Proses berpikir intuitif dalam memecahkan masalah kekonvergenan barisan / Nurhanurawati - Repositori Universitas Negeri Malang

Proses berpikir intuitif dalam memecahkan masalah kekonvergenan barisan / Nurhanurawati

Nurhanurawati (2018) Proses berpikir intuitif dalam memecahkan masalah kekonvergenan barisan / Nurhanurawati. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

v RINGKASAN Nurhanurawati. 2018. Proses Berpikir Intuitif dalam Pemecahan Masalah Kekonvergenan Barisan. Disertasi Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Drs. Purwanto Ph.D. (II) Dr. H. Abdur Rahman As ari M.Pd. M.A. (III) Dr. Edy Bambang Irawan M. Pd. Kata Kunci proses berpikir intuitif pemecahan masalah kekonvergenan barisan Penelitian kualitatif fenomenologis ini bertujuan mendeskripsikan perbedaan proses berpikir intuitif dan alur terjadinya proses berpikir intuitif mahasiswa ketika menentukan kekonvergenan barisan berdasarkan proses pemecahan masalah Polya. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Matematika semester 6 dan semester 8 yang telah menempuh perkuliahan Analisis Real. Pemilihan subjek penelitian didasarkan pertimbangan munculnya pemikiran intuitif ketika memecahkan masalah serta kemampuan komunikasi yang baik. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar tugas pemecahan masalah kekonvergenan barisan kepada mahasiswa untuk diselesaikan secara think-aloud. Selanjutnya dilakukan wawancara berbasis tugas berkaitan dengan hasil kerja mahasiswa tersebut menggunakan pedoman wawancara semi terstruktur untuk mengetahui pemikirannya ketika menyimpulkan sesuatu dan mengambil suatu langkah serta mengetahui alasan menggunakan langkah tersebut. Kegiatan think-aloud dan wawancara direkam menggunakan rekaman audio-visual. Data yang diperoleh dianalisis dengan tahapan mentranskripsi data mereduksi data mengkode data memeriksa keabsahan data menelaah data menginterpretasi temuan memvalidasi temuan dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menemukan bahwa berdasarkan alur proses pemecahan masalah secara intuitif ada perbedaan proses berpikir intuitif yang dialami mahasiswa ketika memecahkan masalah kekonvergenan barisan. Perbedaan tersebut digolongkan ke dalam dua kategori karakteristik berpikir intuitif berdasarkan alur proses pemecahan masalah secara intuitif yaitu berpikir intuitif lurus dan berpikir intuitif siklis. Mahasiswa dikatakan berpikir intuitif lurus jika ia memecahkan masalah sesuai alurnya tanpa pernah mengubah alur pikirannya yaitu tetap pada satu strategi atau cara yang digunakan selama memecahkan masalah dengan proses sebagai berikut. Pertama mahasiswa memahami masalah dengan cara mengenali masalah tersebut secara self-evident menerima pernyataan yang ada dalam permasalahan dengan kepastian intrinsik dan dengan sangat percaya diri. Kedua mahasiswa merencanakan pemecahan masalah dengan cara mengaitkan objek-objek yang ada dalam permasalahan dengan hal yang paling diingatnya atau pernah dialaminya dengan kepastian intrinsik. Ketiga mahasiswa melaksanakan pemecahan masalah dengan cara melakukan coba-coba terbatas menghitung beberapa suku pertama barisan secara premature closure untuk memperoleh ide mengenai kemungkinan solusi masalah. Selanjutnya mahasiswa melakukan dugaan terhadap solusi dengan melihat penampakan/visualisasi objek (dalam hal ini suku-suku barisan) berdasarkan hasil dramatisasi. Dengan terlalu percaya diri menggunakan primacy effect dan secara global mahasiswa vi menyatakan solusi dengan kalimat yang lengkap. Keempat mahasiswa melihat kembali dengan cara mencoba menguji kebenaran solusi. Sedangkan mahasiswa dikatakan berpikir intuitif siklis apabila ia mengalami beberapa kali kebuntuan dalam memecahkan masalah sehingga ia mengubah alur pikirannya dengan proses sebagai berikut. Pertama mahasiswa memahami masalah secara self-evident dan menerima pernyataan yang ada dalam permasalahan dengan kepastian intrinsik dan dengan sangat percaya diri. Kedua mahasiswa merencanakan pemecahan masalah secara cepat dan cenderung terburu-buru dengan coba-coba berdasarkan primacy effect. Ketiga mahasiswa melaksanakan pemecahan masalah tentang kekonvergenan barisan dengan cara mengamati perilaku barisan namun ia mengalami kebuntuan. Selanjutnya mahasiswa kembali ke langkah kedua merencanakan pemecahan masalah lalu dilanjutkan kembali dengan langkah ketiga yaitu melaksanakan pemecahan masalah. Ini bisa berlangsung beberapa kali sampai ia menemukan perilaku barisan. Setelah menemukan perilaku suku barisan selanjutnya mahasiswa melakukan dugaan terhadap solusi lalu mahasiswa menyatakan solusi dengan kalimat yang lengkap.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S3 Pendidikan Matematika
Depositing User: library UM
Date Deposited: 03 Dec 2018 04:29
Last Modified: 09 Sep 2018 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/64552

Actions (login required)

View Item View Item