Irsyad, Chamim Rosyidi (2017) Kepemimpinan pembelajaran multikultural dalam meningkatkan kompetensi sosial guru sekolah kawasan di Kota Surabaya / Chamim Rosyidi Irsyad. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Irsyad Chamim Rosyidi. 2017. Kepemimpinan Pembelajaran Multikultural dalam Meningkatkan Kompetensi sosial Guru Sekolah Kawasan di Kota Surabaya. Disertasi. Program Studi Manajemen Pendidikan. Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. H. Ahmad Sonhadji K.H. M.A. Ph.D. (II) Prof. Dr. I Nyoman S. Degeng M.Pd. dan (III) Dr. H. Imron Arifin M.Pd. Kata kunci kepemimpinan pembelajaran multikultural kompetensi sosial guru Sekolah Kawasan. Secara praktik pendidikan multikultural telah mewarnai berbagai penyelenggaraan pendidikan persekolahan begitu pula di Kota Surabaya. Sebagai kota yang lekat dengan historis kepahlawan dan multietnis Surabaya memiliki khasanah budaya beragam Jawa Madura Batak Makassar Bugis Tionghoa Arab Melayu Cina India dan Eropa. Kondisi ini menstimuli dalam menjamakkan khasanah kultur Kota Surabaya. Dengan demikian konsep sekolah kawasan yang digagas dijadikan salah satu pilar dalam mengaktualisasikan penyelenggaraan pendidikan secara komprehensif salah satunya melalui pendidikan multikultural sangatlah tepat keberadaannya. Kepala sekolah sebagai seorang yang berfungsi sebagai pemimpin dalam bidang pendidikan mempunyai tugas dan tanggung jawab yang cukup berat untuk menggerakkan semua personil satuan pendidikan dalam melaksanakan tugas pembelajaran sesuai prinsip-prinsip pendidikan dan kependidikan. Tujuan utama penelitian ini untuk mendeskripsikan kepemimpinan pembelajaran multikultural pada sekolah kawasan (cluster school) di Kota Surabaya. Kedua mendeskripsikan kompetensi sosial guru pada Sekolah Kawasan di Kota Surabaya. Ketiga mendeskripsikan dampak kepemimpinan pembelajaran multikultural dalam meningkatkan kompetensi profesional guru pada sekolah kawasan di Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dilakukan pada tiga sekolah kawasan di Kota Surabaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi (1) wawancara mendalam (2) observasi partisipan dan (3) studi dokumentasi. Data yang terkumpul diorganisasi dan dianalisis secara berulang-ulang. Analisis data dilakukan dalam dua tahap yaitu dengan menggunakan analisis data kasus individu terdiri dari (1) reduksi data (2) peyajian data dan (3) kesimpulan-kesimpulan (penarikan/verifikasi). Kemudian dilakukan analisis data lintas kasus dengan digunakan metode komparatif konstan. Untuk menjamin keabsahan data dilakukan uji keabsahan data yang terdiri atas derajad kepercayaan (credibility) keteralihan (transferability) dan kepastian (confirmability). Penelitian ini menghasilkan temuan sebagai berikut. Pertama kepemimpinan pembelajaran multikultural kepala sekolah pada sekolah kawasan adalah (1) religius (2) visioner (3) demokrasi (4) transformasional (5) humanis (6) inovatif (7) kreatif (8) kharismatik dan (9) kolaboratif (10) inklusif. Kedua kompetensi sosial guru pada sekolah kawasan di Kota Surabaya adalah (1) inklusif objektif serta tidak diskriminatif (2) komunikatif efektif empatik dan santun (3) adaptatif di tempat bertugas yang memiliki keragaman sosial budaya dan (4) komunikatif dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain. Ketiga dampak kepemimpinan pembelajaran multikultural dalam meningkatkan kompetensi guru pada sekolah kawasan di Kota Surabaya adalah (1) dapat meningkatkan kualitas komunikasi dan interaksi guru secara efektif dengan peserta didik (2) dapat meningkatkan kualitas komunikasi dan interaksi guru secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan (3) dapat meningkatkan kualitas komunikasi dan interaksi guru secara efektif dengan orang tua peserta didik dan masyarakat sekitar dan (4) dapat meningkatkan kinerja guru terkait kompetensi sosial yang diperformakan terdorong untuk bertindak objektif serta tidak diskriminatif (5) meningkatkan kualitas komunikasi secara efektif dan empati dengan sesama pendidik tenaga kependidikan orang tua dan masyarakat sehingga dapat berdampak lanjut dengan menghasilkan output peserta didik yang baik dan berkualitas (6) memudahkan guru untuk adaptatif di tempat bertugas yang memiliki keragaman sosial budaya (7) guru terdorong untuk aktif berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain. Kesimpulan ini menunjukkan bahwa guru tidak dapat bekerja sendiri tanpa memperhatikan lingkungan serta harus sadar sebagai bagian tak terpisahkan bagi dari masyarakat akademik tempat dia bertugas dan mengabdi maupun dengan masyarakat di luar. (8) guru terbiasa terasah kepekaan lingkungan dan secara terus menerus berdiskusi dengan teman sejawat dalam memecahkan persoalan pendidikan dan pembelajaran. Berdasarkan penelitian ini dikemukakan beberapa saran sebagai berikut. Pertama sekolah kawasan Kota Surabaya agar kualitas dan inovasi proses dan hasil pembelajaran dipertahankan dan ditingkatkan. Kedua Dinas Pendidikan Kota Surabaya mempertimbangkan keahlian bidang kepala sekolah secara komprehensip khususnya kepemimpinan pembelajaran multikultural mulai saat rekrutmen kepala sekolah. Ketiga penyelenggara pendidikan agar memper-timbangkan sekolah kawasan Kota Surabaya sebagai percontohan sekolah lainya. Keempat para peneliti dapat meneliti lebih lanjut dalam bidang kepemimpinan pembelajaran multikultural dalam meningkatkan kompetensi sosial guru dengan menggunakan pendekatan yang berbeda sehingga dapat memperkuat dan melengkapi hasil penelitian ini.
| Item Type: | Thesis (Doctoral) |
|---|---|
| Subjects: | L Education > L Education (General) |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S3 Manajemen Pendidikan |
| Depositing User: | library UM |
| Date Deposited: | 23 Oct 2017 04:29 |
| Last Modified: | 09 Sep 2017 03:00 |
| URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/64016 |
Actions (login required)
 |
View Item |