Kajian tentang kerusakan mangrove di Kecamatan Jailolo Kabupaten Halmahera Barat dan upaya perbaikan melalui kegiatan penyuluhan kepada masyarakat / Abdulrasyid Tolangara - Repositori Universitas Negeri Malang

Kajian tentang kerusakan mangrove di Kecamatan Jailolo Kabupaten Halmahera Barat dan upaya perbaikan melalui kegiatan penyuluhan kepada masyarakat / Abdulrasyid Tolangara

Tolangara, Abdulrasyid (2015) Kajian tentang kerusakan mangrove di Kecamatan Jailolo Kabupaten Halmahera Barat dan upaya perbaikan melalui kegiatan penyuluhan kepada masyarakat / Abdulrasyid Tolangara. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Abdulrasyid Tolangara 2015. Kajian Tentang Kerusakan Mangrove di Kecamatan Jailolo Kabupaten Halmahera Barat dan Upaya Perbaikan Melalui Kegiatan Penyuluhan Kepada Masyarakat. Disertasi Program Studi Pendidikan Biologi Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. A.D. Corebima M.Pd. (II) Dr. Istamar Syamsuri M.Pd. (III) Dr. H. Fatchur Rohman M.Si. Kata Kunci Kerusakan Mangrove Upaya Perbaikan Kecamatan Jailolo Masyarakat nelayan di Kecamatan Jailolo Kabupaten Halmahera Barat selalu memanfaatkan kayu mangrove dari berbagai jenis untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Pohon mangrove yang digunakan berumur di atas 10-15 tahun dengan keliling batang 2 meter dan tinggi pohon 15-20 m ukuran pohon yang demikian ditebang untuk dijadikan perahu maupun bagian-bagian perahu. Akibat pemanfaatan kayu mangrove yang secara terus-menerus ini maka mangrove jenis Xylocarpus moluccensis (Lam.) Roem. yang dahulunya banyak terdapat di daerah ini serta merupakan jenis yang khas di Maluku namun sekarang sudah berkurang populasinya bahkan dapat dikegorikan terancam. Apabila keadaan ini terus berlangsung maka kemungkinan mangrove jenis ini suatu ketika akan habis sementara masyarakat setempat bergantung hidupnya pada hutan mangrove yang tumbuh di sekitar pemukiman mereka. Masyarakat memanfaatkan kayu mangrove untuk dijadikan kayu bakar tiang pagar bahan bangunan rumah pembuatan tiang pelabuhan tiang perahu perabot rumah tangga serta pembuatan perahu atau bagain-bagian dari perahu. Alasannya bahwa kayu mangrove tergolong kuat dan awet apabila berada di lingkungan air laut. Selain itu kayu mangrove memiliki ukuran lingkaran batang yang besar sehingga dapat menghasilkan jumlah papan yang banyak karena penggunaan papan tersebut di bagian dalam dari badan perahu maka papan ini tidak bersentuhan langsung dengan air laut oleh karena itu badan perahu awet karena tidak mudah diserang oleh hewan penggerek laut. Penelitian ini dilaksanakan dengan empat metode yang terdiri dari metode survei dan wawancara (Penelitian I) mendeskripsikan hasil wawancara dengan para nelayan tentang ragam pemanfaatan kayu mangrove metode deskriptif kualitatif (penelitian II) mendeskripsikan hasil analisis vegetasi berdasarkan beberapa parameter vegetasi meliputi densitas relatif dominansi relatif dan frekuensi relatif serta Indeks Nilai Penting tiap jenis mangrove metode eksperimen (penelitian III) menggunakan rancangan acak kelompok pola faktorial jenis kayu x kedalaman perendaman x jarak perendaman atau 4x2x2 16 serta metode pra eksperimen (penelitian IV) mendiskripsikan pengetahuan tentang keawetan kayu dan invertebrata penggerek laut yang dilakukan dengan test sebelum penyuluhan dan sesudah penyuluhan test sebelum penyuluhan dan sesudah penyuluhan pada para nelayan dengan tingkat pendidikan berbeda test sesudah penyuluhan dan retensi test sesudah penyuluhan dan retensi pada tingkat pendidikan berbeda dan test sebelum penyuluhan dan retensi serta test iii sebelum penyuluhan (pratest) dan retensi pada tingkat pendidikan yang berbeda yaitu SD SMP dan SMA. