School-based english curriculum practices at Senior High Schools / Widayanto - Repositori Universitas Negeri Malang

School-based english curriculum practices at Senior High Schools / Widayanto

Widayanto (2012) School-based english curriculum practices at Senior High Schools / Widayanto. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata-kata Kunci School-Based English Curriculum (SBEC) practices Senior High School EFL teachers. Penelitian ini berfokus pada saat pemerintah Indonesia meluncurkan kurikulum nasional yang baru Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai respon atas kebutuhan untuk menghasilkan sumber daya manusia agar bertahan hidup di era globalisasi menjadi religius setia berpengetahuan terampil kreatif inovatif mandiri demokratis bertanggung jawab dan perubahan sistem pemerintahan di bidang pendidikan dari sentralisasi ke desentralisasi yang mengakibatkan tanggung jawab yang semakin besar di tingkat sekolah dalam menjalankan kurikulum. Sehubungan dengan desentralisasi fungsi dan proses pendidikan di Indonesia memahami praktek kurikulum baru dan perubahan di tingkat sekolah akan sangat penting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki bagaimana sekolah menengah atas mempraktekkan SBEC apa persepsi guru bahasa Inggris SMA tentang komponen SBEC dan dengan cara apa persepsi guru bahasa Inggris keputusan kurikuler dan praktik pembelajaran mencerminkan SBEC yang dimaksudkan di SMA. Penelitian kualitatif ini menggunakan studi multi-situs kasus sebagai desain penelitian menggunakan peneliti wawancara mendalam dan pertanyaan menyelidik pengamatan dan analisis dokumen sebagai instrumen dalam pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara observasi dan analisis dokumen. Data dianalisis untuk menyajikan gambaran kasus yang luas dalam upaya untuk menjawab pertanyaan penelitian. Subyek terdiri dari tiga guru bahasa Inggris sebagai bahasa asing (EFL) dan tiga kepala sekolah dari tiga sekolah menengah atas di mana penelitian dilakukan. Tiga kasus yang disajikan dalam bagian yang terpisah untuk menggambarkan dan mengenali pengalaman sekolah-sekolah menengah atas mempraktekkan SBEC. Setiap laporan kasus dimulai dengan sketsa dan diikuti dengan deskripsi tematik rinci tentang bagaimana SBEC dipraktekkan persepsi tentang komponen SBEC dan dengan cara bagaimana persepsi para guru bahasa Inggris keputusan kurikuler dan praktik pembelajaran mencerminkan yang dimaksudkan oleh SBEC. Berdasarkan lintas kasus hasil analisis berbagai faktor yang memfasilitasi dan menghambat praktek-praktek kurikulum dibahas. Dalam hal praktek SBEC temuan menunjukkan bahwa SBEC di SMA merupakan kurikulum berbasis sekolah yang beragam dan sangat mudah diadaptasi di mana setiap sekolah diizinkan untuk menjalankan strategi kurikuler berbasis sekolah dalam mengoperasikan program-program bahasa Inggris. Tiga di SMA yang dipilih dalam penelitian ini menyerahkan wewenang pada guru bahasa Inggris mereka yang dipercaya memiliki latar belakang dan keahlian yang relevan. Dengan demikian peran guru bahasa Inggris sangat penting dalam mempraktekkan kurikulum karena guru adalah personil yang bertanggung jawab untuk merencanakan membuat keputusan dan mengajar siswa. Berdasarkan wawancara diketahui bahwa guru EFL di tiga sekolah menghadapi tantangan dalam mempraktekkan kurikulum baru ini. Pemerintah telah merancang sebuah model kurikulum sebagai contoh guru EFL dalam mempraktekkan kurikulum dan guru dapat membuat adaptasi dalam memilih bahan ajar kegiatan mengajar penilaian dan sumber belajar. Sehubungan dengan persepsi guru tentang komponen SBEC meskipun fakta bahwa persepsi ketiga guru keputusan kurikuler dan praktik pembelajaran mencerminkan karakteristik yang dimaksudkan SBEC para guru tampaknya memandang kurikulum sebagai kerangka konseptual dari pada rencana praktis sebagai panduan implementasi di kelas. Guru bahasa Inggris sekolah menengah mempunyai otonomi untuk mempraktekkan SBEC secara individu dalam konteks lokal. Guru harus memperluas kemungkinan untuk memperkaya pelajaran dengan menggunakan bahan tambahan dan menciptakan kesempatan beragam untuk melibatkan para siswa dalam komunikasi dan mengembangkan pemahaman tentang apa yang dibutuhkan oleh kurikulum dan mempertimbangkan apa yang dibutuhkan di dalam kelas. Banyak saran yang berasal dari implikasi kesimpulan yang ditujukan kepada SMA kepala sekolah guru bahasa Inggris pembuat kebijakan dan penelitian masa depan.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Inggris (ING) > S3 Pendidikan Bahasa Inggris
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 06 Aug 2012 04:29
Last Modified: 09 Sep 2012 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/64407

Actions (login required)

View Item View Item