Pemali dalam tradisi lisan masyarakat Banjar / Hatmiati - Repositori Universitas Negeri Malang

Pemali dalam tradisi lisan masyarakat Banjar / Hatmiati

Hatmiati (2016) Pemali dalam tradisi lisan masyarakat Banjar / Hatmiati. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Hatmiati. 2015. Pemali dalam Tradisi Lisan Masyarakat Banjar.Disertasi. ProgramStudi Pendidikan Bahasa Indonesia.Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. Djoko Saryono M. Pd. (II) Dr. Roekhan M. Pd. (III) Dr. Zulkifli M. Pd. Kata Kunci pemali tradisi lisan masyarakat Banjar Pemali merupakan salah satu bentuk tradisi lisan yang diyakini sebagai bentuk larangan paling halus dan sopan dalam budaya masyarakat Banjar. Pemali tidak berhubungan secara langsung dengan hukum agama oleh karena itu tidak ada sanksi hukum yang sifatnya mengikat baik secara hukum agama maupun negara. Pemali hadir sebagai kearifan budaya untuk mengubah paradigma yang selama ini dianggap tidak sesuai dengan kebiasaan dari masyarakat Banjar. Tujuan penelitian ini secara rinci adalah (a) mendeskripsikan tipe-tipe pemali dalam tradisi lisan masyarakat Banjar (b) mendeskripsikan konteks penggunaan pemali dalam masyarakat Banjar (c) mendeskripsikan fungsi pemali dalam masyarakat Banjar dan (d) menemukan konstruksi masyarakat Banjar yang tercermin dalam pemali. Penelitian pemali ini menggunakan metode penelitian etnografi dengan du-kungan teori folklor analisis wacana budaya pragmatik dan konstruksi budaya. Data pemali ada dua yaitu (a) tuturan pemali dan konteks pemakaian pemali dan (b) tindakan pemali dan konteks pemakaian pemali yang digunakan dalam masyarakat Banjar. Data dikumpulkan melalui pengamatan wawancara dan studi dokumentasi dengan instrumen penelitian berupa panduan pengamatan catatan lapangan alat perekam panduan wawancara mendalam dan panduan studi dokumentasi. Teknik pengecekan keabsahan data dilakukan melalui (a) ketekunan pengamatan dan (b) triangulasi sumber. Analisis data dilakukan dengan model etnografi Spradley dengan empat tahap analisis yaitu (a) analisis domain (b) analisis taksonomi (c) analisis komponen dan (d) analisis tema. Tipe pemali dalam penelitian ini berdasarkan bentuknya berupa pemali larang-an langsung dan pemali larangan tidak langsung. Tipe pemali dilihat dari maknanya berkaitan dengan (a) sosial budaya dan adat istiadat (b) ekonomi/pekerjaan (c) lingkungan dan (d) agama. Temuan dalam penelitian ini menjelaskan bahwa bentuk pemali berkaitan dengan cara orang Banjar menggunakan pemali sedangkan makna pemali berkaitan dengan hasil interaksi dan interpretasi orang Banjar terhadap ling-kungan dan budaya tempat tinggal mereka. Konteks pemali dalam penelitian ini meliputi (a) pengguna pemali (b) situasi ketika pemali digunakan (c) tempat ketika pemali digunakan dan (d) waktu penggu-naan pemali. Orang-orang yang menjadi sasaran pemali adalah (a) anak-anak (b) perempuan yang masih gadis (perawan) (c) lelaki perjaka (d) perempuan hamil (e) pasangan suami istri (f) perempuan bersuami (g) perempuan yang sudah memiliki anak (h) lelaki yang sudah beristri (i) semua orang.Situasi pemali mencakup (a) penutur dan lawan tutur yaitu usia latar belakang sosial ekonomi jenis kelamin tingkat keakraban (b) konteks tuturan mencakup konteks dalam semua aspek fisik atau latar sosial dari tuturan yang bersangkutan (c) tujuan tuturan yang merupakan bentuk-bentuk tuturan yang diutarakan oleh penutur dilatarbelakangi oleh maksud dan tujuan tertentu (d) tuturan sebagai bentuk tindakan atau aktivitas yakni bahwa tindak tutur merupakan tindakan juga yang diperankan oleh alat ucap dan (e) tuturan sebagai produk tindak verbal berupa tindak mengeks-presikan kata-kata atau bahasa.Tempat yang dipemalikanada dua yaitu lingkungan rumah dan alam terbuka. Pemali pada lingkungan rumah yaitu (a) depan pintu (b) daun pintu (c) tangga dalam rumah (d) ruangan dalam rumah (e) jendela rumah (lulungkang) (f) dapur (g) WC (jamban) (h) kolong rumah (i) tempat menjemur pakaian (lalaran) dan (j)setang sepeda motor.Pemalipada alam terbuka yaitu (e) hutan (b) pekuburan (c) sungai kalau airnya sedang banjir (ba ah) (d)sawah (kalau sedang panen padi) (e)pendulanganintan dan (f) tempat yang dikeramatkan atau disucikan.Waktu-waktu yang dipantanngkan untuk melakukan tuturan atau tindakan tertentu yaitu (a) pagi hari (b) tengah hari (c) sore hari (d) senja hari dan (e) malam hari. Fungsi pemali yang ditemukan dalam penelitian ini meliputi (a) fungsi pene-bal emosi keagamaan atau kepercayaan (b) fungsi proyeksi khayalan (c) fungsi alat pendidikan anak atau remaja (d) fungsi penjelasan dan (e) fungsi menghibur orang yang kena musibah.Kelima fungsi tersebut melekat dalam pemali masyarakat Banjar sebagai sebuah aturan yang ditaati bersama agar segala tingkah laku tidak ber-tentangan dengan norma adat juga agama yang mereka yakini. Dalam perspektif masyarakat Banjar pemali bukan sekedar pantangan biasa tetapi berfungsi untuk mendidik anak-anak remaja atau siapapun agar sikap dan perilakunya menjadi lebih baik lagi. Kontruksi masyarakat Banjar ini diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu (a) pandangan hidup masyarakat Banjar dan (b) sikap hidup masyarakat Banjar. Pandang-an hidup masyarakat Banjar berhubungan dengan (a) pandangan agama dan (b) pan-dangan budaya. Sikap hidup masyarakat Banjar yang ditemukan yaitu (a) sikap positif dan (b) sikap negatif. Sikap positif yang ditemukan sebanyak sembilan sikap yaitu (a) bergotong royong (b) jujur (c) sabar (d) menghargai orang lain (e) berjiwa sosial (f) kesederhanaan hidup (g) religius (h) kehidupan keluarga dan (i) kehidupan bermasyarakat. Sikap negatif yang ditemukan ada empat yaitu (a) bukan pekerja keras (b) kurang menghargai lingkungan (c) tidak disiplin dan (d) suka bersenda gurau yang berlebihan. Dalam pemali dapat dilihat bagaimana masyarakat Banjar memandang dirinya orang lain maupun lingkungan sekitarnya. Penelitian ini menghasilkan implikasi teoretis dan praktis. Secara teoretis pe-nelitian ini memberikan bentuk baru dalam penelitian tradisi lisan pemali yang ter-dapat pada suku Banjar. Secara praktis penelitian ini dapat digunakan bagi pemerintah daerah masyarakat dan peneliti lanjutan.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S3 Pendidikan Bahasa Indonesia
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 14 Jan 2016 04:29
Last Modified: 09 Sep 2016 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/64306

Actions (login required)

View Item View Item