Hanief, Muhammad (2016) Manajemen kurikulum kecakapan hidup di pondok pesantren (studi multi kasus di PPAI Ketapang Kepanjen, Pondok Al-Munawariyah Bululawang, dan Pondol Modern Al-Rifa'i Gondanglegi Kabupaten Malang) / Muhammad Hanief. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Hanief M. 2015 Manajemen Kurikulum Kecakapan Hidup di Pondok Pesantren (Studi Multi Situs di PPAI Ketapang Kepanjen Pondok Al Qur an Al Munawariyah Bululawang dan Pondok Pesantren Modern Al-Rifa i Kabupaten Malang) Disertasi Program Studi Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang Pembimbing (1) Prof. Dr. H. Hendyat Soetopo M.Pd (2). Prof. Dr. Willem Mantja M.Pd dan (3) Prof. Dr. Hj. Nurul Ulfatin M.Pd. Kata-kata kunci manajemen kurikulum kecakapan hidup pondok pesantren Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang memiliki ciri khusus masyarakat religius sangat berperan merekrut mendidik dan melatih individu berdasarkan kemampuan dan kemauan menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul cerdas berkarakter yang agamis dan berbudaya. Keterlibatan pesantren dalam pengembangan masyarakat terjadi ketika tuntutan terhadap peran pesantren mengemuka tidak hanya sebagai institusi pendidikan keagamaan saja akan tetapi juga menjadi wadah bagi pengembangan masyarakat. Tuntutan untuk menjadikan pesantren sebagai tempat untuk menggodok agen perubahan sosial dapat dilakukan antara lain dengan menyajikan kurikulum yang berorientasi pada life skill. Dalam hal ini manajemen kurikulum memiliki peran yang sangat penting dalam menggerakkan potensi yang ada di pondok pesantren khususnya dalam membekali santrinya untuk mencapai visi yang diharapkan. Hal demikian ini bukan datang begitu saja namun perlu adanya upaya yang sistematis di internal pondok pesantren dalam membekali santri sebagai sosok para aktivis masyarakat baik yang bergerak di lembaga-lembaga pendidikan sosial keagamaan politik dan ada yang menjadi enterpreneur. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan manajemen kurikulum kecakapan hidup antara lain perencanaan kurikulum kecakapan hidup pada aspek personal dan vokasional pengorganisasian dan pelaksanaan evaluasi serta dampak adanya manajemen kurikulum kecakapan hidup pada aspek personal dan vokasional di Pondok Pesantren. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif berjenis studi multi kasus pada tiga pondok pesantren yaitu PPAI Ketapang Kepanjen Pondok Al Munawariyah Bululawang dan Pondok Pesantren Modern Al-Rifa i Gondanglegi Kabupaten Malang. Sumber data atau informan penelitian ini dipilih secara purposif sampling yakni pemilihan sampel dengan pertimbangan yang didasarkan pada subyek yang menguasai permasalahan memiliki data dan bersedia memberikan data. Antara lain kyai dewan pengasuh ustadz pengurus alumni dan santri. Adapun teknik pengumpulan data dengan wawancara (interview) secara mendalam pengamatan (observasi) dan studi dokumentasi (analisis dokumen). Dalam hal ini peneliti sebagai instrumen kunci menggunakan analisis data teknik constant comparative analysis yaitu suatu prosedur komparasi untuk mencermati padu tidaknya data dengan konsep-konsep yang dikembangkan untuk mempresentasikannya padu tidaknya data dengan kategori-kategori yang dikembangkan dan padu tidaknya keseluruhan temuan penelitian pada ketiga pondok pesantren dengan kenyataan lapangan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa manajemen kurikulum kecakapan hidup di pondok pesantren antara lain Pertama perencanaan kurikulum kecakapan hidup di pondok pesantren dapat ditemukan antara lain (1) kepemimpinan yang seimbang dan delegatif merupakan sistem manajemen organisasi yang baik (2) pandangan Islam dalam menumbuhkan karakter/kepribadian siswa/santri senantiasa berpijak pada al-Qur an hadits dan turats. (3) untuk menghadapi tantangan global perlu untuk