Fenomena divergensi makna dalam terjemahan Al Qur'an berbahasa Indonesia / Moh. Mukhlas - Repositori Universitas Negeri Malang

Fenomena divergensi makna dalam terjemahan Al Qur'an berbahasa Indonesia / Moh. Mukhlas

Mukhlas, Moh. (2016) Fenomena divergensi makna dalam terjemahan Al Qur'an berbahasa Indonesia / Moh. Mukhlas. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Mukhlas Moh. 2015. FenomenaDivergensiMaknadalamTerjemahan Al Qur an Berbahasa Indonesia.Disertasi Program StudiPendidikanBahasa Indonesia Pascasarjana UniversitasNegeri Malang. Promotor Prof. Dr. H. Ah. Rofi uddin M.Pd. Ko-Promotor I Prof. Dr. H. A. SyukurGhazali M.Pd. danKo-Promotor II Prof. Dr. Suyono M.Pd. Kata Kunci maknaleksikal maknagramatikal maknakontekstual. Divergensibanyakdipengaruhiolehkategoripemisahan/splitdanpenggabungan/coalesced.Keduanyamenjadi problem penerjemah termasukdalammenerjemahkan Al Qur an kedalambahasa Indonesia karenamenerjemahkanhakikatnyaadalah proses transformasikonsep ide makna maupunpesan. Dalamperosespenerjemahan seorangpenerjemahbanyakmenemukan problemlinguistik seperti problem budaya.Problem tersebutmengakibatkanterjadinyasemanticloss (kehilanganmakna)danakanmemunculkandivergensi. Penelitianinibertujuanuntukmenjelaskanfenomenadivergensimaknadalamterjemahan Al Qur an berbahasa Indonesia.Fokusutamanyaadalah (1) divergensimaknaleksikaldalamterjemahan Al Qur an berbahasa Indonesia (2) divergenasimaknagramatikaldalamterjemahan Al Qur an berbahasa Indonesia dan (3) divergensimaknakontekstualdalamterjemahan Al Qur an berbahasa Indonesia Untukmenjelaskantujuan di atas dilakukanpenelitiandenganjenispenelitiankualitatifdanrancangananalisisisi (content analysis). Data berupa kata-kata danfrasa kata divergensi yang diperolehdarinaskahterjemahan al-Qur an olehtimpenerjemahDepartemen Agama Republik Indonesia. Untukmemperoleh data digunakanmetodedokumentasi. Instrumenutamadalampenelitianiniadalahpeneliti. Proses analisis data dilakukandenganmenggunakan model analisisisi (content analysis) yang diadopsidariKrippendorfuntukproses unitisasi dankontrastifanalisisuntukmenemukandivergensi. Berdasarkananalisis data ditemukanbahwa(1) divergensimaknaleksikaldalamterjemahan Al Qur an berbahasa Indonesia disebabkanolehfaktor(a) budaya yang berbedaantara Arab dan Indonesia.Leksikaldalambudaya Arab tidakmemilikiequivalensidenganleksikaldalambudaya Indonesia seperti yang terdapatpadakata 1586 1608 1575 1580 /zuwajdan 1606 1603 1575 1581 /nikah (b) polisemi yaknileksikal yang dapatmempunyaimakna yang berbeda seperti hujan yang diungkapkandengan kata bahasa Arab 1575 1604 1605 1591 1585 /al mathar 1575 1604 1594 1610 1579 /al ghaits 1575 1604 1605 1575 1569 /al maa dan 1605 1583 1585 1575 1585 1575 /midraran dan(c) sinonim seperti kata 1602 1587 1605 /qasam dan 1581 1604 1601 /halaf yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sumpah atau kata bahasa bahasa Arab 1582 1608 1601 /khauf dan 1582 1588 1610 1577 /khasyyah keduanya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan takut yang mengacu pada makna rasa takut yang berbeda yaitu kata 1582 1608 1601 /khaufbermakna takut terhadap sesuatu yang inderawi dan kata 1582 1588 1610 1577 /khasyyah bermakna takut terhadap sesuatu yang non inderawi. (2) Secaragramatikal divergensidalamterjemahan Al Qur an berbahasa Indonesia disebabkanolehadanyaperbedaanstrukturbahasa Arab dan bahasa Indonesia. (a) Jika dalam bahasa Indonesia lebih banyak digunakan struktur S-P dalam bahasa Arab struktur yang digunakannya adalah P-S seperti pada QS. Ahzab 37 ( 1601 1604 1605 1575 1602 1590 1609 1586 1610 1583 1605 1606 1607 1575 1608 1591 1585 1575 1586 1608 1580 1606 1603 1607 1575 ) yang diterjemahkan dengan makatatkalaZaidtelahmengakhirikeperluanterhadapistrinya (menceraikannya) Kami kawinkankamudengandia di manafrasa 1602 1590 1609 1586 1610 1583 tidak diterjemahkan dengan telah mengakhiri Zaid tetapi diterjemahkan dengan Zaid telah mengakhiri .