Pengaruh Kemampuan serbuk jamur dewa (Agaricus blazei Murill) tikus putih (Sprague dawley): gambaran 1,3-B-D-glukan pada darah, urin, dan feses serta toksisitas subkronik sebagai buku populer edukasi masyarakat tentang perspektif jamu sebagai warisan budaya / Misgiati - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengaruh Kemampuan serbuk jamur dewa (Agaricus blazei Murill) tikus putih (Sprague dawley): gambaran 1,3-B-D-glukan pada darah, urin, dan feses serta toksisitas subkronik sebagai buku populer edukasi masyarakat tentang perspektif jamu sebagai warisan budaya / Misgiati

Misgiati (2015) Pengaruh Kemampuan serbuk jamur dewa (Agaricus blazei Murill) tikus putih (Sprague dawley): gambaran 1,3-B-D-glukan pada darah, urin, dan feses serta toksisitas subkronik sebagai buku populer edukasi masyarakat tentang perspektif jamu sebagai warisan budaya / Misgiati. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Misgiati 2015. Pengaruh Kemampuan Serbuk Jamur Dewa (Agaricus blazei Murill) pada Tikus Putih (Sprague Dawlew) Gambaran 1 3- 946 -D-GlukanPada Darah Urin dan Feses Dan Toksisitas Subkronik Sebagai Buku Populer Edukasi Masyarakat Tentang Perspektif Jamu Sebagai Warisan Budaya. Disertasi. Program Studi Pendidikan Biologi Pascasarjana. Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof.Drs. Sutiman B. Sumitro SU DSc (II) Prof. Dr. A.D. Corebima M.Pd dan (III) Dr. Umie Lestari M.Si Kata Kunci Jamur Dewa Tikus Putih 1 3- 946 -D-Glukan Darh Urin Feses dan Toksisitas Subkronik Bahan alam yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa disiapkan untuk keperluan manusia dalam mencapai keseimbangan alam. Bahan alam dapat berfungsi dalam pengobatan. Bahan alam ini dinamakan Jamu di negara kita ini. jamu merupakan warisan nenek moyang yang harus kita lestarikan. Jamu dianggap tidak ilmiah tidak terstandart tidak terukur dan tidak tersaintifikasi. Sehingga pengobatan dengan jamu sedikit diabaikan atau belum menjadi tujuan dalam pengobatan. Jamu yang berasal dari tumbuhan tingkat rendah masih terbatas yang didukung dengan bukti ilmiah. Salah satu contoh tumbuhan tingkat rendah adalah Jamur dewa. Kajian aktivitas farmakologi masih secara reduksionistik sementara sifat pengobatan jamu adalah holistik. Data aktivitas farmakologi secara multikomponen utuh masih belum ada datanya. Kajian ini dapat dilakukan dengan melihat kadar 1 3- 946 -D-glukan pada pemberian serbuk jamur dewa dengan dibandingkan dengan pemberian senyawa murni 1 3- 946 -D-glukan. Penetapan kadar yang dilakukan pada sampel darah urin dan feses pada tikus setelah perlakuan tersebut dalam rentangan waktu yang berbeda. Bahan obat dapat digunakan dalam pengobatan seperti dua mata sisi uang logam satu sisi dapat mempunyai aktivitas farmakologi di sisi lain mempunyai efek toksik. Efek toksik dalam pengobatan tidak sebesar aktivitas farmakologi. Dengan demikian perlu dilakukannya uji keamananya yaitu toksisitas subkronik.Hasil penelitian agar dapat diketahui masyarakat maka dibuat buku populer. