Aktivitas dan keamanan senyawa aktif daun beluntas sebagai antifertilitas tikus putih jantan serta pemanfaatannya untuk penyusunan buku antifertilitas / Rr. Eko Susetyarini - Repositori Universitas Negeri Malang

Aktivitas dan keamanan senyawa aktif daun beluntas sebagai antifertilitas tikus putih jantan serta pemanfaatannya untuk penyusunan buku antifertilitas / Rr. Eko Susetyarini

Susetyarini, Rr. Eko (2011) Aktivitas dan keamanan senyawa aktif daun beluntas sebagai antifertilitas tikus putih jantan serta pemanfaatannya untuk penyusunan buku antifertilitas / Rr. Eko Susetyarini. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Disertasi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. Duran Corebima A M.Pd (II) Prof. Dr. Ir. Trinil Susilawati M.S dan (III) Dr. agr. Muhamad Amin M.Si. Kata kunci keamanan antifertilitas senyawa aktif daun beluntas Keikutsertaan kaum pria dalam program KB masih rendah karena jenis alat kontrasepsi untuk pria sedikit yaitu berupa kondom vasektomi (BKKBN 2005). Sejumlah tanaman obat tradisional berpotensi sebagai antifertilitas diantaranya adalah beluntas. Sejumlah penelitian tentang dekok beluntas dan ekstrak cair menunjukkan bahwa ada perubahan kadar testosteron jumlah spermatozoa jumlah anakan tikus putih betina dan histologi testis. Dari penelitian tersebut belum dikaji kemampuan fraksi senyawa aktif daun beluntas kering dalam bentuk bubuk sebagai antifertilitas pada tikus putih jantan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh kombinasi pemberian jenis senyawa aktif daun beluntas (fraksi tanin fraksi gabungan alkaloid flavonoid tanin) dengan berbagai dosis terhadap jumlah sel spermatogenik kualitas spermatozoa kadar testosteron kerusakan sel hati dan ginjal tikus putih jantan (2) mengetahui hubungan antara jumlah sel spermatogenik motilitas individu spermatozoa dengan konsentrasi spermatozoa tikus putih jantan setelah pemberian jenis senyawa aktif daun beluntas (fraksi tanin fraksi gabungan alkaloid flavonoid tanin) (3) mengetahui hubungan antara testosteron dengan jumlah spermatozoa motil konsentrasi spermatozoa meiosis spermatogenesis jumlah sel spermatogenik tikus putih jantan setelah pemberian jenis senyawa aktif daun beluntas (fraksi tanin fraksi gabungan alkaloid flavonoid tanin) (4) menyusun hasil penelitian dalam bentuk buku diperuntukkan bagi masyarakat akademisi sebagai antifertilitas alami. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan rancangan percobaan RAK dengan kombinasi perlakuan antara jenis senyawa aktif daun beluntas (fraksi tanin fraksi gabungan alkaloid flavonoid tanin) dan dosis (4 7 mg 9 4 mg 14 1 mg). Parameter yang diamati untuk antifertilitas adalah jumlah sel spermatogenik kualitas spermatozoa (motilitas massa motilitas individu abnormalitas daya hidup konsentrasi dan jumlah spermatozoa motil) kadar testosteron. Parameter keamanan senyawa aktif yang diamati kerusakan sel hati dan sel ginjal. Data dianalisis menggunakan uji normalitas homogenitas analisis anava faktorial korelasi dan regresi deskriptif. Hasil penelitian untuk (1) data penelitian berdistribusi normal dan homogen (2) kombinasi jenis senyawa aktif dengan berbagai dosis untuk jumlah sel spermatogenik motilitas individu spermatozoa abnormalitas daya hidup menunjukkan bahwa p 0 05 motilitas massa spermatozoa perlakuan senyawa aktif dengan berbagai dosis menunjukkan gerakan tidak terlihat gelombang tetapi perlakuan kontrol terlihat ada gelombang (3) kombinasi jenis senyawa aktif dan dosis untuk konsentrasi spermatozoa jumlah spermatozoa motil kerusakan sel hati dan sel ginjal menunjukkan bahwa p 0 05 (3) Hubungan antara jumlah sel spermatogenik dan motilitas spermatozoa dengan konsentrasi spermatozoa menunjukkan bahwa p 0 05 (4) Hubungan antara testosteron dengan jumlah spermatozoa motil konsentrasi spermatozoa motilitas individu meiosis spermatogenesis dan jumlah sel spermatogenik menunjukkan bahwa p 0 05 (5) tersusunnya buku antifertilitas alami dari hasil penelitian disertasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan (1) ada pengaruh kombinasi pemberian senyawa aktif daun beluntas (fraksi tanin fraksi gabungan alkaloid flavonoid tanin) dengan berbagai dosis terhadap jumlah sel spermatogenik motilitas individu abnormalitas daya hidup pada tikus putih jantan tidak ada pengaruh kombinasi untuk konsentrasi spermatozoa dan jumlah spermatozoa motil dan kadar testosteron (2) motilitas massa tikus putih jantan yang diberi perlakuan senyawa aktif tannin dan gabungan menunjukkan gerakan individu yang aktif progressif (3) ada hubungan antara jumlah sel spermatogenik motilitas individu spermatozoa dengan konsentrasi spermatozoa tikus putih jantan setelah pemberian jenis senyawa aktif daun beluntas (fraksi tanin fraksi gabungan alkaloid flavonoid tanin). Besarnya hubungan antara jumlah sel spermatogenik dan motilitas spermatozoa mempunyai kisaran yang sama (5) ada hubungan antara testosteron dengan jumlah spermatozoa motil konsentrasi spermatozoa spermatosit primer-spermatozoa jumlah sel spermatogenik tikus putih jantan setelah pemberian jenis senyawa aktif daun beluntas (fraksi tanin fraksi gabungan alkaloid flavonoid tanin). Besarnya hubungan testosteron dengan jumlah spermatozoa motil konsentrasi spermatozoa spermatosit primer-spermatozoa jumlah sel spermatogenik tidak sama (6) tidak ada pengaruh kombinasi pemberian senyawa aktif daun beluntas (fraksi tanin fraksi gabungan alkaloid flavonoid tanin) dengan berbagai dosis terhadap kerusakan sel hati dan kerusakan sel ginjal. Pemberian senyawa aktif tannin dan gabungan tidak berpengaruh pada kerusakan sel hati. Hal ini mempunyai makna bahwa senyawa aktif daun beluntas masih dalam taraf aman untuk organ hati tetapi ada kerusakan pada sel ginjal. (7) keluaran dari hasil penelitian ini berupa buku antifertilitas alami dengan judul Khasiat Beluntas sebagai Antifertilitas (uji pre-klinis). Saran (1) di bidang kesehatan atau keluarga berencana senyawa aktif tannin daun beluntas dengan dosis rendah (4 7 mg) dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan obat kontrasepsi pria serta menggalakkan penggunaan kontrasepsi obat tradisional serta perlu ada manajemen penggunaan supaya tidak merusak sel organ ginjal. (2) untuk pendidikan formal melatih peserta didik dalam mengisolasi senyawa aktif dan melakukan uji-preklinis obat tradisional (3) untuk pendidikan non formal temuan ini dapat menambah wawasan tentang penggalian obat tradisional yang berkhasiat sebagai obat kontrasepsi.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S3 Pendidikan Biologi
Depositing User: library UM
Date Deposited: 07 Jul 2011 04:29
Last Modified: 09 Sep 2011 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/64597

Actions (login required)

View Item View Item