Pengaruh jenis dan konsentrasi rumput laut dalam cookies sagu terhadap kadar iodium tikus (Rattus novergicus) serta implementasinya untuk pendidikan masyarakat di Kabupaten Maluku Tengah / Zasendy Rehena - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengaruh jenis dan konsentrasi rumput laut dalam cookies sagu terhadap kadar iodium tikus (Rattus novergicus) serta implementasinya untuk pendidikan masyarakat di Kabupaten Maluku Tengah / Zasendy Rehena

Rehena, Zasendy (2011) Pengaruh jenis dan konsentrasi rumput laut dalam cookies sagu terhadap kadar iodium tikus (Rattus novergicus) serta implementasinya untuk pendidikan masyarakat di Kabupaten Maluku Tengah / Zasendy Rehena. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata Kunci rumput laut cookies sagu kadar iodium pendidikan masyarakat. Gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI) merupakan masalah gizi yang sangat serius karena berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya manusia. Efek yang sangat dikenal orang akibat kekurangan iodium adalah gondok (goiter) yakni pembesaran kelenjar tiroid di daerah leher dan menderita kecacatan mental yakni cebol bisu tuli dan kelainan mental. Hasil survei pada tahun 1998 didapatkan gondok untuk tingkat nasional adalah 9 8% dan pada tahun 2003 naik menjadi 11 1%. Propinsi dengan Total Goiter Rate (TGR) tertinggi tahun 2003 adalah Nusa Tenggara Timur yaitu 33.39% diikuti oleh Propinsi Maluku dan Jawa Tengah yakni 31 6% dan 22 4%. Kabupaten Maluku Tengah memiliki angka prevalensi GAKI sangat tinggi yaitu 33 39%. Strategi yang telah dilakukan pemerintah untuk menurunkan jumlah penderita GAKI adalah memberikan suplemen kapsul minyak beriodium di daerah endemik program iodisasi garam dan diversifikasi konsumsi pangan sumber iodium yakni mulai dicarinya alternatif bahan pangan lokal seperti rumput laut. Rumput laut mengandung iodium yang tinggi dan dapat dikonsumsi untuk mencegah kekurangan iodium. Kabupaten Maluku Tengah memiliki potensi rumput laut yang melimpah dan berkualitas akan tetapi tingkat konsumsi secara langsung oleh masyarakat sebagai bahan pangan masih rendah dengan demikian perlu pengembangan teknologi pangan yang memanfaatkan rumput laut untuk menghasilkan produk makanan selingan/jajanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat luas dan lebih disukai oleh anak-anak yaitu cookies. Cookies umumnya terbuat dari bahan baku tepung terigu namun dapat digantikan dengan memanfaatkan tepung sagu yang kaya akan karbohidrat (pati). Dengan adanya potensi pangan lokal maka penting diciptakan suatu produk pangan yang dapat memenuhi kriteria sebagai pangan alternatif yaitu cookies dari tepung sagu dengan penambahan rumput laut sebagai sumber iodium dan zat gizi lain yang diperlukan tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Pengaruh jenis dan konsentrasi rumput laut terhadap kandungan karbohidrat protein serat vitamin A dan iodium cookies sagu 2) pengaruh jenis dan konsentrasi rumput laut dalam cookies sagu terhadap kadar iodium tikus (Rattus norvegicus) 3) penerimaan masyarakat terhadap produk cookies yang dihasilkan dalam penelitian ini dan 4) pengetahuan masyarakat mengenai GAKI dan pemanfaataan rumput laut untuk mencegah kekurangan iodium. Kegiatan penelitian ini terdiri dari 4 tahapan yakni 1) Penelitian eksperimen I untuk menguji pengaruh jenis dan konsentrasi rumput laut terhadap kandungan karbohidrat protein serat vitamin A dan iodium cookies sagu 2) penelitian eksperimen II untuk mengetahui pengaruh jenis dan konsentrasi rumput laut dalam ransum cookies sagu terhadap kadar