubahan yang signifikan pada kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Masyarakat menjadi lebih kreatif dan mandiri perubahan lingkungan desa terutama sungai yang tidak tercemar lagi dan yang paling penting adalah naiknya harga kopi exelca sehingga dapat menguntungkan petani kopi.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) > Departemen Ekonomi Pembangunan (EKP) > S3 Pendidikan Ekonomi
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 30 Oct 2018 04:29
Last Modified: 09 Sep 2018 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/64827

Actions (login required)

View Item View Item