Metroyadi (2016) Perencanaan partisipatif dalam peningkatan profesionalisme guru pada sekolah berprestasi (studi multi kasus pada SMKN 5 Banjarmasin, MAN 2 Banjarmasin, dan SMAN 7 Banjarmasin) / Metroyadi. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Metroyadi 2015.Perencanaan Partisipatif Peningkatan Profesionalisme Guru pada Sekolah Berprestasi (Studi Multi Kasus di SMAN 7 Banjarmasin MAN 2 Model Banjarmasin dan SMKN 5 Banjarmasin). Disertasi. Program Studi Manajemen Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Prof.Dr.Bambang Budi Wiyono M.Pd (2) Dr.H.Imron Arifin M.Pd dan (3) Drs.Ahmad Suriansyah M.Pd. Ph.D. Kata kunci perencanaan partisipatif profesionalisme guru sekolah berprestasi Kebutuhan dan tuntutan mutu pendidikan semakin meningkat seiring dengan era globalisasi dan perkembangan informasi serta ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat untuk itu guru harus profesional. Profesionalisme guru merupakan tanggung jawab bersama warga sekolah dimulai dari perencanaan yang matang. Keterlibatan warga sekolah dalam perencanaan peningkatan profesionalisme guru akan menghasilkan putusan yang berkualitas serta mendorong munculnya inisiatif kreatifitas dan tanggung jawab terhadap sekolah. Penetian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang (1) kegiatan perencanaan dengan melibatkan warga sekolah (2) keterlibatan warga sekolah dalam perencanaan (3) bentuk keterlibatan warga sekolah dalam perencanaan (4) tingkat keterlibatan warga sekolah dalam perencanaan (5) dasar penyusunan perencanaan partisipatif dan (6) proses perencanaan partisipatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis fenomenologi dengan rancangan studi multi kasus.Dalam penelitian ini peneliti sebagai instrumen kunci hadir langsung di lapangan. Data dikumpulkan dengancara wawancara mendalam dokumentsi dan observasi. Lokasi penelitian ini adalah tiga kasus yaitu kasus 1 SMAN 7 Banjarmasin kasus 2 MAN 2 Banjarmasin dan kasus 3 SMKN 5 Banjarmasinberdasarkan latar perbedaan karakteristik sekolah. Analisis data dilakukan dua tahap yakni (1) analisis data kasus invidual dan (2) analsis data lintas kasus dengan teknik siklus komparatif konstan. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan credibility (derajat kepercayaan) dependability (ketergantungan) danconfirmability (kepastian). Tahap-tahap perencanaan ini dilakukan melalui perencanaan memasuki lapangan pengumpulan data analisis data menarik diri dan penulisan laporan. Temuan penelitian ini sebagai berikut pertama kegiatan penyusunan aspek-aspek perencanaan yang melibatkan warga sekolah meliputi workshop kurikulum strategi dan media pembelajaran pelatihan penilaian kinerja guru pelatihan penulisan karya tulis ilmiah Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) seminar pembelajaran berbasis Informasi Teknologi pendidikan ke S2 pelatihan berbahasa inggris. Kedua keterlibatan warga sekolah dalam perencanaan dilakukan secara langsung dan tidak langsung secara langsung kepala sekolah wakil kepala sekolah ketua program kepala laboratorium kepala bengkel kepala perpustakaan kepala Pusat Sumber Belajar dewan guru tata usaha komite sekolah dan warga sekolah lainnya keterlibatan secara tidak langsung oleh Dunia Usaha dan Industri (DUDI) dan orang tua siswa. Ketiga bentuk keterlibatan warga sekolah dalam perencanaan (a) sumbangan tenaga meliputi pembimbingan dari instruktur nara sumber praktik magang dan bengkel guru tamu dari DUDI (b)sumbangan pemikiran berupa saran ide pemikiran dan gagasan implementasi kurikulum pembelajaran dan inovasi pembelajaran (c) sumbangan moral dari ustadz alumni dan tokoh masyarakat (d) sumbangan dana komite sekolah infak sumbangan pendidikan. Keempat tingkat keterlibatan warga sekolah dalam perencanaan terlibat menghadiri penyusunan visi misi renstra Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS) dan program tahunan komite sekolah aktif dalam pengawasan perencanaan program sekolah memfasilitasi kerjasama dengan orang tua siswa dan DUDI Kelima penyusunan perencanaan partisipatif didasarkanpada peraturan dan perundang-undangan standar nasional pendidikan kebijakan pemerintah dan pemerintah daerah visi misi renstra dan RKAS Evaluasi Diri Sekolah (EDS) moto sekolah dan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Keenam proses perencanaan partisipatif dibuat secara bertahap yaitu (a) penjaringan data kepada semua warga sekolah (b) membuat draft perencanaan (c) sidang pleno sekolah dan (d) sosialisasi kepada orang tua siswa dan warga sekolah. Berdasarkan hasil temuan penelitian ini disarankan (1) Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Kantor Kementerian Agama dapat dijadikan salah satu referensi dalam pengambilan kebijakan dan disosialisasikan kesekolah lain yang berada di wilayahnya sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam penyusunan perencanaan. (2) Bagi Pengawas Sekolah sebagai bahan membina sekolah-sekolah dalam membuat perencanaan di sekolah. (3) Kepada Kepala Sekolah mempertahankan dan meningkatkan (a) peran aktif keikutsertaan warga sekolah dalam perencanaan (b) bentuk keterlibatan warga sekolah (c) kerjasama perencanaan dengan DUDI dan tokoh agama (d) kepada guru hendaknya dapat meningkatkan keterlibatannya dan berperan lebih aktif dalam perencanaan (4) Kepada peneliti lainhendaknya dapat mengkaji mengembangkan dan menggali lebih mendalam aspek-aspek berkaitan dengan keterlibatan warga sekolah dalam perencanaan peningkatan profesionalisme guru dengan pendekatan subyek lokasi tema atau variabel lain.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S3 Manajemen Pendidikan |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 06 Jan 2016 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2016 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/63964 |
Actions (login required)
View Item |