Pengembangan model supervisi pembelajaran pada sekolah dasar inklusi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta / Hermanto - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengembangan model supervisi pembelajaran pada sekolah dasar inklusi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta / Hermanto

Hermanto (2017) Pengembangan model supervisi pembelajaran pada sekolah dasar inklusi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta / Hermanto. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Hermanto 2016. Pengembangan Model Supervisi Pembelajaran pada Sekolah Dasar Inklusi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Disertasi. Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1)Prof. Dr. H. Bambang Budi Wiyono M.Pd. (2) Prof. Dr. H. Ali Imron M.Pd. M.Si. dan (3). Dr. H. Imron Arifin M.Pd. Kata kunci pengembangan model supervisi pembelajaran SD inklusi. Pendidikan inklusif merupakan tuntutan dunia pendidikan seiring dengan misi pendidikan multikultural daneducation for all. Pendidikan inklusif sejalan dengan perubahan paradigma dari kecerdasan tunggal menuju kecerdasan ganda.Selain itu pendidikan inklusif juga memberikan hak-hak pendidikan yang tidak diskriminatif kepadaanak berkebutuhan khusus (ABK).Kenyataannya tidak semua ABK sesuai dengan layanan sekolah khusus. Seiring berkembangnya sekolah inklusi sudah seharusnya substansi supervisi pembelajaran yang digunakan tidak menggunakan panduan supervisi sekolah reguler. Dengan adanya panduan supervisi pembelajaran yang sesuai untuk sekolah inklusi makatidak ada alasan bagi kepala sekolah sebagai supervisor untuk menggunakan panduan reguler dalam melakukan supervisi. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahuikebutuhan pengembangan supervisi pembelajaran di sekolah dasar inklusi 2) menghasilkan panduan supervisi pembelajaran sekolah dasar inklusi 3) menghasilkanpendukung implementasi panduan berisi substansi konseptual dan prosedural supervisi pembelajaran di sekolah dasar inklusi dan 4) mengetahui tingkat keefektifan dan kelayakan panduan supervisi pembelajaran hasil pengembangan. Penelitian pengembangan supervisi pembelajaran ini menggunakan model Borg and Gall. Sepuluh langkah pengembangan Borg and Gall tersebut dikelompokkan dalam tiga fase yaitu 1) Fasekonseptualisasi meliputi analisis potensi dan masalah mengumpulkan data dan informasi (studi pendahuluan) 2) Fase instrumentasi validasi dan empirisasi meliputi pengembangan prototipe model validasi ahli birokrasi dan praktisi revisi produk atas masukan ahli birokrasi dan praktisi ujicoba terbatas dan revisi produk hasil ujicoba terbatas dan 3)Fase penerapan dan pengujian meliputi ujicoba penggunaan skala luas revisi produk akhir dan diseminasi dan implementasi panduan. Ujicoba produk dilakukan dua kali dalam uji terbatas dan uji skala luas. Subjek cobauji terbatas sebanyak 20 orang supervisor sedanguji skala luas melibatkan50 kepala sekolah 50 guru kelas 50 GPK dan 5 pengawas. Jenis data dalam penelitian ini ada dua yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Instrumen pengumpulandata menggunakan angket lembar validasi dan penilaian pre dan pos. Teknik analisis data dilakukan dengan cara menghitung rerataskor kebutuhan pengembangan hasil validasi dan ujicoba skala terbatas. Untuk uji keefektifan panduan pada skala luas dilakukan uji normalitas uji homoginitas danpaired-samples t-test. Untuk data pendukung seperti hasilwawancara dan saranmasukan digunakan teknik analisis kualitatif dengan menyederhanakan data. Hasil penelitian dan pengembanganserta pembahasan dapat disajikan sebagai berikut. Fase konseptualisasi meliputi 1) Literatur yang membahas pendidikan inklusif antara lain psikologi pendidikan danilmu pendidikan. 2) Kebijakan yang mendukung pendidikan inklusif di DIY antara lain a) Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 2012 tentang perlindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas b) Peraturan Gubernur Nomor 21 tahun 2013 tentang penyelenggaraan pendidikan inklusif.3) Pembelajaran yang menghargai perbedaan individualseperti dalam Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses pada prinsip penyusunan perencanaan pembelajaran.4) Penelitian pendahuluan diperoleh simpulan bahwa a) rata-rata sekolah inklusi mempunyai peserta didik ABK yang tersebar di kelas 1-6 dengan kategori terbanyak tunagrahita ringan dan lamban belajar b) pelaksanaan supervisi pembelajaran menggunakan panduan supervisi sekolah reguler dan c) sebanyak 71(88%) orang responden menginginkanada panduan supervisi untuksekolah inklusi.Pada fase instrumentasi peneliti mengembangkan kerangka konseptual dan prosedural supervisi pembelajaransesuai model inklusif.Berdasarkan instrumen supervisi klinis peneliti menambahkansubstansi pendidikan inklusif seperti asesmen ABK modifikasi kurikulum dan pembelajaran pembelajaran berdiferensiasi dan penggunaan teknologi bantu.Validasiahli dilakukan oleh ahli manajemen pendidikan ahli pendidikan inklusif dan birokrasidengan skor rata-rata 4 27untuk panduan dan 4 25untuk perangkatatau layak dengan revisi kecil. Begitu pula hasil uji validasi praktisi memperoleh skor rata-rata 4 11 atau layak dengan revisi kecil.Atas masukan pada tahap validasi panduandipecahmenjadi dua yaitu buku satu berisi perangkat supervisi dan buku dua berisi pendukung implementasi panduan.Selanjutnya uji keefektifanskala terbatas kepada 20 supervisor disimpulkan ada peningkatanskor dari rata-rata keseluruhan 2 6 menjadi 3 32.Pada fasepenerapan dan pengujian model skala luas uji normalitas danhomoginitas dari kepala sekolah guru GPK maupun pengawas secara umum berdistribusi normal dan homogen.Uji keefektifan berdasarkan kinerja supervisor menunjukkan ada perbedaan signifikan atau nilai sig

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S3 Manajemen Pendidikan
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 03 Jan 2017 04:29
Last Modified: 09 Sep 2017 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/63997

Actions (login required)

View Item View Item