Toksifikasi ikan berformalin yang dipaparkan secara berulang pada mencit (Mus musculus) dan detoksifikasinya menggunakan klorofilin sebagai bahan penyusun buku pendidikan kesehatan / Alfonds Andrew Maramis - Repositori Universitas Negeri Malang

Toksifikasi ikan berformalin yang dipaparkan secara berulang pada mencit (Mus musculus) dan detoksifikasinya menggunakan klorofilin sebagai bahan penyusun buku pendidikan kesehatan / Alfonds Andrew Maramis

Alfonds Andrew (2010) Toksifikasi ikan berformalin yang dipaparkan secara berulang pada mencit (Mus musculus) dan detoksifikasinya menggunakan klorofilin sebagai bahan penyusun buku pendidikan kesehatan / Alfonds Andrew Maramis. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Disertasi Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. Aloysius Duran Corebima M.Pd. (II) Prof. Dr. dr. Sumarno DMM SpMK dan (III) Dr. agr. Mohamad Amin M.Si. Kata kunci toksifikasi formalin detoksifikasi klorofilin. Formalin masih sering ditemukan terkandung dalam bahan makanan walaupun penggunaanya sebagai bahan tambahan pangan telah dilarang. Formalin disalahgunakan sebagai pengawet bahan makanan karena harganya yang relatif murah dan penggunaannya yang relatif sederhana. Berdasarkan kenyataan bahwa konsumsi bahan makanan yang terkontaminasi formalin masih sulit dihindari sehingga perlu untuk meneliti dampak merusak formalin pada setiap tingkat organisasi biologis dari suatu organisme. Perlu juga mengkaji upaya pencegahan kerusakan atau detoksifikasi akibat paparan bahan makanan berformalin tersebut. Upaya pencegahan dilakukan melalui suplementasi suatu bahan alami yaitu klorofilin. Selanjutnya hasil dari rangkaian penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan promosi kesehatan bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) pengaruh toksifikasi paparan ikan berformalin pada tingkat molekuler (ekspresi Caspase-9 dan ekspresi HSP70) seluler (apoptosis) dan jaringan (nilai SGOT dan SGPT) dari organ hepar hewan coba mencit (Mus musculus) 2) pengaruh detoksifikasi suplementasi klorofilin 3) pengaruh model paparan berulang dan 4) pengaruh bersama dari toksifikasi dan detoksifikasi dengan model paparan berulang. Penelitian ini juga bertujuan menyederhanakan hasil penelitian ke dalam media cetak seperti buku umum atau buku ilmiah populer sebagai bentuk promosi kesehatan khususnya keamanan pangan bagi masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif eksperimental yang rancangannya mengikuti Rancangan Acak Kelompok Faktorial 4x6. Faktor sebagai variabel bebas terdiri dari faktor waktu dan faktor perlakuan. Faktor perlakuan terdiri dari 6 kelompok yaitu kontrol negatif kontrol positif ikan kontrol positif formalin perlakuan ikan berformalin perlakuan ikan berformalin dan suplementasi klorofilin dan perlakuan klorofilin. Faktor waktu terdiri dari 4 kelompok yaitu hari ke-0 ke-2 ke-14 dan ke-62. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu jumlah sel hepar mencit yang mengekspresi Caspase-9 jumlah sel hepar mencit yang mengekspresi HSP70 jumlah sel hepar mencit yang mengalami apoptosis nilai SGOT dan SGPT. Data masing-masing variabel terikat yang didapat dianalisis menggunakan ANOVA Faktorial dengan tingkat signifikansi 1%. Selanjutnya dilakukan uji Post Hoc pada faktor-faktor dari masing-masing variabel terikat yang menunjukkan perbedaan signifikan untuk mengetahui perbandingan perbedaan antar tiap kelompok faktor. Uji Post Hoc yang digunakan adalah uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) 1% untuk masing-masing faktor atau uji Least