Pembinaan kompetensi kepribadian dan sosial guru berbasis kearifan lokal pada sekolah daerah tertinggal di Kabupaten Maluku Tengah (studi multi kasus di SMPN 1 Desa Tehoru, SMP Al Hilaal Desa Haya, dan MTs Al Hilaal Desa Tehoru) / Nur Hasanah - Repositori Universitas Negeri Malang

Pembinaan kompetensi kepribadian dan sosial guru berbasis kearifan lokal pada sekolah daerah tertinggal di Kabupaten Maluku Tengah (studi multi kasus di SMPN 1 Desa Tehoru, SMP Al Hilaal Desa Haya, dan MTs Al Hilaal Desa Tehoru) / Nur Hasanah

Hasanah, Nur (2018) Pembinaan kompetensi kepribadian dan sosial guru berbasis kearifan lokal pada sekolah daerah tertinggal di Kabupaten Maluku Tengah (studi multi kasus di SMPN 1 Desa Tehoru, SMP Al Hilaal Desa Haya, dan MTs Al Hilaal Desa Tehoru) / Nur Hasanah. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Hasanah Nur. 2017. Pembinaan Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Berbasis Kearifan Lokal pada Sekolah Daerah Tertinggal di Kabupaten Maluku Tengah (Studi Multi Kasus di SMPN 1 Desa Tehoru SMP Al Hilaal Desa Haya dan MTs Al Hilaal Desa Tehoru). Disertasi Program Studi Manajemen Pendidikan. Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Prof. Dr. Hj. Nurul Ulfatin M. Pd (2) Prof. Dr. H. Bambang Budi Wiyono M. Pd dan (3) Dr. H. Kusmintardjo M. Pd. Kata Kunci kompetensi kepribadian kompetensi sosial guru kearifan lokal daerah tertinggal Keberhasilan pembelajaran menuntut seorang guru dapat bersaing dengan berbagai perkembangan yang ada guna meningkatkan kompetensinya. Di samping kompetensi professional dan paedagogik kompetensi kepribadian dan sosial justru menjadi jauh lebih dibutuhkan terutama bagi guru di daerah-daerah tertinggal. Dalam hal ini guru di samping sebagai pengajar dan pengelola proses pembelajaran ia sangat dibutuhkan sebagai pranata dan role model bagi peserta didik dan orangtuanya. Dalam proses pembelajaran guru berupaya mewariskan nilai norma dan karakter dalam menciptakan suatu generasi yang berbasis kearifan lokal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) bentuk keragaman nilai-nilai kearifan lokal 2) nilai-nilai kearifan lokal yang diintegrasikan dalam meningkatkan kompetensi kepribadian guru 3) nilai-nilai kearifan lokal yang diintegrasikan dalam meningkatkan kompetensi sosial guru 4) strategi pembinaan dalam meningkatkan kompetensi sosial guru berbasis kearifan lokal 5) strategi pembinaan dalam meningkatkan kompetensi sosial guru berbasis kearifan lokal 6) masalah dan solusi dalam meningkatkan kompetensi kepribadian dan sosial guru berbasis kearifan lokal pada daerah tertinggal. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian studi multi kasus di SMP Negeri 1 Tehoru SMP Al Hilaal Haya dan MTs Al Hilaal Tehoru Kabupaten Maluku Tengah. Tehnik pengumpulan data adalah observasi wawancara dan studi dokumentasi. Teknik analisa data dilakukan dua tahap yakni analisa data kasus individu dengan menggunakan model alur Milles dan Huberman dan analisa data lintas kasus dengan menyusun kategori dan tema secara induktif konseptual temuan penelitian dibuat dalam bentuk penjelasan naratif penyusunan proposisi-proposisi dan dikembangkan menjadi teori substansif. Adapun Teknik keabsahan adalah kredibilitas dependabilitas dan konfirmabilitas. Hasil penelitian menunjukkan 1) Bentuk keragaman nilai kearifan lokal pada ketiga lokasi penelitian tidak banyak variatifnya. Secara kultural bentukkearifan lokal di tiga lokasi menggambarkan ciri orang Maluku yaitu siwalima yang menunjukkan bahwa kepribadian masyarakat Maluku memaknai akar kebudayaan hidop orang basudara dengan nilai filosofi ale rasa beta rasa potong di kuku rasa di daging sagu salempeng pata dua. Hidop orang basudara diimplementasikan dalam kehidupan sosial masyarakat yaitu pela gandong masohi badati maano. 2) Nilai-nilai kearifan lokal yang diintegrasikan dalam kompetensi kepribadian dan sosial guru yakni Masohi menunjukkan kerjasama antara pihak sekolah dan masyarakat Maano menunjukkan antara pihak masyarakat dan sekolah lainnya saling bekerjasama Badati menunjukkan adanya tanggung jawab untuk saling membantu Maena sesseweko na ipinati yang maknanya sama dengan Maena sesseweko sansakkasan san kakako san fia-fia menunjukkan sikap kepedulian antar sesama. 3) Strategi pembinaan kompetensi kepribadian dan sosial guru yakni strategi pembinaan secara formal yaitu mengikutsertakan guru pada pelatihan atau seminar supervisi monitoring evaluasi mingguan dan membentuk program MGMPS Strategi secara non formal yaitu pemberian motivasi kedisiplinan keteladanan dan kegiatan ekstrakuriikuler yang bernuansa ke Maluku-an. 4) Masalah dan solusi dalam meningkatkan kompetensi kepribadian dan sosial guru di ketiga lokasi yakni kurangnya guru dan terbatasnya informasi. Adapun solusi yang digunakan yakni mengikutsertakan peran serta masyarakat dalam keberlangsungan pendidikan. Saran secara praktis hasil dari penelitian ini diharapkan bentuk-bentuk keragaman nilai kearifan local dapat dijadikan acuan bagi guru dalam membentuk kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial guru dalam upaya memberdayakan kompetensi sosial warga sekolah secara optimal dapat menjembatani kerjasama dengan masyarakat sekitarnya dan menumbuhkan kerjasama dengan orangtua peserta didik secara sinergis. Untuk kepala sekolah nilai-nilai kearifan lokal yang diintegrasikan dalam meningkatkan kompetensi kepribadian dan sosial guru mengacu pada nilai-nilai persaudaraan kerukunan dan saling menjaga agar mampu melaksanakan unjuk kerjanya baik di dalam maupun di luar sekolah.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S3 Manajemen Pendidikan
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 19 Jan 2018 04:29
Last Modified: 09 Sep 2018 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/64018

Actions (login required)

View Item View Item