Suharyadi (2015) English teacher's knowledge and implementation of GBA in English language teaching / Suharyadi. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Suharyadi 2015. Pengetahuan Guru Bahasa Inggris dan Implementasi GBA dalam Pembelajaran Bahasa Inggris. Disertasi Pendidikan Bahasa Inggris Pascasarjana Univesitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Utami Widiati M.A. Ph.D. (II) Prof. Dr. Gunadi Harry Sulistyo M.A. (III) Prof. Dr. Yazid Basthomi M.A. Kata kunci Guru Bahasa Inggris pengetahuan implementasi GBA Studi ini bertujuan menginvestigasi pengetahuan guru bahasa Inggris dan implementasi GBA dalam pembelajaran bahasa Inggris. Untuk menjawab pertanyaan tersebut prinsip-prinsip desain penelitian kuantitatif dan kualitatif digunakan. Penelitian ini menggunakan dua macam sumber data (1) jawaban tertulis dan lisan guru yang diperoleh melalui angket dan wawancara dan (2) praktek pembelajaran GBA oleh guru dalam kelas yang diperoleh melalui observasi. Angket disebarkan kepada guru bahasa Inggris dari 12 SLTA Negeri di Kota Malang. Wawancara dan observasi dilaksanakan terhadap 15 guru bahasa Inggris setelah mereka menyatakan kesediannya untuk diwawancarai dan diobservasi. Data terkait pengetahuan guru dalam bentuk tulis dan lisan kemudian dianalisa menggunakan response counting. Untuk keperluan ini seperangkat jawaban yang diharapkan telah dibuat untuk dicocokkan dengan jawaban guru. Hasil dari cara ini adalah persentase dan kategori pengetahuan guru tentang GBA. Data tentang implementasi pembelajaran GBA dalam kelas oleh guru dianalisa secara deskriptif berdasarkan tahapan-tahapan dan diskriptor sebagaimana tertulis pada ceklis. Kategori pengetahuan guru tentang GBA kemudian dikroscek dengan hasil ceklis. Dari hasil kroscek ini kesimpulan tentang pengetahuan guru tentang GBA dan bagaimana mereka menimplementasikannya dapat diambil. Analisa data menunjukkan kesimpulan sebagai berikut. Kesatu pengetahuan guru tentang GBA dapat dikategorikan kedalam lima tingkatan sangat bagus bagus cukup buruk dan sangat buruk. Akan tetapi dari kategori ini sebanyak 38.1% atau sedikit guru memiliki pengetahuan GBA yang dalam/tinggi sedangkan 61.9% atau kebanyakan guru memiliki pengetahuan tentang GBA yang rendah. Kedua pengetahuan guru bahasa Inggris tentang GBA tergolong rendah sebagaimana diindikasikan oleh tiga level rendah dari Taksonomi Bloom dan dua level dari Web s Depth of Knowledge. Menurut teori pengetahuan Tripartite pengetahuan guru juga rendah karena tidak memenuhi elemen pengetahuan believe and justification . Selain itu guru bahasa inggris belum dikatakan profesional karena pengetahuan GBA (bagian dari kompetensi pedagogi) mereka rendah. Ketiga guru bahasa Inggris tidak pernah terlibat dalam pelatihan khusus GBA. Pengalaman mengajar umur guru dan status sekolah tidak menjamin bahwa guru memiliki pelatihan GBA yang cukup pembelajaran berkualitas dan pengetahuan GBA. Keempat tidak ada perbedaan dalam praktek pembelajaran antara guru bahasa Inggris yang memiliki pengetahuan kuat dan guru yang memiliki pengetahuan rendah/lemah. Kelima guru mempunyai fokus pembelajaran yang berbeda. Guru dengan pengetahuan sangat bagus lebih fokus pada keterampilan membaca dan berbicara. Guru dengan pengetahuan bagus fokus pada menulis dan berbicara. Guru dengan pengetahuan cukup fokus pada menulis dan berbicara. Guru dengan pengetahuan buruk fokus pada berbicara. Guru dengan pengetahuan sangat buruk fokus pada membaca dan berbicara. Berdasarkan kesimpulan di atas beberapa saran atau rekomendasi diberikan sebagai berikut. Kesatu institusi seperti sekolah Dinas Pendidikan perguruan tinggi P4TK dan LPMP seharusnya bekerjasama dan saling koodinasi dalam mengadakan pelatihan GBA bagi guru. Pelatihan harus berdasarkan kebutuhan guru di lapangan. Sekolah juga harus mengatur guru yang akan mengikuti pelatihan dan yang akan melakukan diseminasi hasil pelatihan dalam bentuk forum. Buku panduan tentang GBA juga harus ditulis dan disebarkan pada guru secara cuma-cuma sebagai acuan pembelajaran. Kedua para guru harus merubah pola berfikir ke lebih positif terutama terkait dengan perkembangan baru dalam bidang pendidikan berupa kurikulum metode pendekatan teknik atau strategi pembelajaran pengembangan media dan lain lain sehingga mereka mengetahui apa yang telah terjadi yang sedang terjadi dan yang akan terjadi agar mereka bisa lebih belajar berbagi dan mengikuti perkembangan isu-isu dalam pembelajaran bahasa Inggris. Ketiga tahapan-tahapan pembelajaran GBA seharusnya digunakan dengan mengikuti salah satu dari dua altenatif guru menggunakan semua tahapan dalam satu pertemuan pembelajaran atau memakai dua atau tiga tahapan dalam satu pertemuan selama tahapan tersebut dilakukan secara berurutan. Keempat guru juga seharusnya mengimplementasikan siklus pembelajaran untuk kepentingan integrasi keterampilan bahasa dan komponen bahasa. Kelima GBA seharusnya secara konsisten diapplikasikan dalam pembelajaran agar guru mengetahui apa yang berjalan dengan baik dan apa yang tidak. Keenam para ahli dan peneliti disarankan untuk mengganti kata Text dengan Topic pada tahapan GBA untuk menghindari interpretasi yang salah
| Item Type: | Thesis (Doctoral) |
|---|---|
| Subjects: | L Education > L Education (General) |
| Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Inggris (ING) > S3 Pendidikan Bahasa Inggris |
| Depositing User: | Users 2 not found. |
| Date Deposited: | 02 Feb 2015 04:29 |
| Last Modified: | 09 Sep 2015 03:00 |
| URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/64413 |
Actions (login required)
 |
View Item |