Majir, Abdul (2014) Implementasi kebijakan pengembangan kurikulum ekstra kurikuler berbasis budaya lokal (studi multi kasus pada SMK Negeri 1 Labuan Bajo, SMK Stella Maris Labuan Bajo dan SMK Negeri Datak Kabupaten Manggarai Barat NTT) / Abdul Majir. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Majir Abdul. 2011. Iplementasi Kebijakan Pengembangan Kurikulum Ekstra Kurikuler Berbasis Budaya Lokal. Studi Multi-Kasus pada Tiga SMK di Kabupaten Manggarai Barat NTT. Disertasi Program Studi Manajemen Pendidikan. Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. H. Hendyat Soetopo M. Pd. (II) Prof. Dr. I Nyoman Sudana Degeng M. Pd. (III) Prof. Dr. Ali Imron M. Pd M. Si. Kata kunci implementasi kebijakan pengembangan kurikulum ekstra kurikuler budaya lokal dan SMK Salah satu model pengembangan kurikulum sekolah menengah kejuruan (SMK) di Indonesia selain yang sudah dikelola secara konvesional pada umumnya pengembangan kurikulum berbasis budaya lokal merupakan salah satu bentuk pengembangan kurikulum pada tingkat pendidikan kejuruan. Perpaduan antara kurikulum kejuruan dengan kurikulum budaya lokal yang merupakan suatu keunggulan tersendiri bagi sekolah menengah kejuruan (SMK). Pertama munculnya kurikulum ekstra kurikuler SMK berbasis budaya lokal di Indonesia pada tahun 2006. Dimana satuan pendidikan dapat melakukan pengembangan kurikulum berdasarkan karakteristik satuan pendidikan itu berada. Tujuan penelitian secara rinci adalah (1) Menjelaskan secara mendalam tentang optimalisasi sumber daya SMK terhadap implementasi pengembangan kurikulum ekstra kurikuler berbasis budaya lokal SMK di kabupaten Manggarai Barat NTT (2) Menjelaskan secara mendalam upaya kepala SMK dalam meningkatkan kualitas pengembangan kurikulum ekstra kurikuler berbasis budaya lokal SMK di kabupaten Manggarai Barat NTT (3) Menjelaskan secara mendalam nilai-nilai budaya lokal yang di integrasikan dalam kebijakan pengembangan kurikulum ekstra kurikuler SMK di kabupaten Manggarai Barat NTT (4) Menjelaskan secara mendalam penilaian keberhasilan implementasi kebijakan pengembangan kurikulum ekstra kurikuluer berbasis budaya lokal oleh kepala SMK dan guru di SMK kabupaten Manggarai Barat NTT Penelitian ini dilakukan di tiga SMK yaitu SMK Negeri 1 Labuan Bajo SMK Stella Maris Labuan Bajo SMK Negeri Datak di kabupaten Manggarai Barat NTT dengan menggunakan pendekatan kualitatiff. Penelitian ini di rancang dengan studi multi-kasus. Teknik yang di gunakan dalam pengumpulan data meliputi teknik pengamatan partisipatif dan berperan serta (2) teknik wawancara mendalam (3) teknik dokumentasi. Sedangkan informen dipilih dengan menggunakan teknik purposive yang dipadukan dengan snowball sampling. Data yang terkumpul melalui berbagai teknik tersebut diperiksa dan dilakukan reduksi data penyajian data dan verifikasi data. Pengecekan keabsahaan data dilakukan dengan menggunakan credibility (keterpercayaan) Transferability (keteralihan) dependability (kebergantungan) dan confirmability (kepastian). Data yang terkumpul dianalisis dengan kasus individu maupun lintas kasus. Temuan-temuan penelitian 1) Kurikulum ekstra kurikuler yang digunakan pada sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah model kurikulum terpadu yang dilakukan dengan cara mensinergikan antara kurikulum pendidikan nasional (Diknas) kurikulum budaya lokal dan muatan lokal (mulok) dengan sistim (fullday school) 2) Kurikulum dilandasi dengan nilai-niali budaya lokal sebagai spirit dan motivasi sehingga pembelajaran lebih humanis holistik efektif dan bermakna sesuai karakteristik masyarakat sekitar SMK 3) Proses dan tahapan implementasi kurikulum berbasis budaya lokal dimulai dari unit terkecil guru bidang studi setelah itu melibatkan unsur pimpinan kepala SMK rapat tingkat sekolah. Selanjutnya melibatkan seluruh stakeholders yaitu guru-guru kepala SMK Yayasan komite sekolah pakar pendidikan serta pengusaha DU/DI). Faktor determinan yang mempengaruhi implementasi pengembangan kurikulum berbasis budaya lokal adalah sosial filosofis (pengembangan potensi intektual dengan menyeimbangkan nilai-nilai hakiki yang universal (Parenialisme) faktor psikologis (memberi perhatian dengan pola-pola kebiasaan manusia untuk dapat memahami karakteristik keturunan merupakan bentuk pengaruh lingkungan dan faktor sosiologis (keragaman kondisi dinamika masyarakat dan gejolak-gejolak sosial budaya di masyarakat). Optimalisasi sumber daya yang dimiliki di miliki miliki dilakukan dengan cara seperti (1) Kurikulum lokal melalui ulangan harian Ulangan tengah semester (UTS) ujian akhir semester (UAS) melihat dari nilai test teori (tulisan) dan praktek keterampilan siswa menari tarian caci congka sae anggit ca nai (2) Stanrdar naik kelas dan lulus minimal nilai 70 rata-rata (ulangan harian semester dan ujian akhir sekolah) (3) Kehidupan berbudaya yang kuat penyelenggara dijadikan spirirt dan motivasi terhadap pengembangan kurikulum SMK berbasis budaya (4) Budaya organisasi yang kuat dalam pengembangan kurikulum khususnya organisasi SMK dilakukan dengan institusional secara lebih luas tidak hanya dilingkungan SMK tetapi lebih luas kepada masyarakat umum. Saran-saran terkait implementasi kebijakan pengembangan kurikulum ekstra kurikuler berbasis budaya lokal SMK yaitu (1) bagi Direktorat pembinaan SMK sebagai evaluasi tentang program keunggulan di daerah untuk dimasukan dalam kompetensi kejuruan SMK (2) dinas pendidikan kabupaten untuk lebih memfasiliatsi dan melakukan pembinaan yang intens terhadap pengemabangan kurikulum SMK (3) bagi SMK yang dikelola yayasan perlu meningkatkan kerja yayasan dan mencari mitra dengan dunia usaha dan dunia industri (DU/DI) (4) Bagi kepala SMK dan guru untuk mempertahankan eksistensi dan lebih banyak lagi menemukan inovasi serta lebih giat lagi mensosialisasi tentang mafaat pengembangan kurikulum berbasis budaya lokal dan perlu adanya MOU dengan pihak DU/DI berkaitan out put siswa SMK (5) bagi siswa SMK agar lebih giat lagi melakukan inovasi-inovasi terkait dengan budaya lokal. Mampu mempromosikan budaya lokal baik di tingkat nasional maupun internasional (6) peneliti berikutnya memperhatikan beberapa kelebihan dan keunikan implementasi pengembangan kurikulum ekstra kurikuler SMK.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S3 Manajemen Pendidikan |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 06 Mar 2014 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2014 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/63930 |
Actions (login required)
View Item |