Asmoni (2017) Kebijakan peningkatan mutu sekolah menengah kejuruan berbasis ISO 9001: 2008 (studi multi situs di SMKN 1 Sumenep, SMKN 1 Kalianget dan SMKN 3 Pamekasan) / Asmoni. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Asmoni. 2017. Kebijakan Peningkatan Mutu Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis ISO 9001 2008 (Studi Multi Situs di SMKN 1 Sumenep SMKN 1 Kalianget dan SMKN 3 Pamekasan). Disertasi Program Studi Manajemen Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. H. Ibrahim Bafadal M.Pd (II) Prof. Dr. Hj. Nurul Ulfatin M.Pd dan (III) Dr. H. Kusmintardjo M.Pd. Kata kunci manajemen mutu kebijakan mutu monitoring dan evaluasi mutu. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri untuk meningkatkan mutu pendidikan dan memenuhi kebutuhannya tidak hanya merujuk pada manajemen pembelajaran di kelas namun memerlukan acuan dari asosiasi profesi dan stakeholder melalui ISO 9001 2008 sebagai standar sistem manajemen mutu bagi organisasi guna pencapaian output yang memiliki kompetensi yang diharapkan serta sebagai sebuah prasyarat internasional bagi penyelenggaraan pendidikan kejuruan diharapkan mampu mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menjelaskan (1) Site Visit pada kebijakan mutu berbasis standar ISO 9001 2008 (2) Implementasi kebijakan mutu berbasis standar ISO 9001 2008 dan (3) Monitoring dan Evaluasi kebijakan mutu berbasis standar ISO 9001 2008. Rancangan dalam penelitian ini adalah studi multi situs karena tempat penelitian dipilih dipilih dalam penelitian ini memiliki persamaan. Berdasarkan rancanagn tersebut maka analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah induksi analisis termodifikasi (modified Analytic Induction) yaitu dengan melakukan analisis temuan-temuan penelitian yang memiliki kesamaan-kesamaan untuk kemudian dapat dilakukan kesimpulan akhir. Dalam penelitian ini analisis dilakukan melalui metode analisis induktif yang meliputi 2 jenis analisis yaitu (1) analisis dalam situs dan (2) analisis lintas situs. Pengecekan data didasarkan pada empat kriteria yang terdiri dari derjat kepecrcayaan keteralihan kebergantungan dan kepastian atau obyektifitas atau dapat dikonformasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa temuan-temuan site visite mengerucut pada 5 aspek yaitu 1) Gap analisis 2) Pelatihan dan persiapan 3) Pengembangan sistem dan implementasi 4) Audit internal dan 5) Pelaksanaan perbaikan. Site visit pada kebijakan mutu berdasarkan standar ISO 9001 2008 melalui dua tahapan yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. implementasi kebijakan mutu berbasis standar ISO 9001 2008 mengerucut pada 3 tahap yaitu 1) perumusan kebijakan mutu yaitu proses membuat rumusan dalam menyusun kebijakan mutu yang meliputi a) penyamaan persepsi tentang kebijakan mutu b) penentuan landasan pembuatan kebijakan mutu dan c) adopsi kebijakan dalam pembuatan kebijakan mutu 2) formulasi kebijakan yaitu proses pembuatan kebijakan mutu yang didasarkan pada kesepakan persepsi landasan dan sumber yang diperoleh pada tahap perumusan 3) implementasi kebijakan mutu yaitu realisasi kebijakan mutu dalam bentuk sasaran-sasaran mutu. Monitoring dan evaluasi kebijakan mutu berbasis standar ISO 9001 2008 dilakukan pada masing-masing wakil manajemen/unit diantaranya WMM Waka kurikulum Waka Kesiswaan Waka Sarpras Humas dan HKI/Hubdin Tata Usaha Kakomli dan Koordinator Perpustakaan dengan menggunakan instrumen angket dan lembar observasi. Berdasarkan temuan-temuan dalam penelitian dapat disarankan (1) Kepala sekolah sebagai pemimpin puncak diharapkan lebih memotivasi pendidik dan tenaga kependidikan dalam proses pengembangan kompetensi siswa sehingga sekolah dapat menciptakan lulusan (produk) yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan DUDI. Adanya komunikasi yang efektif dengan stakeholder dan kerjasama dengan DUDI perlu terus dibina danditingkatkan dalam proses pemberian jasa layanan pendidikan yang berkualitas (2) WMM tetap melakukan kegiatan sosialisasi mengenai system manajemen mutu harus tetap dilakukan bagiseluruh personil sekolah terutama pemahaman mengenai teknik perbaikan mutu agar penerapan dari SMM secara keseluruhan dapat terlaksana sesuai dengan prosedur yang ditentukan (3) HUMAS dan HKI/Hubdin hendaknya lebih meningkatkan perannya dalam menyalurkan lulusan ke dunia kerja dengan memiliki kinerja yang lebih dan banyak menjalin kerja sama dengan DUDI baru lagi mempromosikan profil tamatan ke industry ditingkatkan memberikan informasi peluang kerja kepada alumni ditingkatkan (melalui pengumuman sms telepon dan website) memberikanpembekalan materi tes ditingkatkan dan lebihintensif untuk memasarkan ke industri (4) Gurusebaiknya memiliki kesadaran dan komitmen yangtinggi dalam melaksanakan kegiatan mutu agardapat menjadi seorang pendidik yang berkompeten (5) Para manager DUDI hendaknya senantiasa bekerjasama dengan SMK baik dalam memberikan informasi kebutuhan DUDI maupun dalam penyerapan tenaga kerja agar saling menguntungkan kedua belah pihak.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S3 Manajemen Pendidikan |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 28 Aug 2017 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2017 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/64007 |
Actions (login required)
View Item |