Ekspresi tutur anak tunarungu dalam interaksi pembelajaran di kelas / Suko Winarsih - Repositori Universitas Negeri Malang

Ekspresi tutur anak tunarungu dalam interaksi pembelajaran di kelas / Suko Winarsih

Winarsih, Suko (2012) Ekspresi tutur anak tunarungu dalam interaksi pembelajaran di kelas / Suko Winarsih. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata Kunci ekspresi tutur anak tuna rungu wujud tutur kendala tutur intervensi guru Penelitian pragmatik yang berkembang saat ini mengarah ke bidang kajian neuro-pragmatik yang dikenal dengan istilah pragmatik klinis (clinical pragmatics). Pengkajian pragmatik klinis dalam penelitian ini difokuskan pada ekspresi tutur anak tuna rungu dalam interaksi pembelajaran di kelas yang meliputi (1) wujud tutur anak tuna rungu (2) kendala tutur anak tuna rungu dan (3) intervensi guru terhadap ekspresi tutur anak tuna rungu dalam interaksi pembelajaran di kelas. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan kualitatif dengan tujuan mendeskripsikan dan mengekplanasikan data penelitian secara faktual dan alamiah. Data penelitian ini berupa (1) data deskriptif yaitu tuturan siswa dan guru SMALB-B YPTB-Malang yang direkam menggunakan video recorder merk Panasonic MD9000 dengan kaset Mini DV dan merk Sony Hi8 dengan kaset Hi8 kemudian hasilnya ditansfer ke dalam bentuk DVD-R dan (2) data reflektif berupa catatan lapangan atau anekdot berdasarkan observasi langsung yang menggambarkan konteks yang melatarbelakangi hadirnya tuturan. Hasil penelitian merujuk pada fokus penelitian yang meliputi tiga hal. Ketiga hal tersebut adalah (1) wujud tutur anak tuna rungu yang meliputi tindak tutur ilokusi fungsi tutur dan strategi bertutur (2) kendala tutur anak tuna rungu yang meliputi kendala dari segi bentuk tutur fungsi tutur dan strategi bertutur dan (3) intervensi guru terhadap ekspresi tutur anak tuna rungu yang meliputi intervensi terhadap tindak tutur ilokusi fungsi tutur dan strategi bertutur. Pertama wujud tutur anak tuna rungu meliputi tindak ilokusi fungsi tutur dan strategi bertutur. Tindak ilokusi yang diproduksi oleh anak tuna rungu dapat dikatakan sama dengan anak normal dengar. Sebagaimana halnya anak normal dengar anak tuna rungu dapat mengujarkan tindak ilokusi asertif direktif komisif dan ekspresif. Proposisi ilmiah yang dirumuskan adalah anak tuna rungu dapat memroduksi tindak ilokusi secara sempurna sebagaimana halnya anak normal dengar. Anak tuna rungu menggunakan fungsi tutur baik fungsi komunikatif maupun nonkomunikatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat dirumuskaan proposisi ilmiah bahwa anak tuna rungu menggunakan bahasa Indonesia berdasarkan fungsinya yaitu fungsi komunikatif dan nonkomunikatif sebagaimana halnya anak normal dengar. Anak tuna rungu menyampaikan tuturannya dengan menggunakan strategi lansung. Proposisi ilmiah yang dirumuskan adalah bahwa dalam bertutur anak tuna rungu menggunakan strategi langsung yaitu strategi langsung literal dan tidak literal. Kedua kendala tutur anak tuna rungu meliputi kedala dari segi bentuk tutur fungsi tutur dan strategi bertutur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kendala tutur anak tuna rungu terutama terdapat pada bentuk tutur. Kendala berikutnya terdapat pada penggunaan fungsi tutur baik fungsi komunikatif maupun nonkomunikatif. Anak tuna rungu tidak mengalami kendala strategi bertutur. Akan tetapi suatu fenomena unik ditemukan bahwa semua tuturan disampaikan dengan menggunakan strategi langsung. Proposisi ilmiah yang dapat ditarik dari fenomena tersebut adalah bahwa anak tuna rungu mengalami kendala pada bentuk tutur dan fungsi tutur. Karena mereka mengalami disorder komunikasi secara verbal tuturan mereka tidak sesempurna tuturan anak normal dengar. Ketiga hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi guru terhadap ekspresi tutur anak tuna rungu dalam interaksi pembelajaran di kelas mencakup intervensi guru terhadap tindak tutur ilokusi fungsi tutur dan strategi bertutur. Dalam hal ini para guru di SMALB-B (Tuna Rungu) juga berperan sebagai terapis bagi siswanya. Guru memotivasi siswa tuna rungu untuk dapat berbicara seoptimal mungkin melalui berbagai macam cara yang termaktub ke dalam ketiga jenis intervensi tersebut. Guru berkomitmen tinggi untuk mempersiapkan anak didik tuna rungu dalam berkomunikasi dengan orang normal dengar di lingkungan masyarakat tanpa bergantung kepada isyarat tubuh (body language) sehingga mereka dapat bersosialisasi sebagaimana layaknya orang normal dengar. Proposisi ilmiah yang dapat dirumuskan adalah bahwa intervensi guru berdampak efektif terhadap ekspresi tutur anak tuna rungu dalam interaksi pembelajaran di kelas. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan saran-saran kepada pihak-pihak terkait. Para dosen atau tenaga pengajar Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia (Fakultas Sastra) dan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (FKIP) disarankan untuk mengembangkan silabus dan materi perkuliahan semiotik semantik psikolinguistik pragmatik dan pragmatik klinis ke ranah disorderkomunikasi verbal. Para guru pada sekolah luar biasa khususnya sekolah tuna rungu disarankan dapat menangani siswa dalam hal kemampuan (a) berbicara (b) menyimak (c) ekspresi menulis (d) memahami bacaan (e) kelancaran membaca (f) berhitung dan (g) berpikir matematis (memecahkan masalah) karena ketrampilan kognitif dasar dan ketrampilan utama dalam berkomunikasi verbal baik secara reseptif maupun produktif. Para pengembang kurikulum pada SLB-B (tuna rungu) disarankan dapat mengembangkan kurikulum dan silabus yang berkarakter khusus ketunarunguan karena mereka memiliki kemamuanunik yang berbeda dengan anak normal dengar dan anak-anak yang mempunyai hambatan atau keterbatasan fisik yang lain misalnya tuna netra tuna daksa atau tuna grahita. Para peneliti lanjut diharapkan melakukan penelitian-penelitian sejenis yaitu penelitian yang berhubungan dengan kompetensi pragmatik anak dengan disorder komunikasi verbal misalnya autisme keterbelakangan mental Down s Syndrome William s Syndrome Asperger s Syndrome karena penelitian terhadap keunikan mereka belum banyak dilakukan terutama di Indonesia.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S3 Pendidikan Bahasa Indonesia
Depositing User: library UM
Date Deposited: 06 Aug 2012 04:29
Last Modified: 09 Sep 2012 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/64262

Actions (login required)

View Item View Item