Prevalensi dan analisis penyebab skabies di pondok pesantren Malang Raya sebagai materi pengembangan buku saku tentang skabies dan upaya pencegahannya / Yahmi Ira Setyaningrum - Repositori Universitas Negeri Malang

Prevalensi dan analisis penyebab skabies di pondok pesantren Malang Raya sebagai materi pengembangan buku saku tentang skabies dan upaya pencegahannya / Yahmi Ira Setyaningrum

Setyaningrum, Yahmi Ira (2016) Prevalensi dan analisis penyebab skabies di pondok pesantren Malang Raya sebagai materi pengembangan buku saku tentang skabies dan upaya pencegahannya / Yahmi Ira Setyaningrum. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Setyaningrum Yahmi Ira. 2016. Prevalensidan AnalisisPenyebabSkabiesdi PondokPesantren Malang RayaSebagaiMateri PengembanganBukuSakuTentang Skabies dan Upaya Pencegahannya.Disertasi Pendidikan Biologi Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. Agr. H. Mohamad Amin S.Pd. M.Si. (II) Prof. Dr. Dra. Utami Sri Hastuti M.Pd. (III) Dr. Endang Suarsini M.Ked. Kata kunci skabies prevalensi penyebab pondok pesantren pendidikan. Prevalensi skabies di pondok pesantren (ponpes) yang ada di Malang Raya masih cukup tinggi. Hasil rekomendasi Kantor Kementerian Agama Kota Malang Kota Batu dan Kabupaten Malang dan observasi pada bulan Januari-Maret 2014 ditemukan sembilan ponpes yang memiliki prevalensi skabies di atas 50%. Prevalensi skabies yang cukup tinggi ini merupakan suatu kondisi yang harus diatasi karena tujuan pendidikan tidak akan tercapai jika santri sebagai peserta didik da-lam keadaan yang tidak sehat. Penyakit skabies ditandai dengan rasa gatal pada malam hari adanya lesi (bintil-bintil) pada kulit yang berwarna kemerahan adanya terowongan pada lapisan epidermis. Penyakit skabies disebabkan oleh tungau jenis Sarcoptes scabiei yang mudah menular melalui kontak langsung maupun secara tidak langsung. Kondisi setiap pondok pesantren berbeda-beda sehingga perlu diteliti faktor-faktor yang menyebabkan penularan penyakit skabies. Faktor yang diteliti yaitu sosial ekonomi sarana dan prasarana lingkungan pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat terhadap prevalensi skabies di pondok pesantren. Prevalensi skabies juga ditinjau berdasarkan usia dan jenis kelamin santri. Tingginya prevalensi skabies juga disebabkan oleh rendahnya pengetahuan santri mengenai penyakit skabies (Azizah dan Setyowati 2011) dan juga belum ditemukan sumber informasi yang berupa media cetak tentang penyakit skabies. Tujuan penelitian secara rinci adalah (1) Mengidentifikasispesies dan varietas tungau penyebab skabiesdi Malang Raya (2) mendeskripsikanprevalensiskabies di pondokpesantren yang ada di Malang Raya berdasarkantingkat keparahan usia jenis kelamin tingkat sosial ekonomi dan tingkat pengetahuan santri (3) menjelaskan faktor yang paling berpengaruhterhadapprevalensi skabies (4) menghasilkanbukusaku Skabies dan Upaya Pencegahannya berdasarkan hasil penelitian. Penelitian ini meliputi penelitian survei epidemiologi penyakit skabies (Noor 2008) dan pengembangan buku saku. Penelitian survei dilakukan untuk mengidentifikasi tungau penyebab skabies meneliti prevalensi skabies dan me-neliti faktor yang menybabkan skabies di ponpes. Pengembangan buku saku menggunakan metode Borg Gall (2003) berdasarkan hasil penelitian survei. Pondok pesantren yang menjadi lokasi penelitian dipilih dengan teknikacak terpi-lih berdasarkan hasil observasi yang memenuhi kriteria antara lain ponpes di ba-wah naungan Kementrian Agama dan prevalensi santri yang menderita skabies di atas 50%. Sampel penelitian adalah santri di pondok pesantren yang disebut res-ponden penelitian. Responden dipilih secara acak dan bersedia untuk berpartisi-pasi dalam penelitian. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner do-kumentasi observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tungau mengalami fase pertum-buhan mulai dari telur larva nimfa dan dewasa. Telur berbentuk oval tidak mempunyai kaki berukuran antara 150-192 5 X 92 5-120 m. Larva memiliki kaki yang berjumlah 3 pasang dengan ukuran tubuh 22-205 X 87-250 m. Nimfa memiliki kaki yang berjumlah 4 pasang dengan ukuran tubuh 30-210 X 132-260 m.Tungau dewasa memiliki kaki yang berjumlah 4 pasang dengan ukuran tubuh 200-395 X 150-525 m. Hasil identifikasi tungau menunjukkan bahwa tungau adalah Sarcoptes scabiei var hominis. Prevalensi skabies di ponpes Malang Raya adalah 37 30%. Prevalensi pa-ling tinggi di Kabupaten Malang 48 6% sedangkan yang paling rendah di Kota Batu sebesar 12 4%. Prevalensi skabies berdasarkan kriteria tingkat keparahan pa-ling banyak dalam kategori sedang yaitu sebesar 19 3% sedangkan paling sedikit pada kategori rendah yaitu sebesar 2%. Usia 12-16 tahun memiliki prevalensi pa-ling tinggi yaitu sebesar 84 3%. Prevalensi skabies paling tinggi diderita oleh san-tri laki-laki yaitu sebesar 62%. Prevalensi skabies ditemukan paling tinggi pada santri yang memiliki tingkat sosial ekonomi yang rendah pada santri dengan ting-kat pengetahuan yang relatif rendah. Faktor yang paling berpengaruh terhadap prevalensi skabies adalah perila-ku. Hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan secara langsung anta-ra jenis kelamin lingkungan fisik dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) ter-hadap prevalensi skabies. Hubungan ini dapat dijelaskan melalui pendekatan pe-nularan tungau dapat terjadi melalui kontak secara langsung dan tidak langsung melalui perilaku para santri sehari-hari. Terdapat perbedaan antara perilaku santri laki-laki dan perempuan yang menunjukkan bahwa santri perempuan memiliki perlaku hidup bersih dan sehat yang lebih baik dibandingan santri laki-laki. Ling-kungan fisik dengan kelembaban yang tinggi mempengaruhi pertumbuhan dan siklus hidup tungau. Pengembangkan buku saku tentang Skabies dan Upaya pencegahannya dilakukan berdasarkan hasil penelitian survei epidemiologi. Adapun buku saku dikembangkan berdasarkan hasil analisis kebutuhan kemudian buku saku diva-lidasi oleh ahli materi biologi dan pendidikan biologi serta ahli media pembela-jaran. Pengembangan buku saku yang dinyatakan valid selanjutnya diuji coba skala kecil menengah dan besar. Buku saku telah terbukti dapat meningkatkan pengetahuan para santri terhadap penyakit skabies dan upaya pencegahannya.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S3 Pendidikan Biologi
Depositing User: library UM
Date Deposited: 16 Jun 2016 04:29
Last Modified: 09 Sep 2016 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/64646

Actions (login required)

View Item View Item