iodium tikus 3) uji organoleptik 4) kegiatan penyuluhan bagi masyarakat di Kabupaten Maluku Tengah. Hasil penelitian ekperimen I menunjukkan bahwa penambahan rumput laut dapat meningkatkan kandungan serat vitamin A dan iodium pada cookies sagu sedangkan kandungan karbohidrat dan protein menjadi menurun seiring dengan penambahan rumput laut. Hasil uji hipotesisnya menunjukkan ada pengaruh yang nyata dari jenis dan konsentrasi rumput laut terhadap kandungan karbohidrat protein serat vitamin A dan iodium. Interaksi jenis dan konsentrasi rumput laut berpengaruh nyata terhadap kandungan protein vitamin A serta iodium dan tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan karbohidrat dan serat cookies. Uji lanjut LSD memperlihatkan bahwa ada pengaruh perlakuan interaksi jenis dan konsentrasi rumput laut terhadap kandungan protein vitamin A dan iodium. Hasil uji pendahuluan pada tahap eksperimen II menunjukkan bahwa tikus yang diberikan ransum standar kurang iodium memiliki kadar iodium berkategori defisiensi sedang dan tikus yang diberi ransum cukup iodium memiliki kadar iodium normal. Hasil Penelitian utama menunjukkan bahwa pemberian ransum cookies yang mengandung Sargassum crassifolium 20% 30% dan 40% juga Eucheuma cottonii 30% dan 40% dapat meningkatkan kadar iodium tikus menjadi optimal. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa perlakuan jenis dan konsentrasi rumput laut dalam ransum cookies serta interaksinya berpengaruh nyata terhadap kadar iodium tikus. Interaksi jenis Sargassum crassifolium 40% lebih berpengaruh dalam meningkatkan kadar iodium tikus. Hasil uji organoleptik menunjukkan penerimaan masyarakat pada aspek warna rasa dan kerenyahan yang tertinggi pada cookies dengan perlakuan jenis Eucheuma cottonii 30% sedangkan dari aspek aroma hasil respons masyarakat yang tertinggi pada perlakuan jenis Eucheuma cottonii 20% akan tetapi pada perlakuan Eucheuma cottonii 30% juga mendapat respon yang baik dari masyarakat dengan frekuensi yang tidak jauh berbeda dengan Eucheuma cottonii 20% sehingga kecenderungan penerimaan masyarakat adalah cookies dengan perlakuan jenis Eucheuma cottonii 30%. Hasil penelitian pendidikan masyarakat menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pengetahuan masyarakat berdasarkan tingkat pendidikan. Setelah kegiatan penyuluhan dilakukan terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat dan peningkatan yang tertinggi pada masyarakat yang berpendidikan rendah. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan beberapa penelitian lanjutan antara lain 1) Jenis Sargassum crassifolium lebih berpotensi dalam meningkatkan kadar iodium dalam tubuh hewan coba namun secara organoleptik kurang mendapat respons yang baik dari masyarakat sehingga perlu dikembangkan dalam produk makanan lain yang secara organoleptik dapat diterima oleh masyarakat 2) perlu diketahui apakah ada interaksi antara iodium dengan zat gizi lainnya yang terkandung dalam ransum cookies terhadap penyerapan iodium dalam tubuh 3) rumput laut telah diketahui sebagai pangan sumber iodium perlu dikembangkan pembudidayaannya terutama pada jenis Eucheuma cottonii dan Sargassum crassifolium di Kabupaten Maluku tengah 4) perlu dipertimbangkan oleh pengelola program pemberian makanan tambahan anak sekolah (PMT-AS) di Kabupaten Maluku Tengah .

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S3 Pendidikan Biologi
Depositing User: library UM
Date Deposited: 11 Mar 2011 04:29
Last Modified: 09 Sep 2011 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/64594

Actions (login required)

View Item View Item