Significant Difference (LSD) 1% untuk interaksi kombinasi kelompok antar-faktor. Kemudian data hasil penelitian disusun dan disederhanakan menjadi suatu buku umum atau buku ilmiah populer yang berfungsi sebagai media dalam promosi kesehatan khususnya keamanan pangan bagi masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan formalin (baik dalam bentuk senyawa tunggal maupun dalam bentuk campuran dengan daging ikan) menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah sel hepar mencit yang mengekspresi Caspase-9 jumlah sel hepar mencit yang mengekspresi HSP70 jumlah sel hepar mencit yang mengalami apoptosis nilai SGOT dan SGPT. Selanjutnya suplementasi klorofilin mampu menurunkan peningkatan jumlah sel hepar mencit yang mengekspresi Caspase-9 jumlah sel hepar mencit yang mengalami apoptosis nilai SGOT dan SGPT bahkan menormalkan ekspresi HSP70. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa paparan formalin dapat menyebabkan toksifikasi pada tingkat molekuler seluler dan jaringan dari organ hepar mencit. Selanjutnya suplementasi klorofilin dapat berperan sebagai detoxifier terhadap toksifikasi yang disebabkan oleh formalin. Model dari paparan berulang berdasarkan kelompok faktor waktu menyebabkan peningkatan jumlah sel hepar mencit yang mengekspresi Caspase-9 jumlah sel hepar mencit yang mengekspresi HSP70 dan jumlah sel hepar mencit yang mengalami apoptosis terkecuali nilai SGOT dan SGPT. Pola dari variabel-variabel yang mengalami peningkatan tersebut pada umumnya sama yang mana peningkatan telah teramati bahkan ketika paparan berulang baru memasuki hari ke-2. Selanjutnya jumlah sel hepar mencit yang mengekspresi Caspase-9 dan mengalami apoptosis relatif mengalami stagnasi sampai paparan berulang memasuki hari ke-62. Berbeda dengan ekspresi HSP70 setelah mengalami peningkatan pada saat paparan berulang memasuki hari ke-2 dan mengalami stagnasi sampai hari ke-14 ekspresi protein ini mengalami penurunan pada saat paparan berulang memasuki hari ke-62. Penurunan ekspresi HSP70 pada saat paparan berulang memasuki hari ke-62 memperlihatkan bahwa ekspresi HSP70 sebagai bentuk pertahanan seluler bersifat adaptif. Terdapat hubungan yang erat antara ekspresi Caspase-9 ekspresi HSP70 apoptosis SGOT dan SGPT. Terekspresinya Caspase-9 terekspresinya HSP70 terjadinya apoptosis sampai masuknya enzim-enzim fungsional seperti SGOT dan SGPT ke dalam sistem sirkulasi darah merupakan rangkaian proses toksifikasi yang terjadi secara satu arah dan berurutan mulai pada tingkat molekuler seluler sampai jaringan. Dari data hasil penelitian ini dan kajian pustaka yang relevan disusun sebuah buku yang berjudul Klorofilin Penawar Racun Bahan Makanan Berformalin menggunakan model pengembangan buku populer. Buku ini merupakan media promosi kesehatan bagi masyarakat umum yang berfokus pada dua konsep utama yaitu 1) penyakit yang disebabkan oleh konsumsi bahan makanan lebih khusus lagi bahan makanan berformalin dan 2) pencegahan penyakit kronis melalui konsumsi bahan alami klorofilin yang senyawa asalnya banyak terkandung dalam buah-buahan dan sayur-mayur. Konsep utama informasi kesehatan yang dipromosikan dikemukakan secara motivasional. Sehingga masyarakat sebagai sasaran promosi kesehatan tidak hanya mendapatkan informasi kesehatan yang berguna tetapi juga mendapatkan pelatihan autodidak terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S3 Pendidikan Biologi
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 13 Dec 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/64712

Actions (login required)

View Item View Item