Permadi, Hendro (2017) Pengembangan model pembelajaran kooperatif berbasis asesmen sejawat / Hendro Permadi. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Hendro Permadi 2017. Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Asesmen Sejawat. Disertasi Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Negeri Malang Pembimbing (I) Prof. Dr. Toto Nusantara M. Si (II) Dr. I Nengah Parta M.Si (III) Dr. Sisworo M.Si. Kata Kunci model pembelajaran kooperatif asesmen sejawat intensitas interaksi Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh model pembelajaran kooperatif berbasis asesmen sejawat yang valid praktis dan efektif. Model pembelajaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan intensitas interaksi mahasiswa matematika. Sumber data dari penelitian ini adalah mahasiswa prodi Matematika semester III tahun akademik 2015/2016 ( dua offering A dan B) semester II tahun akademik 2016/2017 ( dua offering J dan I) dan semester IV tahun akademik 2016/2017 (gabungan offering A C CZ G H I) yang menempuh matakuliah Metode Statistika. Pada penelitian ini uji coba prototipe I dilakukan pada offering B. Sedangkan uji coba (II III IV dan V) hasil pengembangan model pembelajaran kooperatif berbasis asesmen sejawat dilakukan pada offering A J I dan gabungan offering (A C CZ G H I) pada semester IV. Uji coba dilakukan sebanyak lima kali setiap uji coba satu kali pembelajaran dengan Satuan Acara Perkuliahan dan materi tetap sama. Sintaks model pembelajaran ini terdiri dari lima fase yaitu (1) Pendahuluan (2) Pemberian Problem-Ekspresi Diri (3) Eksperimen-Pemahaman Simulasi (4) Interpersonal-Presentasi-Asesmen Sejawat (5) Refleksi dan Penutup. Fase-fase dalam sintaks ini disusun berdasarkan hasil kajian teoritis dengan memodifikasi fase dari tiga model pembelajaran kooperatif Round Club (RC) Group Investigation (GI) dan Numbered Heads Together (NHT). Modifikasi fase sintaks yang dilakukan dari ketiga model pembelajaran tersebut berasal dari a) fase sintaks model pembelajaran Round Club berasal dari fase 2 fase 3 fase 4 dan fase 5 b) fase sintaks model pembelajaran Grup Investigations berasal dari fase 2 fase 3 dan fase 5 c) fase sintaks model pembelajaran Numbered Head Together berasal dari fase 4. Prototipe I berasal dari modifikasi dilakukan berdasarkan kelemahan-kelemahan yang ada pada fase sintaks dari ketiga model tersebut. Hasil uji validitas pada prototipe I oleh dua orang validator memiliki nilai lebih dari 3 yaitu terhadap buku model memiliki rata-rata 3 13 Satuan Acara Perkuliahan (SAP) dengan rata-rata 3 12 serta Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) dengan nilai rata-rata 3 25. Sedangkan untuk uji reliabilitas instrumen pada masing-masing perangkat yang diuji oleh dua orang validator memiliki nilai sehingga berdasarkan kriteria memiliki reliabilitas yang tinggi. Hasil uji coba prototipe I keterlaksanaan sintaks dari pengamat menghasilkan skor 3.05 sehingga menurut kriteria keterlaksanaan sintaks masuk kategori tinggi (praktis). Hasil kepraktisan model pada uji coba prototipe I sintaks model fase 3 memerlukan revisi. Revisi dilakukan atas dasar masukan dari pengamat dengan menambahan aktivitas yaitu dosen meminta mahasiswa untuk menukarkan jawaban ke teman satu kelompoknya setelah selesai mengerjakan LKM. Revisi ini dilakukan untuk menghindari perbaikan LKM oleh mahasiswa dan hanya sebatas aktivitas tambahan yang tidak mengubah konstruk produk sehingga hasil revisi tidak perlu validasi. Uji coba II terhadap model rata-rata keterlaksanaan sintaks adalah 3.39 sehingga menurut kriteria yang telah ditentukan keterlaksanaan sintaks masuk kategori tinggi. Hasil uji coba II terhadap model pada sintaks fase 3 (Interpersonal-presentasi-asesmen sejawat) ada revisi aktivitas yaitu ketika akan melakukan diskusi antar kelompok dosen meminta mahasiswa mengumpulkan hasil kerja LKM dan hasil penilaian sejawat. Kemudian menunjuk salah satu wakil kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja untuk tipe soal A dengan sebelumnya membagikan hasil kerja mahasiswa tersebut demikan seterusnya dilakukan sampai soal terakhir tipe C. Revisi ini dilakukan sebatas aktivitas tambahan dengan tidak mengubah konstruk produk yang akan dihasilkan. Berdasarkan uji coba I uji coba II uji coba III uji coba IV dan uji coba V terhadap penguasaan bahan ajar penilaian asesmen sejawat aktivitas mahasiswa dan respon mahasiswa semuanya memenuhi kriteria. Penguasaan bahan ajar menghasilkan nilai rata-rata 72 89 dan simpangan baku yang relatif stabil dari uji coba ke III sampai dengan uji coba ke V. Sedangkan untuk penilaian rubrik asesmen sejawat sekitar 60 % mahasiswa tidak merasa kesulitan melakukan penilaian rubrik asesmen sejawat. Akan tetapi perlu diingatkan bahwa pengisian skor sejawat bersifat rahasia (antar teman tidak boleh mengetahui). Mahasiswa sangat aktif hal ini di dukung oleh rata-rata aktivitas seluruh kelas 3.59 (kategori sangat aktif). Keaktifan ini menunjukkan interaksi yang terjadi sangat tinggi. Hal ini dikarenakan mereka merasa dinilai setiap aktivitasnya sehingga setiap aktivitas selalu terpantau oleh teman sejawatnya. Selain itu mereka dituntut untuk memberikan komentar dan usulan yang secara tidak langsung menuntut mereka harus memahami materi. Dampak lainnya adalah keberanian mengemukakan pendapat akan berkembang sedikit demi sedikit untuk semua mahasiswa yang mengikuti proses pembelajaran karena dipaksa memberikan komentar/usulan. Respon positif 81 51 % mahasiswa menyatakan mengalami dan merasakan ada perbedaan aktivitas dengan langkah-langkah pembelajaran yang berbeda mahasiswa juga menyatakan kebermaknaan pembelajaran mendapat kesempatan bekerja sama dengan temannya berbagi informasi dengan teman satu kelompok dan antar kelompok. Selain itu mahasiswa juga merasakan ada keberanian dalam menyampaikan kesulitan yang dialami memperoleh pengalaman belajar dan memahami materi serta mendapat kesempatan merefleksikan pengalamannya. Produk yang dihasilkan dari pengembangan model pembelajaran kooperatif berbasis asesmen