Karakteristik budaya organisasi dalam meningkatkan mutu sekolah (studi multikasus pada SMP Negeri 1 Sidoarjo, SMP Negeri 3 Sidorajo, dan SMP Negeri 5 SIdoarjo, Kabupaten Sidoarjo) / Abdul Latief - Repositori Universitas Negeri Malang

Karakteristik budaya organisasi dalam meningkatkan mutu sekolah (studi multikasus pada SMP Negeri 1 Sidoarjo, SMP Negeri 3 Sidorajo, dan SMP Negeri 5 SIdoarjo, Kabupaten Sidoarjo) / Abdul Latief

Latief, Abdul (2013) Karakteristik budaya organisasi dalam meningkatkan mutu sekolah (studi multikasus pada SMP Negeri 1 Sidoarjo, SMP Negeri 3 Sidorajo, dan SMP Negeri 5 SIdoarjo, Kabupaten Sidoarjo) / Abdul Latief. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata kunci budaya organisasi mutu sekolah SMP. Human development index (HDI) Indonesia tahun 2011 urutan ke 128 dari 187 negara bersamaan era global akibat teknologi informasi dan ratifikasi perjanjian ASEAN China free trade area (ACFTA) Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) dan world trade organization (WTO) telah ditanda tangani. Masyarakat rendah taraf pendidikan akan cepat berubah menjadi budaya konsumtif dan tidak memiliki daya saing pada saat perdagangan bebas apalagi tidak didukung oleh teknologi informasi yang canggih. Implikasi selanjutnya adalah SMP mudah dipengaruhi oleh budaya era global dengan persaingan ketat apabila tidak memiliki ketangguhan budaya organisasi mutu sekolah. Fokus penelitian ini (1) Karakteristik budaya organisasi penerapan norma-norma organisasi mutu sekolah (2) Karakteristik budaya organisasi penerapan nilai-nilai organisasi mutu sekolah (3) Karakteristik budaya organisasi pengembangan mutu sekolah (4) Budaya organisasi pembinaan guru dalam peningkatan mutu sekolah (5) Budaya organisasi evaluasi kinerja guru dalam rangka peningkatan mutu sekolah (6) Budaya organisasi penghargaan guru sebagai peningkatan mutu sekolah (7) Kebijakan organisasi peningkatan mutu sekolah dalam menyikapi teknologi informatika dan (8) Budaya organisasi peningkatan mutu sekolah dalam mengantisipasi kelemahan teknologi informatika. Dibutuhkan kajian budaya organisasi mutu sekolah yang memiliki daya tahan dari pengaruh budaya luar agar mampu mencapai tujuan sekolah. Pembahasan hal tersebut secara konseptual terkait dengan karakteristik pendidikan di SMP budaya organisasi dan budaya organisasi di sekolah budaya mutu sekolah komponen yang mempengaruhi mutu sekolah dan peran budaya organisasi dalam peningkatan mutu sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif rancangan studi multi kasus dengan metode analisis komparatif konstan yang berorientasi teoritis menggunakan pendekatan fenomenologis. Langkah-langkah pengumpulan data sesuai kategori fokus dan hasilnya dianalisis dan dikomparasikan secara simultan menjadi teori sementara. Pengumpulan data berlangsung dan berulang sambil terus dikomparasikan sehingga mendapatkan keputusan teori yang mantap tentang karakteristik budaya organisasi mutu sekolah. Data diperoleh melalui wawancara mendalam observasi partisipan dan studi dokumentasi dengan alat bantu berupa kertas catatan format catatan lapangan tustel dan pencam. Guna memperoleh keabsahan data dilakukan kredibilitas transferabilitas dependabilitas dan konfirmabilitas. Kegiatan kredibilitas melalui diskusi dengan teman sejawat triangulasi dan pengecekan anggota. Dependabilitas dilakukan melalui kegiatan pembimbingan oleh para pembimbing dIsertasi dan memeriksa konfirmabilitas dari senior peneliti. Analisis data menggunakan model analisis interaktif mencakup sajian data reduksi data verifikasi dan penarikan kesimpulan.Analisis dilakukan dalam kasus dan lintas kasus dengan maksud pemaduan temuan-temuan sementara yang dirumuskan menjadi proposisi-proposisi dari lintas kasus dan selanjutnya ditarik kesimpulan teoritik. Simpulan penelitian pertama karakteristik budaya organisasi mutu sekolah berwujud norma-norma visi misi tujuan kurikulum rencana kerja sekolah (RKS) dan kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebagai pedoman perencanaan pelaksanaan dan evaluasi untuk perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) oleh pemangku kepentingan prinsip belajar tuntas (mastery learning) penilaian proses dan penilaian hasil Kelengkapan sarana utama dan sarana penunjangnya menentukan budaya organisasi mutu sekolah. Kedua karakteristik budaya organisasi mutu sekolah memiliki nilai-nilai yang menjadi landasan organisasi dan sebagai regulator untuk mengatasi perbedaan antara tujuan lembaga dengan fakta di masyarakat menjamin kondusif iklim sekolah bersifat saling percaya (confidence) dan sensitivitas tinggi bersifat emphaty terdapat nilai-nilai tertib disiplin peduli jujur ikhlas pemaaf santun menghargai kekeluargaan ketauladanan bertanggung jawab rasa malu loyal berkepribadian rasa hormat bersaing positif melihat sisi kebaikan dedikasi daya juang dan rasa ikut memiliki. Sebaliknya tidak memiliki kategori budaya negative. Ketiga budaya organisasi pengembangan mutu guru dan siswa dengan prinsip pengembangan kapasitas belajar (BLP) memiliki ciri-ciri tangguh (Resilience) cerdas (Resourcefulness) cerdik (Reflectiveness) dan sanggup bekerjasama (Reciprocity) Strategi pembelajaran atas dasar minat dan gaya belajar siswa Prinsip perubahan (making change) lima unsur yaitu visi (vision) dan nilai (value) kecakapan (skills) semangat (incentives) sumberdaya (resources) dan melaksanakan (action plan) KKM ditingkatkan seiring hasil analisis kompleksitas indikator atau kesulitan dan kerumitan serta daya dukung prinsip pengembangan prestasi akademik berimbang bersifat soft skills maupun hard skills. Keempat karakteristik pembinaan guru menurut materi umum atau khusus secara langsung atau tidak langsung pembinaan pribadi atau umum pembinaan melalui supervisi diklat fungsional dan kegiatan MGMP. Kelima evaluasi kinerja guru melalui berbagai cara pemberian daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) jurnal refleksi guru dan lesson study. Keenam penghargaan kepada guru berjasa memenuhi sifat kebutuhan Achievement Deference Order Exhibition Autonomy Affiliation Intraception Succorance Dominance Abasement Nurturance Change Endurance Heterosexuality Aggression Penghargaan yang dapat meningkatkan kinerja guru (Performance) merupakan hasil perkalian antara motivasi dengan sikap guru terhadap pekerjaannya. Ketujuh pemanfaatan teknologi informatika yang mendukung tiga rangkaian kualitas falsafah kultur dan kebijakan kualitas sistem manajemen dan kualitas sistem teknologinya. Kedelapan. selektif menggunakan teknologi informasi yang terhindar dari pornografi sifat plagiat dan yang merusak keseimbangan struktur dan fungsi kerja otak.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S3 Manajemen Pendidikan
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 13 Aug 2013 04:29
Last Modified: 09 Sep 2013 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/63918

Actions (login required)

View Item View Item