Narasi puitik Jidor Sentulan di Jombang / Susi Darihastining - Repositori Universitas Negeri Malang

Narasi puitik Jidor Sentulan di Jombang / Susi Darihastining

Darihastining, Susi (2013) Narasi puitik Jidor Sentulan di Jombang / Susi Darihastining. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata Kunci narasi puitik sastra pentas pola makna fungsi dan strategi penyampaian. Jidor Sentulan adalah sastra pentas dengan menggunakan konsep penuturan dialogis. Pada kehidupan masyarakat Jombang (di masa lampau) Jidor Sentulan merupakan sastra pentas yang menjadi roh tradisi. Oleh karena itu sastra pentas ini perlu dilestarikan. Penelitian ini berusaha merekam kembali konstruksi-konstruksi Jidor Sentulan pada perspektif narasi puitik. Hal yang dibahas (1) pola narasi puitik (2) makna narasi puitik (3) strategi penyampaian narasi puitik (4) fungsi narasi puitik. Adapun tujuan penelitian ini adalah merekonstruksi jejak-jejak pementasan Jidor Sentulan dan memperkaya studi etnopuitika di Indonesia. Sastra pentas Jidor Sentulan dianalisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan tujuan untuk memahami dan melacak ide atau gagasan konstruksi kultural yang dibangun oleh masyarakat pemiliknya. Etnopuitika menjadi orientasi teoretis dalam penelitian ini sebab etnopuitika tidak hanya memahami sastra pada unsur narasi saja akan tetapi juga pada pemahaman unsur pementasan narasi. Model analisis etnopuitik yang digunakan adalah model analisis Luc Herman dan Bart Vervaeck sebab model analisis ini formulanya mampu mencakup mulai dari aspek narasi hingga pementasannya mulai dari pola hingga makna strategi dan fungsinya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) pola narasi puitik Jidor Sentulan terdiri atas (A) durasi (B) kelengkapan unsur cerita dan (C) frekuensi. Pada aspek (A) durasi banyak terjadi (a) penghilangan (b) percepatan (c) penghentian. Pada aspek (B) kelengkapan unsur cerita ditemukan bahwa narasinya tidak seperti konstruksi narasi biasa narasi Jidor Sentulan mempunyai sifat historis dan ahistoris. Narasi Jidor Sentulan tidak terikat oleh waktu. Meskipun diciptakan di masa lampau narasi Jidor Sentulan mampu menyesuaikan diri dengan dinamika masyarakat yang sedang berkembang. Aspek (C) frekuensi Jidor Sentulan mengandung unsur (a) singular (b) repetitif (c) iteratif. Masalah yang ke (2) makna narasi puitik Jidor Sentulan terangkum dalam beberapa fakta yaitu (A) Jidor merupakan transformasi dari bedhug (B) Jidor Sentulan merupakan akulturasi dari sastra pentas sebelumnya yakni Reog dan Barongsai (C) Jidor Sentulan memuat ajaran tentang konsep hidup bermasyarakat. Pada masalah yang ke (3) strategi penyampaian narasi Jidor Sentulan tampil dalam bentuk komunikasi antara aktor dan penonton baik dalam bentuk dialog maupun kontak fisik. Dan pada masalah ke (4) fungsi narasi puitik Jidor Sentulan memiliki fungsi ideologis sebagai alat pembangun ideologi penontonnya yaitu sebagai media menyebarkan agama Islam. Hasil penelitian ini mengarahkan peneliti kepada sebuah refleksi bahwa kearifan lokal dalam bentuk apa pun tidak dikonstruksi hanya sebagai media penghibur masyarakat saja melainkan juga bernilai dan berfungsi sosial ideologis dan religi. Di balik semua itu Jidor Sentulan adalah bentuk sastra pentas yang merekam kondisi sikap hidup hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhannya.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S3 Pendidikan Bahasa Indonesia
Depositing User: library UM
Date Deposited: 25 Jul 2013 04:29
Last Modified: 09 Sep 2013 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/64272

Actions (login required)

View Item View Item