Distribusi dan kelimpahan ganggang serta ivertebrata penggerek laut pada jenis kayu pembuatan kapal di perairan pantai pulau Ambon dan penerapannya dalam pendidikan masyarakat di Kecamatan Leihitu / Hasan Tuaputty - Repositori Universitas Negeri Malang

Distribusi dan kelimpahan ganggang serta ivertebrata penggerek laut pada jenis kayu pembuatan kapal di perairan pantai pulau Ambon dan penerapannya dalam pendidikan masyarakat di Kecamatan Leihitu / Hasan Tuaputty

Tuaputty, Hasan (2010) Distribusi dan kelimpahan ganggang serta ivertebrata penggerek laut pada jenis kayu pembuatan kapal di perairan pantai pulau Ambon dan penerapannya dalam pendidikan masyarakat di Kecamatan Leihitu / Hasan Tuaputty. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

kata kunci jenis kayu sementasi ganggang kelimpahan penggerek laut pengetahuan nelayan tingkat pendidikan. Bahan kayu yang digunakan sebagai alat transportasi dan alat melaut oleh masyarakat di daerah Maluku Tengah terdiri atas berbagai jenis kayu tetapi umumnya adalah kayu titi (Gmelina moluccana Backer) kayu damar (Agathis alba Foxw) kayu besi (Inesia amboinensis Thouaes) kayu bintangur (Calophyllum inophyllum Liin). Dalam menetapkan standar keawetan kayu yang tepat untuk masyarakat pesisir dan nelayan maka dilakukan eksperimen terhadap sifat keawetan kayu dan survey terhadap penguasaan pengetahuan nelayan tentang kualitas kayu untuk membuat perahu atau kapal.. Penelitian ini dilakukan sesuai permasalahan yaitu (1) Jenis-jenis ganggang dan invertebrata penggerek laut apa saja yang melekat pada jenis kayu pembuatan kapal kedalaman perendaman jarak perendaman dari tepi pantai (2) Bagaimana pengaruh jenis kayu pembuatan kapal kedalaman perendaman jarak perendaman dari tepi pantai terhadap sementasi ganggang (3) Bagaimana pengaruh jenis kayu pembuatan kapal kedalaman perendaman jarak perendaman dari tepi pantai terhadap kelimpahan invertebrata penggerek laut (4) Apakah ada korelasi antara sementasi ganggang dengan kelimpahan penggerek laut terhadap kerusakan jenis kayu pada kedalaman perendaman 1 m dan 2 m dalam jarak 30 m dan 50 m dari tepi pantai (5) Apakah ada perbedaan pengetahuan sebelum (pre tes) dan sesudah penyuluhan (post tes) tentang kualitas kayu dan invertebrata penggerek laut pada kelompok nelayan (6) Apakah ada perbedaan penguasaan pengetahuan tentang kualitas kayu dan invertebrata penggerek laut pada kelompok nelayan yang memiliki tingkat pendidikan berbeda Hasil identifikasi jenis ganggang dan invertebrata yang menempel pada jenis kayu perlakuan yaitu (1) ganggang terdari dari Clorophyceae sebanyak 7 jenis Rhodophyceae 3 jenis dan Phaeophycea 4 jenis (2) invertebrata penggerek laut yang menempel pada jenis kayu perlakuan adalah Lepas sp Balanus balanus Chatamalus proteus Cellana tramoserica Styela plicata Crassostrea ieginica. Hasil analisis anava ganda dijelaskan sebagai berikut (1) Jenis kaya berpengaruh sangat signifikan terhadap sementasi ganggang dan kelimpahan invertebrata penggerek laut (2) Kedalaman perendaman berpengaruh sangat signifikan terhadap sementasi ganggang dan kelimpahan invertebrata (3) Jarak perendaman berpengaruh sangat signifikan terhadap sementasi ganggang dan kelimpahan invertebrata (4) terdapat hubungan yang signifikan antara sementasi ganggang dan kelimpahan invertebrata terhadap kerusakan kayu perlakuan (5) terdapat perbedaan antara pengetahuan awal dan pengetahuan setelah mengikuti penyuluhan (5) ada perbedaan penguasaan pengetahuan masyarakat nelayan berdasarkan tingkat pendidikan. u perlakuan. Berdasarkan sementasi ganggang dan distribusi serta kelimpahan invertebrata penggerek laut yang menempel pada kayu perlakuan sesuai hasil analisis memberikan gambaran bahwa kayu bintanggur memiliki sifat awet diikuti tetapi kayu titi dan kayu damar kurang memiliki sifat awet hal ini disebabkan tekstur kayu bintangur dan kayu besi berdasarkan kesan raba tekstur seratnya halus dan licin dibandingkan dengan kayu titi dan kayu damar. Analisi korelasi menunjukkan hubungan sementasi ganggang dan kelimpahan penggerek laut terhadap kerusakan kayu. Kayu bintangur memiliki daya tahan di lingkungan air laut dibandingkan dengan kayu besi kayu titi dan kayu damar. Berdasarkan hasil survey terhadap masyarakat nelayan melalui tes yang dan dilakukann analisis menunjukkan ada perbedaan signifikan antara prates dan pascates. Pengetahuan awal kelompok nelayan yang berpendidikan SMA lebih tinggi 1 416 kali dibandingkan nelayan yang berpendidikan dasar dan penguasaan pengetahuan dari nelayan yaang berpendidikan SMA 1 082 kali lebih tinggi dari para nelayan berpendidikan dasar. Masih banyak yang berpendidikan dasar sehingga perlu dilakuan pemberdayaan melalui pendidikan masyarakat secara non formal dan formal. Pemerintah daerah perlu memberikan kesempatan bagi anak-anak nelayan memperoleh pendidikan formal pada jenjang yang lebih tinggi bagi masa depan mereka karena semakin tinggi pendidikan formal semakin baik tingkat penguasaan pengetahuan dalam menghadapi kehidupan di masa yang akan datang.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S3 Pendidikan Biologi
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 25 Aug 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/64586

Actions (login required)

View Item View Item