mengintegrasikan kurikulum salafi (tradisional) dan kurikulum formal (modern) dan (4) perencanaan menjadi hal yang sangat penting sebagai alat yang komprehensif sekaligus menjadi media dalam penyelenggaraan pendidikan serta (5) Penyelenggaraan pendidikan kecakapan hidup yang komprehensif sekaligus enjadi media dalam penyelenggaraan pendidikan yang berkelanjutan.. Kedua pengorganisasian dan pelaksanaan dapat ditemukan antara lain (1) kepemimpinan kyai dalam memberikan kewenangan pengurus merupakan bentuk kepemimpinan modern (delegatif). (2) otonomi pengurus sebagai bentuk optimalisasi tanggungjawab struktural organisasi dalam mencapai tujuan. (3) menyeimbangkan metode halaqoh (tradisional) dan metode modern dalam pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran terpadu (integratif). (4) mendorong kompetensi santri/siswa dalam menguasai bilingual (dua bahasa arab dan inggris) merupakan kewajiban dalam menyiapkan tantangan global. (5) senantiasa meningkatkan kecakapan hidup dalam pembelajaran untuk membentuk kepribadian santri/siswa yang percaya diri dan mandiri sebagai ciri khas pondok pesantren. (6) al-Qur an Hadits dan Turats dikaji dengan model pendekatan tematik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan sosial masyarakat dan (7) pembelajaran di pondok pesantren memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berbasis pada alternatif solusi dari masalah masalah sosial. Ketiga evaluasi kurikulum kecakapan hidup di pondok pesantren dikemukakan sebagai berikut (1) evaluasi dilakukan dengan menggunakan model evaluasi formatif dan sumatif untuk mengetahui tingkat kemampuan/kompetensi siswa/santri. (2) ujian kompetensi bidang keilmuan disesuaikan dengan pilihan minat dan diuji secara publik. (3) ujian praktek merupakan bentuk evaluasi terhadap kecakapan personal dan vokasional untuk mengetahui kemampuan siswa/santri dan keempat dampak adanya kurikulum kecakapan hidup di pondok pesantren yang antara lain (1) etika moral dan akhlaq sebagai dasar utama pada kepribadian santri/siswa (2) pandangan keagamaan dan gaya hidupnya berdasarkan Al-Qur an dan Sunnah (3) mendorong santri/siswa percaya diri dan mandiri (4) menumbuhkan kesadaran dalam berkehidupan dan (5) memiliki sejumlah keterampilan dasar dalam berkehidupan. Adapun implikasi penelitian ini dapat mendorong lembaga pendidikan khususnya pondok pesantren mampu melakukan pengembangan kurikulum kecakapan hidup demi kebutuhan dunia kerja yang sangat mendesak untuk mendukung bangkitnya perekonomian bangsa dan negara serta menekan angka pengangguran melanjutkan kemajuan peradaban kehidupan insan akademik yang selalu merespon pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satunya dengan menerapkan model pengembangan kurikulum kecakapan hidup di lembaga pendidikan baik formal non formal maupun informal dengan tetap mengedepankan aspek kualitas. Dengan demikian disarankan untuk pengambil kebijakan (pemerintah) perlu mengedepankan kebijakan yang mendukung pendidikan untuk maju dan memenuhi tuntutan masyarakat luas secara spiritual intelektual dan vokasional. Karena kurikulum merupakan komponen penting dalam pendidikan maka pemerintah seyogyanya dalam memberikan bimbingan pembinaan dan supervisi harus benar-benar mengkaji secara serius pengembangan kurikulum yang seperti apa agar sesuai dengan tuntutan perubahan peradaban masyarakat demi terwujudnya negara yang makmur dan adil. Manajemen kurikulum kecakapan hidup adalah salah satu jawaban yang tepat untuk meng-cover seluruh kepentingan dan cita-cita masyarakat secara luas.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S3 Manajemen Pendidikan |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 19 Jan 2016 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2016 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/63973 |
Actions (login required)
View Item |