Kepemimpinan pada lembaga pendidikan non formal (Studi multikasus pada tiga Sanggar Kegiatan Belajar (SKB): SKB Kota Malang, SKB Kabupaten Situbondo dan SKB Kabupaten Bondowoso) / Bambang Hari Susanto - Repositori Universitas Negeri Malang

Kepemimpinan pada lembaga pendidikan non formal (Studi multikasus pada tiga Sanggar Kegiatan Belajar (SKB): SKB Kota Malang, SKB Kabupaten Situbondo dan SKB Kabupaten Bondowoso) / Bambang Hari Susanto

Susanto, Bambang Hari (2013) Kepemimpinan pada lembaga pendidikan non formal (Studi multikasus pada tiga Sanggar Kegiatan Belajar (SKB): SKB Kota Malang, SKB Kabupaten Situbondo dan SKB Kabupaten Bondowoso) / Bambang Hari Susanto. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Susanto Bambang Hari. 2012. Kepemimpinan Pendidikan Pada Lembaga Pendidikan Nonformal (Studi Multikasus pada Tiga Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) SKB Kota Malang SKB Kabupaten Situbondo dan SKB Kabupaten Bondowoso). Disertasi (tidak dipublikasikan) Program Studi Manajemen Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. H. Ibrahim Bafadal M.Pd (II) Prof. Dr. Willem Mantja M.Pd (III) Prof. Dr. H. Hendyat Soetopo M.Pd Kata kunci kepemimpinan pendidikan nonfomal sanggar kegiatan belajar. Pendidikan Nonformal (PNF) bertujuan untuk memberikan layanan pendidikan kepada semua lapisan warga masyarakat yang tidak terbatas pada usia jenis kelamin status sosial ekonomi dan tingkat pendidikan sebelumnya agar memiliki kemampuan untuk mengembangkan potensi diri dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan vokasional pengembangan sikap dan kepribadian profesional sehingga PNF dapat pula berfungsi sebagai pengganti penambah dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam mendukung pendidikan sepanjang hayat. Kepemimpinan Pendidikan Nonformal setiap satuan pendidikan nonformal dipimpin oleh seorang pemimpin/kepala.Yang dapat memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga profesi dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Sebagai satuan lembaga PNF SKB memiliki tugas untuk menyelenggarakan program-program PAUDNI percontohan atau lembaga tempat ujicoba berbagai model program baik yang digagas oleh PP-PNFI BP-PNFI maupun BPKB di provinsinya. Disamping tugas tersebut kepada SKB juga ditugaskan untuk pengendalian mutu program PAUDNI di wilayah kerjanya karena lembaga tersebut memiliki tenaga fungsional yaitu Pamong Belajar sebagai pendidik PNF yang berstatus PNS. Untuk mengkaji lebih lanjut mengenai kepemimpinan pendidikan pada lembaga PNF mengarahkan kepada substansi kepemimpinan pada Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dalam hal ini adalah kepemimpinan Kepala SKB. Dalam penelitian ini memilih tiga lokasi penelitian yaitu SKB Kota Malang SKB Kabupaten Situbondo dan SKB Kabupaten Bondowoso dengan mengedepankan keunikan dan perbedaan tentang situasi dan kondisi geografis serta kehidupan sosial masyakatnya yang kompleks antara masyarakat perkotaan masyarakat daerah pantai dan masyarakat pegunungan/pedesaan sebagai sasaran obyek pelayanan pendidikan nonformal dengan lembaga SKB yang berprestasi serta memiliki keunggulan dibanding SKB lainnya di Jawa Timur sehingga ke tiga lokasi penelitian tersebut layak untuk dijadikan studi multikasus. Pembahasan dalam penelitian ini ditekankan pada aspek kepemimpian Kepala SKB dengan fungsinya sebagai pengelola dan pemimpin lembaga PNF karena kemampuan personal dan perilaku seorang pemimpin sangat menentukan kualitas dan eksistensi organisasi. Fokus penelitian ini adalah kompetensi kepemimpinan kepala SKB sebagai pengelola lembaga pendidikan nonformal tipe kepemimpinan kepala SKB berdasarkan perilakunya dalam menjalankan fungsi sebagai pimpinan lembaga pendidikan nonformal gaya kepemimpinan kepala SKB dalam pengelolaan lembaga pendidikan nonformal dan kepemimpinan yang efektif pada lembaga SKB yang berprestasi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan rancangan multi kasus. Data yang diperoleh berupa dokumen profil lembaga SKB serta dokumen/data-data lain yang dibutuhkan peneliti. Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan metode interaktif meliputi wawancara mendalam dan pengamatan peranserta sedangkan informasi yang diperoleh dengan teknik wawancara melibatkan beberapa informan terutama para Kepala SKB Pamong Belajar Kasubbag. TU dan beberapa Informan lain yang terkait dengan permasalahan dalam fokus penelitian. Hasil penelitian berdasarkan temuan pada kasus individu maupun temuan lintas kasus dapat disimpulkan bahwa penampilan fisik dan kondisi lembaga SKB sangat mempengaruhi persepsi masyarakat tentang kualitas baik dan kurang baiknya lembaga SKB. Kompleks SKB yang memiliki gedung yang besar dan megah lingkungan eksklusif indah bersih dan terawat cenderung membuktikan adanya organisasi SKB yang kondusif dengan efektivitas kepemimpinan Kepala SKB sehingga dipersepsikan sebagai lembaga pendidikan yang dikelola dibawah kepemimpinan yang profesional. Kepala SKB di tiga wilayah lokasi penelitian memenuhi syarat sebagai pemimpin lembaga pendidikan dengan memiliki kemampuan personal berupa kompetensi kepemimpinan (kompetensi kepribadian kompetensi manajerial kompetensi kewirausahaan dan kompetensi sosial) tipe kepemimpinan kepala SKB sangat dipengaruhi oleh perilaku setiap personel pimpinan sehingga muncul bermacam-macam tipe kepemimpinan tetapi kecenderungan pada tipe kepemimpinan demokratis dapat mengantarkan lembaga SKB berprestasi penerapan gaya kepemimpinan Partisipasi-Suportif di lembaga SKB adalah paling tepat sebab di SKB memiliki relevansi kematangan tingkat 3. Kepemimpinan yang efektif di lembaga SKB adalah bersifat situasional untuk mewujudkan SKB sebagai lembaga yang berprestasi. Berdasarkan hasil temuan penelitian dan kesimpulan hasil penelitian disarankan bagi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Agar dalam menempatkan pemimpin/Kepala SKB adalah berasal dari tenaga profesional dalam bidang PNF sehingga dapat mengimplementasikan kebijakan pendidikan nonformal dan mengelola organisasi tepat sasaran serta menyentuh langsung pada masyarakat terutama rakyat yang marginal (tidak mampu/miskin terisolir terbelakang kondisi sosialnya dan sebagainya) maka disarankan untuk melaksanakan hal-hal sebagai berikut Sebaiknya dalam mensosialisasi atau mengkomunikasikan program PNF selalu memberikan kepercayaan kepada SKB sebagai unit pelaksana teknis dinas pendidikan (UPTD). Sebaiknya Bupati/Wali Kota mempunyai staf ahli yang berkompeten dalam bidang kebijakan pendidikan sehingga mampu menjadi policy entry bagi Pemerintah Kabupaten/Kota untuk memperbaiki kinerja aparatur dari tingkat elit birokrasi dalam upaya peningkatan profesional dan responsivitas serta akuntabilitas untuk menuju terwujudnya good governance sehingga birokrasi pemerintahan berjalan efektif efisien responsif dan akuntabel. Para peneliti lain dapat dijadikan dasar mengadakan penelitian lanjutan dan sebagai tambahan referensi. Bagi Masyarakat Pendidik dan Tokoh Keagamaan diharapkan agar menyebarluaskan wawasan dan kesadaran kepada masyarakat luas serta lembaga pendidikan nonformal lainnya memiliki nilai-nilai spiritual yang dapat memberi kepuasan dan meningkatkan kualitas kehidupan.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S3 Manajemen Pendidikan
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 15 Aug 2013 04:29
Last Modified: 09 Sep 2013 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/63919

Actions (login required)

View Item View Item