Kemampuan berpikir kritis siswa SMA dalam menyelesaikan masalah persamaan kuadrat / Slamet - Repositori Universitas Negeri Malang

Kemampuan berpikir kritis siswa SMA dalam menyelesaikan masalah persamaan kuadrat / Slamet

Slamet (2018) Kemampuan berpikir kritis siswa SMA dalam menyelesaikan masalah persamaan kuadrat / Slamet. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

RINGKASAN Slamet 2018. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA dalam Menyelesaikan Masalah Persamaan Kuadrat. Disertasi Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Purwanto Ph.D. (II) Prof. Dr. Cholis Sa dijah M.Pd M.A. (III) Dr. Santi Irawati M.Si. Kata Kunci kemampuan berpikir kritis persamaan kuadrat Berpikir kritis merupakan satu di antara kemampuan berpikir yang harus dimiliki setiap lulusan Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah menengah Atas sehingga berpikir kritis harus dikembangkan dan dilatihkan. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah Menengah Atas yang sangat memerlukan berpikir kritis dalam proses belajar siswa. Siswa perlu dilatihkan berpikir kritis dengan memberikan permasalahan matematika yang penyelesaiannya tidak rutin salah satunya masalah persamaan kuadrat. Siswa perlu berpikir kritis untuk memikirkan dan memahami masalah dari berbagai sudut pandang. Berpikir kritis bukan sekedar proses menghafal melainkan suatu proses berpikir reflektif yang logis dengan memperhatikan pada keputusan tentang apa yang dipercaya dan dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa SMA dalam menyelesaikan masalah persamaan kuadrat. Subjek penelitian ini adalah 6 siswa kelas X IPA SMA (2 siswa berkemampuan rendah 2 siswa berkemampuan sedang dan 2 siswa berkemampuan tinggi). Pengumpulan data dilakukan melalui 3 tahap dengan menggunakan instrumen berupa lembar tes kemampuan berpikir kritis dan pedoman wawancara. Tahap pertama 36 siswa diberi tes kemampuan awal yang bertujuan untuk menentukan kelompok berkemampuan rendah sedang dan tinggi. Tahap kedua 6 siswa yang terdiri 2 siswa dari berkemampuan rendah 2 siswa dari berkemampuan sedang dan 2 siswa dari berkemampuan tinggi diberikan tes sebanyak dua kali yang masing-masing terdiri dari 3 buah soal tes kemampuan berpikir kritis. Tahap ketiga dilakukan wawancara yang berdasar hasil pekerjaan siswa. Data yang diperoleh dianalisis dengan tahapan mentranskrip data mereduksi data dan membuat kesimpulan. Hasil penelitian kemampuan berpikir kritis siswa SMA dalam menyelesaikan masalah persamaan kuadrat ini adalah untuk siswa berkemampuan rendah dalam menyelesaikan masalah persamaan kuadrat dikategorikan tidak kritis karena kelima aspek berpikir kritis tidak terpenuhi. Hal ini ditunjukkan bahwa siswa kategori ini (1) belum mampu mengidentifikasi masalah karena kurang lengkap dalam menuliskan hal yang diketahui (2) belum mampu menemukan solusi karena melakukan kesalahan-kesalahan dalam mengkuadratkan atau memfaktorkan persamaan kuadrat (3) tidak memberi alasan karena hanya menuliskan langkah-langkah penyelesaian tanpa disertai penjelasan apapun (4) tidak mampu memeriksa kembali apakah solusi yang didapat memenuhi permasalahan yang diajukan dan (5) salah membuat kesimpulan dikarenakan membuat kesimpulan berdasarkan langkah-langkah penyelesaian yang salah. Kemampuan berpikir kritis siswa berkemampuan sedang dalam menyelesaikan masalah persamaan kuadrat dikategorikan cukup kritis karena memenuhi tiga aspek dari total lima aspek berpikir kritis Hal ini ditunjukkan bahwa siswa kategori ini (1) mampu mengidentifikasi masalah dengan menuliskan hal yang diketahui dan yang ditanyakan secara lengkap (2) mampu menemukan solusi dengan menuliskan langkah-langkah penyelesaian permasalahan yang diajukan secara lengkap (3) mampu memberi alasan dapat menuliskan langkah-langkah penyelesaian disertai penjelasan (4) belum mampu memeriksa kembali karena kurang lengkap dalam menuliskan apakah solusi yang didapat memenuhi permasalahan yang diajukan dan (5) salah membuat kesimpulan dikarenakan membuat kesimpulan berdasarkan langkah-langkah penyelesaian yang salah. Kemampuan berpikir kritis siswa berkemampuan tinggi dalam menyelesaikan masalah persamaan kuadrat dikategorikan kritis karena kelima aspek berpikir kritis terpenuhi. Hal ini ditunjukkan bahwa siswa kategori ini (1) mampu mengidentifikasi masalah dengan menuliskan hal yang diketahui dan yang ditanyakan secara lengkap (2) mampu menemukan solusi dengan menuliskan langkah-langkah penyelesaian permasalahan yang diajukan secara lengkap (3) mampu memberi alasan dapat menuliskan langkah-langkah penyelesaian disertai penjelasan (4) mampu memeriksa kembali menunjukkan bahwa solusi yang didapat memenuhi permasalahan yang diajukan dan (5) mampu membuat kesimpulan dengan cara menentukan solusi berdasarkan langkah-langkah penyelesaian yang benar.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S3 Pendidikan Matematika
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 20 Dec 2018 04:29
Last Modified: 09 Sep 2018 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/64560

Actions (login required)

View Item View Item