(b) Di dalam bahasa Arab ditemukan subjek (fa il/ 1601 1575 1593 1604 ) yang mendahului objeknya (maf ul/ 1605 1601 1593 1608 1604 ) seperti pada QS. Fathir 28 yang berbunyi ( 1573 1616 1606 1617 1614 1605 1614 1575 1610 1614 1582 1618 1588 1614 1609 1575 1604 1604 1617 1614 1607 1614 1605 1616 1606 1618 1593 1616 1576 1614 1575 1583 1616 1607 1616 1575 1604 1618 1593 1615 1604 1614 1605 1614 1575 1569 1615 ) yang diterjemahkan dengan Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama di mana kata 1575 1604 1604 1617 1614 1607 1614 adalah objek (maf ul) yang mendahului subjeknya (fa il) yaitu kata 1575 1604 1618 1593 1615 1604 1614 1605 1614 1575 1569 1615 . (c) Secara sintaktik yang menjadi kendala penerjemahan adalah perubahan bentuk kata dalam Al Qur an seperti perubahan menurut kala yakni kala lampau kini dan akan datang ( 1575 1604 1605 1575 1590 1609 /al madhi 1575 1604 1605 1590 1575 1585 1593 /mudhari dan 1571 1605 1585 /amr) dan perubahan dari verba ke nomina atau ajektif.Contohnya kata 1571 1605 1591 1585 1606 1575 /amtharna yang merupakan verba kala lampau diterjemahkan dengan kala kini. (3) Secara kontekstual divergensi makna dalam terjemahan Al Qur an berbahasa Indonesia terjadi karena faktor asbabu al nuzul dan interteks sehingga memunculkan makna yang beragam seperti (a) makna yang berlawanan (b) makna proses (c) makna yang memiliki tingkat kedalaman dan (d) makna umum-khusus. Makna berlawanan di antaranya terdapat pada kata hujan yang berasal dari kata bahasa Arab 1575 1604 1605 1591 1585 /al mathar dan 1575 1604 1594 1610 1579 /al ghait di mana kata 1575 1604 1605 1591 1585 /al mathar konteksnya azab dan kata 1575 1604 1594 1610 1579 /al ghaits konteksnya rahmat dan pertolongan yang membawa kenikmatan. Makna proses ditunjukkan oleh kata nikah yang berasal dari kata bahasa Arab 1586 1608 1580 /zawwaja dan 1606 1603 1581 /nakaha dan di mana kata 1586 1608 1617 1580 /zawwaja menunjukkan keinginan yang kuat untuk melakukan pernikahan tetapi belum terwujud sedang kata 1606 1603 1581 /nakaha menunjukkan suatu perbuatan nikah yang sudah dilakukan.Makna yang menunjukkan tingkat kedalaman terdapat pada kata takut yang merupakan terjemahan dari kata bahasa Arab 1575 1604 1582 1588 1610 1577 /khasyyah dan 1575 1604 1582 1608 1601 /al khauf di mana kata 1575 1604 1582 1588 1610 1577 /al khasyyah memiliki makna lebih dalam daripada kata 1575 1604 1582 1608 1601 /al khauf. Selanjutnya makna umum-khusus seperti kata menciptakan atau menjadikan yang diterjemahkan dari kata bahasa Arab 1580 1593 1604 /ja ala 1582 1604 1602 /khalaqa dan 1601 1591 1585 /fathara. Ketiga kata tersebut digunakan dalam konteks yang berbeda. Kata 1580 1593 1604 /ja ala digunakan untuk menekankan betapa besar manfaat dari apa yang dijadikan Allah kata 1582 1604 1602 /khalaqamenekankan pada keagungan Allah dan kehebatan ciptaanNya serta digunakan dalam konteks penciptaan manusia sedang kata 1601 1591 1585 /fathara digunakan dalam kaitannya dengan penciptaan benda-benda luar angkasa. Dengan demikian kata 1601 1591 1585 /fathara lebih umum dari kata 1580 1593 1604 /ja ala begitu pula dengan kata 1582 1604 1602 /khalaqa yang memiliki makna lebih khusus daripanya.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S3 Pendidikan Bahasa Indonesia
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 11 May 2016 04:29
Last Modified: 09 Sep 2016 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/64316

Actions (login required)

View Item View Item