Proses interpretasi calon guru sekolah menengah tentang pemikiran matematis siswa / Mujiyem Sapti - Repositori Universitas Negeri Malang

Proses interpretasi calon guru sekolah menengah tentang pemikiran matematis siswa / Mujiyem Sapti

Sapti, Mujiyem (2018) Proses interpretasi calon guru sekolah menengah tentang pemikiran matematis siswa / Mujiyem Sapti. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

vii RINGKASAN Sapti Mujiyem. 2018. Proses Interpretasi Calon Guru Sekolah Menengah tentang Pemikiran Matematis Siswa. Disertasi. Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Drs. Purwanto Ph.D (II) Dr. Edy Bambang Irawan M.Pd (III) Dr. Abdur Rahman As ari M.Pd M.A Kata-kata kunci proses interpretasi pemikiran matematis siswa calon guru Penelitian tentang calon guru berkembang dalam wilayah pengembangan profesional guru dan program pendidikan guru diantaranya penelitian tentang interpretasi. Penelitian tentang interpretasi fokus pada mengategorikan interpretasi memunculkan interpretasi siswa serta mengembangkan model analisis untuk mengkarakterisasi interpretasi yang menggambarkan proses membangun pemahaman tentang pemikiran siswa. Penelitian-penelitian tersebut belum menggambarkan tahapan yang terjadi dalam menginterpretasi pemikiran matematis siswa. Berdasarkan hal tersebut peneliti bermaksud untuk mendeskripsikan proses interpretasi calon guru tentang pemikiran matematis siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester 5 Program Studi S1 Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo tahun 2016/2017. Subjek dipilih dengan teknik purposif yaitu calon guru yang dapat mengikuti minimal 2 dari 4 strategi yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan masalah Pembangunan Gedung serta menunjukkan ciri awal model analisis kelompok describing comparing work comparing knowledge dan inferring. Data tentang interpretasi dan proses interpretasi diperoleh dengan meminta calon guru menyelesaikan lembar Tugas Interpretasi Pemikiran Matematis Siswa (TIPMS) secara think aloud. Proses interpretasi ditelusuri dengan menganalisis pekerjaan tertulis dan think aloud subjek serta wawancara. Proses interpretasi digali dengan menggunakan kerangka berpikir Swartz yaitu memunculkan gagasan menganalisis gagasan serta mengevaluasi kelayakan gagasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses yang dilakukan calon guru dalam menginterpretasi pemikiran matematis siswa terdiri dari 3 tahapan yaitu memunculkan gagasan menganalisis gagasan serta mengevaluasi kelayakan gagasan. Terdapat kesamaan dalam tahap awal proses interpretasi. Tahapan memunculkan gagasan dilakukan dengan membaca masalah dan mengikuti strategi siswa. Dalam mengikuti strategi siswa hanya kelompok Describing yang tidak memberikan penjelasan terhadap informasi matematis dalam pekerjaan siswa. Kelompok Comparing Work menyelesaikan masalah sebagai dasar dalam mencermati pekerjaan serta pengetahuannya sendiri sedangkan kelompok Comparing Knowledge mengingat kembali teori atau konsep tentang perbandingan berbalik nilai. Kelompok Inferring mencermati pekerjaan terutama pada langkah pemecahan masalah. Tahapan menganalisis gagasan berbeda untuk tiap kelompok. Kelompok Describing menganalisis gagasannya secara naif dengan mendasarkan pada rinciannya tentang strategi siswa dan memberikan viii interpretasi yang mirip dengan rincian strategi siswa. Kelompok Comparing Work menggunakan pekerjaannya sebagai rubrik representasi eksternal yaitu membandingkan strategi siswa dengan strateginya untuk mendapatkan interpretasi tentang pemikiran matematis siswa sedangkan kekompok Comparing Knowledge menggunakan pengetahuannya tentang konsep yang sesuai sebagai rubrik representasi internal yaitu membandingkan strategi siswa dengan pengetahuannya tentang konsep perbandingan berbalik nilai. Kelompok Inferring menganalisis gagasan dengan menarik inferensi tentang pemikiran matematis siswa berdasar strategi siswa ke dalam bentuk kualitatif. Tahapan mengevaluasi kelayakan gagasan untuk tiap kelompok juga menunjukkan kegiatan yang hampir sama yaitu dengan mendasarkan pada rincian strategi siswa dan atau pengetahuan yang pernah mereka peroleh sebelumnya(kelompok Describing) mendasarkan pada rincian strategi siswa penyelesaian yang mereka kerjakan serta pemahaman mereka tentang konsep perbandingan berbalik nilai (kelompok Comparing Work) mengecek kembali kembali strategi siswa serta berdasarkan analisisnya (kelompok Comparing Knowledge) serta mendasarkan pada rincian strategi siswa dalam hal rinci dan runtutnya proses pemecahan masalah (kelompok Inferring). Penelitian ini menunjukkan bahwa jenis jawaban yang berbeda menghasilkan interpretasi yang berbeda pula. Hanya kelompok Comparing Work dan Comparing Knowledge yang dapat membuat dugaan tentang operasi yang dilakukan siswa untuk pekerjaan siswa dengan jawaban tak lengkap. Ini terkait dengan penggunaan rubrik dalam bentuk representasi internal dan representasi eksternal sebagai dasar untuk memberikan interpretasi. Untuk pekerjaan siswa yang menggunakan penalaran tanpa menuliskan informasi apa yang diketahui serta yang ditanyakan semua kelompok melakukan kesalahan menafsirkan strategi siswa. Hal ini disebabkan karena mereka terbiasa menggunakan algoritma tertentu dan tidak mengenal strategi penyelesaian lain. Untuk pekerjaan siswa yang menggunakan perbandingan yang salah calon guru memberi perhatian pada penulisan proses operasi secara rinci termasuk kesalahan siswa menggunakan perbandingan senilai. Untuk pekerjaan siswa dengan jawaban benar mereka memberi perhatian tahapan penyelesaian masalah Polya.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S3 Pendidikan Matematika
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 12 Dec 2018 04:29
Last Modified: 09 Sep 2018 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/64556

Actions (login required)

View Item View Item