sejawat ini berupa buku model dan CD pembelajaran serta bahan ajar metode statistika dengan materi ukuran pemusatan. ABSTRACT Hendro Permadi 2017. The Development of Cooperative Learning Model Based on the Peer Assessment. Dissertation Mathematics Education Study Program Postgraduate State University of Malang Supervisor (I) Prof. Dr. Toto Nusantara M. Si (II) Dr. I Nengah Parta M.Si (III) Dr. Sisworo M.Si. Keywords cooperative learning model peer assessment intensity of interaction This study aims to obtain a cooperative learning model based on valid practical and effective peer assessment to increase the intensity of interaction of mathematics students. The data source of this research is the students of Department of Mathematics in the third semester academic year 2015/2016 (two A and B offerings) second semester academic year 2016/2017 (two offerings of J and I) and fourth semester academic year 2016/2017 (A C CZ G H I) Statistics Method. In this research prototype I experiments were conducted on the A s offering. While the experimental result of the development of cooperative learning model based on peer assessment was done on fourth semester offering B J I and (A C CZ G H I). The experiment was conducted five times each one learning experiment was in line with the same teaching plan and material remain the same The syntax of this learning model consists of five phases namely (1) Introduction (2) Giving Problems -Expression (3) Experiments- Understanding-Simulation (4) Interpersonal-Peer-Presentations (5) Reflection and Closing. The phases in this syntax are based on theoretical studies by modifying the phases of the three cooperative learning models of Round Club (RC) Group Investigation (GI) and Numbered Heads Together (NHT). The syntactic phase modifications made from the three learning models come from a) the syntax phase of the Round Club learning model comes from phases 2 phase 3 phase 4 and phase 5 b) the syntactic phase of the Investigations Group learning model comes from phase 2 phase 3 and phase 5 c) the syntax phase of the Numbered Head Together learning model comes from phase 4. Protoype I derived from modifications are made based on the weaknesses in the syntax phase of the three models Result of validity test on prototype I by two validator have value more than 3 that is to model book have average 3 13 Lecture Schedule Unit (SAP) with average 3 124 and Student Worksheet (LKM) with average value 3.25. As for the instrument reliability test on each device tested by two validators have a value so based on the criteria have a high reliability. The result of prototype I experiment the syntax implementation from the observer resulted in score 3.05 so according to the criteria the implementation of the syntax into the high category (practical). The practicality of the model in the prototype I experiment the syntax model of phase 3 requires revision. Revisions were made on the basis of input from observers by adding activity i.e. the lecturer asks the students to exchange the answer to the other member of the same group friends after finished doing the Student Worksheet. This revision was made to avoid the improvement of Student Worksheet and only limited to the additional activity that does not change the product construct so the revision results do not need validation Test II on the development of the model the average syntax execution is 3.39 so according to predetermined criteria the implementation of syntax is high category. In the second phase of the trial 3 (Interpersonal-presentation-peer assessment) there is a revision of the activity i.e. when it will conduct inter-group discussions the lecturer asks the students to collect the worksheet and the results of peer assessment. Then appoint one of the group representatives to present the work for type A by previously distributing the student s work so it is done until the last problem of type C. This revision is done to the extent of additional activity by not changing the product construct to be produced. Based on the tests I to V the result of teaching material mastering test peer assessment student activity and student s response all meet the criteria. The mastery of the teaching material yields an average value of 72.89 and a relatively stable standard deviation from the III to the trial to the V. About 60% of students do not find it difficult to assess the rubric of peer assessment. However it should be reminded that the filling of peer scores is confidential (among friends should not know). Student activity is very active this is supported by the average activity of all classes 3 590 (very active category). This activity shows very high intensity of interaction. This is because they feel assessed in every activity so that every activity is always monitored by peers. In addition they are required to provide comments and suggestions that indirectly require that they understand the material. Another impact the courage to express opinions will develop little by little for all students who follow the learning process. A positive response 81.51% of student state experience and feel that there is a difference in activity with different learning steps and the students also declare the meaningfulness of learning get the opportunity to work with their friends share information with friends in the group and among groups. In addition students also feel there is courage in conveying the difficulties experienced gain experience learning and understand the material and get a chance to reflect his experience. The product resulting from the development of cooperative learning model based on peer assessment is a model book and learning CD and teaching materials of statistical methods.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S3 Pendidikan Matematika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 03 Nov 2017 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2017 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/64541 |
Actions (login required)
View Item |