peningkatan kompetensi guru dalam pembelajaran pada sekolah menengah bermutu di Kota Gerbang Salam (studi multi kasus di MAN Wachid Hasyim, SMAN Pramuka, dan SMKN Kabupaten) / Buna'i - Repositori Universitas Negeri Malang

peningkatan kompetensi guru dalam pembelajaran pada sekolah menengah bermutu di Kota Gerbang Salam (studi multi kasus di MAN Wachid Hasyim, SMAN Pramuka, dan SMKN Kabupaten) / Buna'i

Buna'i (2014) peningkatan kompetensi guru dalam pembelajaran pada sekolah menengah bermutu di Kota Gerbang Salam (studi multi kasus di MAN Wachid Hasyim, SMAN Pramuka, dan SMKN Kabupaten) / Buna'i. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Buna i 2013. Peningkatan Kompetensi Guru dalam Pembelajaran pada Sekolah Menengah Bermutu di Kota Gerbang Salam (Studi Multi Kasus di MAN Wachid Hasyim SMAN Pramuka SMKN Kabupaten). Disertasi Program Studi Manajemen Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Malang Pembimbing (I) Prof. Dr. H. Ibrahim Bafadal M.Pd Pembimbing (II) Prof. H. Ahmad Sonhadji K.H. M.A. Ph.D. Pembimbing (III) Prof. Dr. Willem Mantja M.Pd Kata kunci kompetensi guru sekolah menengah bermutu Tujuan pendidikan sebagaimana yang tercantum di dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Sumber daya manusia yang bermutu dapat dihasilkan melalui lembaga pendidikan bermutu yang terdapat suasana pendidikan yang kondusif proses belajar-mengajarnya yang aktif dan kreatif kurikulum yang relevan sumber-sumber belajar yang lengkap fasilitas belajar yang memadai serta pengelolaan yang baik terutama tenaga pendidik yang kompeten. Kemampuan kepala sekolah dalam merencanakan melaksanakan dan mengevaluasi seluruh program yang ada di sekolah sangat menentukan terhadap terbentuk sekolah bermutu. Termasuk memprogram peningkatan kompetensi guru. Guru diharapkan menjadi tenaga pendidik yang kompeten sehingga mampu mentransfer ilmu pengetahuan dan nilai kepada peserta didik dengan baik. Atas dasar hal tersebut kompetensi guru harus selalu ditingkatkan. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan dan menjelaskan program peningkatan kompetensi guru di MAN Wachid Hasyim SMAN Pramuka dan SMKN Kabupaten di kota Gerbang Salam (2) mendeskripsikan dan menjelaskan pola peningkatan kompetensi guru di MAN Wachid Hasyim SMAN Pramuka dan SMKN Kabupaten di kota Gerbang Salam (3) mendeskripsikan dan menjelaskan evaluasi peningkatan kompetensi guru di MAN Wachid Hasyim SMAN Pramuka dan SMKN Kabupaten di kota Gerbang Salam. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian studi multi kasus. Yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah wakil kepala sekolah dan guru. Dalam pengumpulan data menggunakan metode wawancara bebas terpimpin observasi partisipan dan dokumentasi. Peneliti sebagai instrumen kunci yang digunakan dalam penelitian ini. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif yaitu dimulai dari reduksi data penyajian data dan tarikan simpulan/verifikasi. Teknik pengecekan keabsahan data menggunakan observasi secara terus-menerus triangulasi pengecekan kecukupan referensial dan pengecekan anggota. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) di tiga lokasi penelitian sudah mempunyai program peningkatan kompetensi guru berupa program pembinaan pendidikan dan latihan kegiatan profesi dan pendidikan lanjut dan terjadwal serta disusun dengan melibatkan semua pihak (2) di tiga lokasi penelitian pelaksanaan program peningkatan kompetensi guru secara umum telah sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Teknik pembinaan yang dilakukan meliputi pembinaan rutin tiap mingguan pembinaan rutin bulanan memanggil guru yang dianggap perlu untuk dibina melakukan kunjungan kelas melakukan observasi kelas pengecekan kelengkapan perangkat pembelajaran mengutus guru untuk ikut seminar/diklat/workshop mengadakan diskusi atau sharing dengan sesama guru dan memotivasi guru untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Para guru merespon baik. Kendala yang dihadapi kepala sekolah yaitu keterbatasan anggaran yang dimiliki sekolah keterbatasan sarana/prasarana yang dimiliki sekolah maupun guru minimnya ketersediaan waktu untuk melakukan pembinaan dan kemajemukan karakteristik guru. (3) di tiga lokasi penelitian pelaksanaan evaluasi terhadap kompetensi guru dilakukan oleh tim pada setiap semester. Hasil evaluasi kompetensi guru menunjukkan bahwa kompetensi yang dimikili oleh guru adalah baik. Setelah diketahui hasil evaluasi terhadap kompetensi guru maka kemudian kepala sekolah menyusun program tindak lanjut sebagai kelanjutan dari kegiatan evaluasi. Implikasi penelitian (1) Kepala sekolah mempunyai tanggungjawab untuk selalu memprogram peningkatan kompetensi guru secara menyeluruh pada awal tahun pelajaran dengan melibatkan dewan guru untuk bersama-sama menyusun program peningkatan kompetensi guru tersebut sekaligus menjadual kegiatan tersebut. (2) Pelaksanaan program peningkatan kompetensi guru di sekolah sebaiknya memperhatikan beberapa hal yang dapat mempengaruhi terhadap keberhasilan program peningkatan kompetensi guru tersebut misalnya sarana dan prasarana ketersediaan waktu dan hasil evaluasi semester sebelumnya. (3) Guru sebagai pihak yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran di kelas keberadaan program peningkatan kompetensi guru adalah sebuah keniscayaan dan keharusan. Karena dengan menjadi guru yang kompeten akan mampu mengelola kelas dengan baik dan akan memudahkan pencapaian tujuan yang diinginkan berupa peningkatan prestasi belajar siswa. (4) Peningkatan kompetensi guru di sekolah seyogyanya dibarengi dengan ketersedian fasilitas bagi guru yang memadai seperti tersedianya bahan bacaan yang relevan dengan kompetensinya jaringan internet yang luas media pembelajaran yang berbasis ICT dan kelengkapan peralatan laboratorium. Saran kepada (1) kepala sekolah diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam pengambilan kebijakan untuk meningkatkan mutu sekolah (2) para guru dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk meningkatkan kemampuan dalam mengelola pembelajaran (3) kepala Dinas Pendidikan diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk dijadikan dasar pertimbangan dalam pengambilan kebijakan (4) kepala Kantor Kementerian Agama dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk dijadikan dasar pertimbangan dalam pengambilan kebijakan khsususnya yang berkenaan dengan kemajuan madrasah untuk menjadi madrasah yang bermutu baik dan (5) Direktorat Pembinaan SMA dan Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dapat dijadikan sebagai acuan dalam merencanakan peningkatkan kompetensi guru.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S3 Manajemen Pendidikan
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 09 Jan 2014 04:29
Last Modified: 09 Sep 2014 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/63926

Actions (login required)

View Item View Item