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui (1) pengaruh kemampuan serbuk jamur dewa pada tikus putih gambaran 1 3- 946 -glukan pada darah urin dan feses (2) toksisitas subkronik serbuk jamur dewa pada hewan coba tikus putih (3) memanfaatkan hasil penelitian pengaruh kemampuan serbuk jamur dewa pada tikus putih gambaran 1 3- 946 -glukan pada darah urin dan fesesdan toksisitas subkronik sebagai buku populer edukasi masyarakat tentang perspektif jamu sebagai warisan budaya. Metode penelitian ini adalah eksperimental dengan Rancanagan Acak Lengkap. Perlakuan pengaruh kemampuan serbuk jamur dewa pada tikus putih gambaran 1 3- 946 -glukan pada darah urin dan fesesadalah kontrol pemberian serbuk jamur dewa dan senyawa murni 1 3- 946 -D-glukan dengan 3 ulangan. Parameternya adalah penetapan kadar1 3- 946 -D-glukan pada darah setelah pemberian perlakuan 1 jam 3 jam 8 jam 12 jam 24 jam. Penetapan kadar 1 3- 946 -D-glukan pada urin dan feses setelah pemberian perlakuan8 jam 16 jam dan 24 jam. Sedangkan untuk kemanannya perlakuan kontrol serbuk jamur dewa 3 6 mg 7 2 mg 18 mg dan senyawa murni 1 3- 946 -D-glukan dengan 3 ulangan. Parameternya uji hematologi (haemoglobin eritrosit leukosit) kimia klinik (SGPT SGOT kolesterol asam urat glukosa darah sewaktu) dan histopatologi ginjal dan hati. Analisi data yang digunakan adalah ANAVA. Sedangkan untuk pembuatan buku populer analisis datanya berupa analisa kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh kemampuan serbuk jamur dewa pada tikus putih dengan gambaran 1 3- 946 -D-glukan pada sampel darah dan feses dalam rentangan waktu tertentu dengan pemberian serbuk jamur dewa dan senyawa murni 1 3- 946 -D-glukan. Sedangkan pada sampel urin tidak mengandung 1 3- 946 -D-glukan baik pada pemberian serbuk jamur dewa ataupun pemberian senyawa murni 1 3- 946 -D-glukan. Toksisitas subkronik serbuk jamur dewa dan senyawa murni menunjukkan bahwa kedua perlakuan tersebut tidak toksis. Pada parameter hematologi tidak ada perbedaan yang signifikan antar perlakuan. Parameter SGPT SGOT kadar kolesterol kadar asam urat terdapat perbedaan sedangkan kadar glukosa darah sewaktu tidak terjadi perbedaan. Parameter histopatologi bahwa jumlah sel yang mengalami nekrosis terdapat perbedaan yang signfikan antar perlakuan baik organ hati maupun ginjal. Dosis yang disarankan untuk manusia adalah 400 mg untuk sekali pakai dalam sehari tiga kali. Hasil validasi oleh beberapa validator bahwa buku yang dihasikan baik dengan hasil 86 67%. Berdasarkan penelitian ini perlu disarankan adanya penelitian lebih lanjut tentang identifikasi sampel darah penetapan kadar dengan rentang yg lebih lama. Dapat menginformasikan kepada masyarakat kelebihan penggunaan bahan alam/ jamu dari pada penggunaan senyawa murninya. Menginformasikan kepada masyarakat tentang penggunaan senyawa murni harus lebih hat-hati dibandingkan dengan penggunaan bahan alam dalam hal ini jamu. Menginformasikan kepada masyarakat behwa penggunaan jamu dalam hal ini serbuk jamur dewa lebih baik dibanding dengan penggunaan senyawa murni 1 3- 946 -D-glukan. Menginformasikan kepada masyarakat tentang kelebihan pengobatan menggunakan bahan alam. Dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengembangan draf buku populer yaitu tahapan dari Borg and Gall (1983) dilanjutkan. Dapat digunakan informasi bagi pendidik untuk memberikan pendidikan karakter melalui budaya bangsa berupa penggunaan jamu

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S3 Pendidikan Biologi
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 10 Jul 2015 04:29
Last Modified: 09 Sep 2015 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/64639

Actions (login required)

View Item View Item