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah (1) ragam pemanfaatan kayu mangrove oleh masyarakat di Kecamatan Jailolo Kabupaten Halmahera Barat untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Pemanfaatan dilakukan secara terus-menerus tanpa diimbangi dengan upaya penanaman kembali kondisi ini dapat merusak komunitas serta mengancam beberapa populasi mangrove di daerah ini (2) struktur komunitas mangrove di Kecamatan Jailolo Kabupaten Halmahera Barat didasarkan hanya pada Indeks Nilai Penting. Indeks Nilai Penting seluruh jenis mangrove yang ditemukan berada di bawah kondisi normal. Indeks Nilai Penting paling tinggi adalah A. lanata dengan (INP 36 4%) dan yang paling rendah adalah X. moluccensis (INP 1 9 %) selanjutnya jenis S. caseolaris (INP 24 5%) jenis F. maritima (INP 20 4%) jenis R. apiculata (INP 7 9%) jenis B. gymnorrhiza (INP 5 2%) dan jenis O. octodonta (INP 3 7%) (3) kayu mangrove yang digunakan untuk pembuatan badan perahu nelayan pada umumnya merupakan kayu yang mudah mengalami kerusakan kecauli jenis kayu O. octodonta yang memiliki keawetan paling tinggi (4) perlu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para nelayan melalui pelayanan pendidikan nonformal berupa penyuluhan. Berdasarkan hasil pratest pascatest dan retensi yang menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan maka kegiatan penyuluhan dapat menyadarkan para nelayan akan pentingnya hutan mangrove bagi kehidupan sehingga mereka mau melakukan perbaikan dalam bentuk penanaman kembali (reboisasi) jenis-jenis mangrove yang telah mangalami kerusakan agar jenis mangrove di daerah ini tidak terancam punah pada waktu mendatang. Beberapa saran yang direkomendasikan kepada Pemerintan daerah Kabupaten Halmahera Barat untuk membuat peraturan daerah yang mengatur tentang pemanfaatan hutan mangrove agar sesuai dengan peruntukannya. Begitu pula dinas kelautan dan perikanan agar melakukan kegiatan pelatihan pada masyarakat nelayan tentang cara pemanfaatan hutan mangrove sehingga masyarakat sadar akan pentingya hutan tersebut dan turut melakukan upaya konservasi. Kayu mangrove jenis O. octodonta merupakan salah satu dari keempat jenis kayu mangrove yang paling kuat awet dan tahan terhadap serangan hewan invertebrata penggerek laut maka masyarakat disarankan agar segera melakukan penanaman kembali pohon mangrove tersebut maupun mangrove jenis lainnya agar keberadaan hutan mangrove di daerah ini dapat berfungsi kembali. Upaya perbaikan terhadap kerusakan hutan mangrove di daerah ini perlu terus digalakkan melalui pendidikan nonformal berupa kegiatan penyuluhan. Dengan kegiatan ini masyarakat terlibat secara langsung dalam upaya perbaikan terahadap kerusakan hutan mangrove serta turut bertanggung pada upaya konservasinya. Evaluasi terhadap penelitian ini maka disarankan agar peneliti harus bekerjasama dengan pemerintah Kecamatan Jailolo Kabupaten Halmahera Barat agar secara terus-menerus memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya keberadaan hutan mangrove di daerah pesisir pantai untuk melindungi seluruh kehidupan yang berada di laut maupun di daerah sekitarnya. Kata Kunci Kerusakan mangrove upaya perbaikan Jailolo

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S3 Pendidikan Biologi
Depositing User: library UM
Date Deposited: 04 May 2015 04:29
Last Modified: 09 Sep 2015 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/64637

Actions (login required)

View Item View Item