Malawat, Insum (2017) Nilai budaya manusia Maya dalam cerita rakyat Raja Ampat Papua Barat / Insum Malawat. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Malawat Insum. 2016. Nilai Budaya Manusia Maya dalam Cerita Rakyat Raja Ampat. Disertasi Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. Djoko Saryono M.Pd. Pembimbing (II) Prof. Dr. Maryaeni M.Pd. Pembimbing (III) Dr. Yuni Pratiwi M.Pd. Kata Kunci nilai budaya cerita rakyat Maya hermeneutika Raja Ampat Cerita Rakyat Raja Ampat (CRRA) adalah contoh sastra lisan daerah Papua yang belum digali dimaknai dan dimanfaatkan secara optimal. Sebagai produk budaya CRRA menyimpan sesuatu berharga dalam bentuk nilai budaya yang dapat dijadikan pedoman hidup terutama oleh pemiliknya. Beberapa CR Papua sudah dilestarikan namun pelestarian itu belum merefleksikan isi PP No. 57 Tahun 2014 Bab VI bagian kedua tentang Perlindungan Sastra Daerah Pasal 30 butir satu dan dua. Dasar pemikiran ini menjadi rujukan pentingnya kajian ilmiah terhadap CRRA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Tujuan penelitian adalah menggali makna atau memaknai simbol-simbol budaya dalam CRRA melalui pendekatan hermeneutika. Data penelitian ini adalah kata frasa atau kalimat yang menyirat PD PH dan NB Maya yang diwakili oleh para tokoh cerita. Sumber data penelitian adalah dokumentasi observasi dan informan. Data dikumpulkan melalui teknik observasi partisipatif dan wawancara mendalam. Analisis data dilakukan berdasarkan pandangan Miles dan Huberman dengan tahapan reduksi data penyajian data dan penarikan kesimpulan. PD dan PH Manusia Maya dalam CRRA sebagai berikut. PD manusia Maya meliputi pandangan spritual dualisme antagonistik dan kosmosentris. PD spritual diwujudkan melalui kepercayaan kepada Tuhan dan kepercayaan mon. PD dualisme- antagonistik diwakili oleh penggunaan unsur alam seperti darat-laut timur-barat lelaki-perempuan atas-bawah dan hulu-hilir. PD kosmosentris diwujudkan melalui pemikiran tentang dunia manusia (mikrokosmos) alam dunia (makrokosmos) dan alam Tuhan dan alam roh (metakosmos). PH manusia Maya dalam CRRA dilihat dari HH manusia adalah buruk namun manusia harus berusaha mengubahnya agar menjadi lebih baik. Hidup diyakini sebagai pemberian/anugerah Tuhan. Oleh karena itu Tuhan tempat meminta dan memohon. Manusia Maya juga berpandangan bahwa HH adalah baik. Pandangan manusia Maya tentang HK adalah untuk mencukupi kebutuhan bersama meningkatkan status sosial keluarga dan untuk memeroleh prestise/wibawa daerah/tanah air. Pandangan manusia Maya berkenaan HW bahwa hidup berorientasi pada hari ini dan masa lampau. Mereka meyakini hari ini lebih penting dan berharga oleh karenanya harus dinikmati serta hari ini ataupun hari esok adalah pemberian waktu sebelumnya. Namun demikian ada harapan agar hidup hendaknya diarahkan ke masa depan atau berorientasi jauh ke depan. Pandangan manusia Maya tentang hubungan manusia dengan alam bahwa manusia harus tunduk kepada alam karena alam senantiasa memberikan kehidupan bagi manusia setiap saat. Pandangan manusia Maya terkait hubungan dengan sesama direpresentasikan melalui cara menjaga atau menjalin hubungan baik dengan sesama manusia. Tersirat keyakinan bahwa sebagai mahkluk sosial manusia memiliki rasa kebergantungan terhadap sesamanya agar bisa bertahan hidup. NB Maya yang mencerminkan PD dan PH dilihat dari sudut pandang fungsional terdiri atas nilai religius personal dan Sosial. NB Maya terkait PH ini dilihat dalam hubungan manusia dengan keluarga hubungan manusia dengan orang lain dan hubungan manusia dengan masyarakat. NB Maya dari perspektif idealisme terdiri atas nilai estetis etis dan filosofis. Nilai filosofis berupa keteguhan kerendahan hati penghargaan kesempurnaan hidup dan keimanan/keyakinan. NB manusia Maya dilihat dari segi struktur terdiri atas nilai dasar dan instrumental. Nilai dasar mencakup kasih sayang tanggung jawab dan keselarasan hidup/keharmonisan hidup. Nilai dasar kasih sayang direpresentasikan melalui nilai instrumental pengabdian tolong menolong kepedulian sosial dan kesetiaan. Nilai dasar tanggung jawab digambarkan melalui nilai rasa memiliki disiplin dan empati. Nilai dasar keselarasan hidup diwakili oleh nilai keadilan toleransi tenggang rasa gotong royong kekeluargaan dan musyawarah. Fungsi NB manusia Maya dalam PD dan PH dilihat dari lima pola hubungan manusia sebagai berikut. Pertama NB dalam hubungan manusia dengan Tuhan berfungsi mengarahkan mengatur dan menuntun perilaku manusia sebagai hamba Tuhan agar bertindak sesuai dengan dasar keimanan yang dianut. Kedua NB dalam hubungan manusia dengan alam sekitar berfungsi menggerakkan dan meningkatkan kepekaan manusia untuk selalu menjaga alam lingkungan sekitar. Ketiga NB dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri berfungsi menuntun menyaring dan memilih tindakan dan keputusan yang diyakini benar sehingga membentuk pribadi humanis individu berkarakter dan manusia berbudaya. Fungsi ini mendudukkan NB sebagai filter. Keempat NB dalam hubungan manusia dengan sesamanya berfungsi menuntun membimbing dan mengarahkan perilaku manusia untuk melakukan sesuatu yang dianggap benar terkait membantu sesama mahkluk hidup yang membutuhkan bantuan. Fungsi ini mendudukkan NB sebagai kompas. Kelima NB dalam hubungan manusia dengan masyarakat berfungsi menunutun mengarahkan dan membimbing perilaku seseorang atau kelompok untuk melakukan suatu tindakan sesuai standar aturan konvensi atau norma sosial yang telah disepakati bersama. Fungsi ini mendudukkan NB sebagai filter kompas dan juga perisai.
| Item Type: | Thesis (Doctoral) |
|---|---|
| Subjects: | L Education > L Education (General) |
| Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S3 Pendidikan Bahasa Indonesia |
| Depositing User: | Users 2 not found. |
| Date Deposited: | 01 Mar 2017 04:29 |
| Last Modified: | 09 Sep 2017 03:00 |
| URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/64334 |
Actions (login required)
 |
View Item |