Tindak tutur berdimensi edukatif dalam wacana komunikasi keluarga / Daroe Iswatiningsih - Repositori Universitas Negeri Malang

Tindak tutur berdimensi edukatif dalam wacana komunikasi keluarga / Daroe Iswatiningsih

Iswatiningsih, Daroe (2016) Tindak tutur berdimensi edukatif dalam wacana komunikasi keluarga / Daroe Iswatiningsih. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Iswatiningsih Daroe. 2015. Tindak Tutur Berdimensi Edukatif dalam Wacana Komunikasi Keluarga. Disertasi Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang Pembimbing (1) Prof. Dr. Suparno Pembimbing (2) Prof. Dr. Dawud M.Pd. Pembimbing (3) Prof. Dr. Anang Santoso M.Pd. Kata kunci tindak tutur tindak tutur berdimensi edukatif komunikasi keluarga Penggunaan bahasa dalam komunikasi keluarga menyatakan sebuah tindakan yang bernilai edukatif. Tindakan yang direalisasikan dalam tuturan semata-mata dimaksudkan untuk mendidik khususnya oleh orang tua kepada anak. Permasalahan penelitian ini dirumuskan menjadi empat hal yaitu (1) bagaimanakah bentuk tindak tutur berdimensi edukatif (2) nilai-nilai edukatif dalam komunikasi keluarga dan strategi penanamannya (3) strategi penyampaian tindak tutur berdimensi edukatif dan (4) fungsi tindak tutur berdimensi edukatif. Tujuan penelitian ini adalah memerikan dan menjelaskan tindak tutur berdimensi edukatif dalam komunikasi keluarga yang mencakup empat hal yakni bentuk tindak tutur nilai-nilai edukatif strategi penyam-paian dan fungsi tindak tutur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Ancangan teoretis dengan menggunakan pendekatan pragmatik. Data penelitian berupa tuturan sebagai realisasi tindak tutur yang berjenis lokusi ilokusi dan perlokusi yang mengandung bentuk nilai edukatif strategi penyampaian dan fungsi tindak tutur. Sumber data penelitian adalah sepuluh keluarga di Malang yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Teknik pengumpulan data dengan observasi perekaman dan wawancara. Data dianalisis dengan model interaktif yang terdiri dari tiga tahap yaitu reduksi data penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menggambarkan empat aspek permasalahan. Pertama bentuk tindak tutur berdimensi edukatif. Terdapat tiga bentuk tindak tutur yang digunakan dalam komunikasi keluarga yaitu tindak lokusi tindak ilokusi dan tindak perlokusi. Tindak lokusi dalam komunikasi keluarga dinyatakan dengan modus deklaratif dan interogatif. Tuturan dengan modus deklaratif digunakan untuk menyatakan makna (1) menunjukkan (2) memberitahukan (3) menjelaskan dan (4) menilai. Adapun tindak lokusi dengan modus interogatif digunakan untuk menyatakan makna menanyakan yang meliputi sembilan hal yakni (1) menanyakan waktu (2) menanyakan warna (3) menanyakan benda (4) menanyakan kegiatan (5) menanyakan peristiwa (6) menanyakan harga (7) menanyakan keadaan (8) menanyakan tempat dan (9) menanyakan persona. Tindak ilokusi berdimensi edukatif yang memperfomansikan fungsi tuturan dalam komunikasi keluarga meliputi empat macam yaitu (1) tindak direktif (2) tindak asertif (3) tindak komisif dan (4) tindak ekspresif. Tindak perlokusi dinyatakan dalam tiga bentuk yaitu (1) tindakan fisik berupa (i) menyalami (ii) melakukan yang diminta dan (iii) memastikan (2) tindakan verbal berupa (i) menasehati (ii) menceritakan (iii) menunjukkan tempat (iv) persetujuan dengan menunda waktu (v) melarang dan (vi) menjanjikan dan (3) tindakan sikap berupa (i) sikap menerima dan (ii) sikap menolak halus. Kedua nilai-nilai edukatif yang ditanamkan dalam komunikasi keluarga meliputi enam nilai yaitu nilai (1) kultural (2) intelektual (3) emosional (4) sosial (5) spiritual dan (6) moral. Adapun strategi penanaman nilai-nilai edukatif dalam komunikasi keluarga meliputi sepuluh strategi yaitu strategi (1) penugasan (2) pembiasaan (3) pengingatan (4) penguatan 5) pujian 6) pemecahan masalah (7) penjelasan 8) pemberian hadiah 9) penggunaan diksi santun dan (10) pelibatan. Ketiga strategi tindak tutur berdimensi edukatif dalam komunikasi keluarga terdiri dari dua macam yaitu (1) strategi tindak tutur langsung dan (2) strategi tindak tutur tidak langsung. Strategi tindak tutur langsung terdiri dari empat tindak yaitu (1) tindak direktif (2) tindak asertif (3) tindak komisif dan (4) tindak ekspresif. Strategi tindak direktif langsung digunakan untuk (a) mengajak (b) meminta (c) memberi saran (d) menasihati (e) memerintah (f) melarang (g) mengingatkan dan (h) memastikan. Strategi tindak asertif langsung digunakan untuk (a) memberitahu (b) meyakinkan (c) menunjukkan (d) mengingatkan (e) menegaskan (f) menduga dan (g) menjelaskan. Strategi tindak ekspresif langsung diigunakan untuk (a) memuji (b) membanggakan (c) menyatakan terima kasih (d) menyatakan rasa senang (e) bersyukur (g) meminta maaf dan (h) memastikan. Strategi tindak komisif langsung dugunakan untuk (a) menjanjikan dan (b) menjanjikan dengan syarat. Adapun strategi tindak tutur tidak langsung hanya digunakan pada tindak direktif tidak langsung meliputi tindak (a) untuk mengingatkan (b) untuk memerintah dan (c) untuk meminta. Keempat fungsi tindak tutur berdimensi edukatif meliputi empat macam fungsi yaitu (1) fungsi tindak direktif menyatakan fungsi (a) memerintah (b) meminta (c) menyarankan (d) mengingatkan (e) mengajak dan (f) melarang (2) fungsi tindak asertif menyatakan fungsi (a) memberitahukan (b) meyakinkan (c) menunjukkan (d) mengingatkan (e) menjelaskan dan (f) menegaskan (3) fungsi tindak komisif menyatakan fungsi (a) menjanjikan (b) menjanjikan dengan syarat (c) kesediaan dan (d) memastikan dan (4) fungsi tindak ekspresif menyatakan fungsi (a) memuji (b) membanggakan (c) memastikan (d) megingatkan (e) meminta maaf (f) bersyukur dan menerima (g) menyatakan senang dan (h) menyatakan terima kasih. Berdasarkan temuan tersebut dapat dirumuskan simpulan bahwa tindak tutur berdimensi edukatif dalam komuikasi keluarga (a) memiliki jenis tuturan bervariasi bergantung pada tujuan penggunaan (b) cenderung dinyatakan secara langsung agar maksud tuturan mudah dipahami (c) menanamkan nilai-nilai pendidikan yang ber-variatif berdasarkan perkembangan usia anak serta orientasi sikap keluarga (d) strategi penanaman nilai cenderung menggunakan strategi pembiasaan pengingatan dan penguatan serta (d) cederung berfungsi mendisiplinkan dan membentuk sikap bertanggung jawab pada anak.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S3 Pendidikan Bahasa Indonesia
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 10 Oct 2016 04:29
Last Modified: 09 Sep 2016 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/64326

Actions (login required)

View Item View Item