Pandonge, Thomas (2009) Ekspresi kolokial remaja Poso dalam berbahasa Indonesia (kajian etnografi komunikasi) / Thomas Pandonge. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Pandonge Thomas. 2009. Ekspresi Kolokial Remaja Poso dalam Berbahasa In-donesia. Disertasi Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Prof. Dr. H. Abdul Syukur Ibrahim (2) Prof. Dr. H. Suparno (3) Dr. H. Sumadi M.Pd. Kata kunci ekspresi kolokial remaja konteks bentuk fungsi strategi. Ekspresi kolokial remaja adalah ekspresi remaja dalam bertutur dengan menggunakan bahasa sehari-hari yakni bahasa daerah dan bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan mereka dan pranata sosial yang telah berakar dalam kehidupan masyarakat Poso. Kolokial remaja pada hakikatnya merupakan wujud penggunaan bahasa dalam interaksi sosial untuk mencapai tujuan. Penggunaan bahasa dalam percakapan terkait dengan paradigma fungsional yang memandang bahasa sebagai suatu sistem sosial dan budaya. Bahasa digunakan dalam interaksi sosial. Bahasa terikat oleh aturan dan nilai sosial yang berlaku di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk memerikan ekspresi kolokial remaja Poso. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan pemerian terhadap tiga aspek utama yaitu (1) bentuk ekspresi kolokial remaja yang meliputi pernyataan pertanyaan dan perintah (2) fungsi ekspresi kolokial remaja yang meliputi fungsi asertif direktif ekspresif komisif dan (3) strategi ekspresi kolokial remaja yang meliputi bentuk pernyataan pertanyaan dan perintah. Ketiga aspek tersebut secara ekspli-sit dapat mencerminkan ekspresi kolokial remaja Poso. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan etnografi komunikasi. Data penelitian ini berupa tuturan lisan informal remaja Poso sebagai sebuah fenomena sosial remaja yang dipotret melalui bentuk fungsi dan strategi ekspresi kolokial remaja Poso. Data rekaman tuturan dan hasil wawancara dijadikan sebagai data utama dalam fokus analisis data penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi wawancara dan perekaman tuturan remaja Poso secara informal. Dalam pengumpulan data peneliti sebagai instrumen kunci menggunakan instrumen penjaring data yang berupa panduan observasi panduan wawancara dan alat perekam elektronik. Setelah data terkumpul peneliti melakukan analisis data dengan langkah-langkah sebagai berikut seleksi data identifikasi data klasifikasi data dan kategorisasi data yang didasarkan pada pandangan emik. Aktivitas ini dilakukan untuk mendapatkan data tuturan remaja Poso berupa (1) bentuk ekspresi kolokial yang meliputi bentuk pertanyaan pernyataan dan perintah (2) fungsi ekspresi kolokial yang meliputi asertif direktif ekspresif dan komisif dan (3) strategi ekspresi kolokial yang meliputi strategi berupa wujud pernyataan wujud pertanyaan dan wujud perintah. Analisis data dilakukan dengan mengikuti alur analisis etnografi komunikasi. Ketiga aspek penelitian dipahami secara cermat melalui level semantik level reflektif dan level eksistensial. Untuk memverifikasi temuan penelitian dilakukan triangulasi temuan tersebut kepada sumber pakar bahasa dan pakar budaya. Berbagai fenomena tersebut dapat diidentifikasi melalui bentuk ekspresi kolokial remaja. Bentuk pernyataan ekspresi kolokial remaja diwujudkan melalui rayuan permohonan hardikan ancaman penyangkalan cemoohan sapaan dan cacian. Bentuk pertanyaan ekspresi kolokial remaja diwujudkan melalui keingintahuan penegasan dan pengujian. Selanjutnya bentuk perintah ekspresi kolokial remaja diwujudkan melalui permintaan penegasan ajakan harapan paksaan penolakan larangan keluhan persetujuan peringatan pemberitahuan dan permohonan. Fungsi ekspresi kolokial remaja memberi penguatan terhadap penerapan tuturan yang meliputi ranah simbol-simbol kognitif yang berurusan dengan ide dan keyakinan tentang dunia dan simbol-simbol ekspresif yang mengomunikasi-kan emosi yang berproses dari seperangkat kriteria yang bersifat kreatif. Fungsi pernyataan pertanyaan dan perintah ekspresi kolokial remaja merupakan peran tuturan untuk mendeskripsikan ide atau gagasan yang dituturkan oleh setiap remaja ketika ingin menyampaikan sesuatu kepada lawan tutur sebagai partisipan. Dari analisis data penelitian ditemukan empat fungsi tuturan yaitu fungsi asertif fungsi direktif fungsi ekspresif dan fungsi komisif. Strategi ekspresi kolokial remaja sangat diperlukan untuk menjalin kehar-monisan dalam pergaulan remaja. Strategi yang mereka gunakan dalam per-gaulan tidak terikat pada salah satu strategi saja melainkan dengan menggunakan berbagai strategi yakni strategi bentuk pernyataan strategi bentuk pertanyaan dan strategi bentuk perintah ekspresi kolokial remaja serta strategi tersebut tergolong baik strategi langsung maupun strategi tidak langsung dalam tuturan remaja. Strategi tuturan ekspresi kolokial remaja berlangsung secara alamiah dan komunikatif dengan tujuan agar pesan singkat yang disampaikan itu dapat diterima dan dimengerti oleh partisipan. Temuan-temuan ini memiliki implikasi pada makna baik secara teoretis maupun praktis. Secara teoretis temuan penelitian ini memiliki implikasi pada kajian wacana budaya tindak tutur sosiolinguistik dan etnografi komunikasi. Secara praktis temuan ini memberi manfaat untuk memotivasi kreativitas remaja dalam upaya meningkatkan keterampilan berbicara siswa sebagai peserta didik sekaligus memperkaya sumber rujukan dalam perencanaan pembelajaran bahasa di sekolah.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S3 Pendidikan Bahasa Indonesia |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 09 Dec 2009 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2009 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/64233 |
Actions (login required)
View Item |