Pengembangan profesionalisme guru sekolah dasar pada daerah terpencil (studi multi situs pada tiga sekolah dasar negeri di Kabupaten Gunung Mas Provinsi Kalimantan Tengah) / Piter Joko Nugroho - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengembangan profesionalisme guru sekolah dasar pada daerah terpencil (studi multi situs pada tiga sekolah dasar negeri di Kabupaten Gunung Mas Provinsi Kalimantan Tengah) / Piter Joko Nugroho

Nugroho, Piter Joko (2013) Pengembangan profesionalisme guru sekolah dasar pada daerah terpencil (studi multi situs pada tiga sekolah dasar negeri di Kabupaten Gunung Mas Provinsi Kalimantan Tengah) / Piter Joko Nugroho. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata kunci profesionalisme guru SD daerah terpencil kabupaten Gunung Mas Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengembangan profesionalisme guru SD pada daerah terpencil yang dilihat dari aspek (1) upaya pengembangan profe-sionalisme guru SD pada daerah terpencil yang dilakukan oleh (a) pimpinan/atasan dan (b) guru secara mandiri (2) sumber daya dalam pengembangan profesionalisme guru SD pada daerah terpencil yang meliputi (a) sumber daya manusia dan (b) sumber daya anggaran/pendanaan (3) kendala yang dihadapi dalam pengembangan profesionalisme guru SD pada daerah terpencil (4) peranan stakeholders dalam pengembangan profesionalisme guru SD pada daerah terpencil. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi multisitus pada 3 (tiga) Sekolah Dasar Negeri yang berada pada daerah terpencil di kabupaten Gunung Mas provinsi Kalimantan Tengah. Metode pengumpulan data dilakukan dengan (1) wa-wancara mendalam (indepth interview) (2) observasi partisipan (participant observation) dan (3) studi dokumentasi (study of document). Informan dalam penelitian ini meliputi pejabat di lingkungan Disdik Kab. Gunung Mas Kepsek dari ketiga SD guru dari ketiga SD dan tokoh masyarakat setempat. Analisis data dilakukan dengan rancangan metode induksi analitik yang dimodifikasi (modified analytic induction). Pengecekan keabsahan data yang diperoleh dilakukan dengan menggunakan derajat kepercayaan (credibility) melalui triangulasi baik sumber maupun metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) upaya pengembangan profesionalisme guru SD pada daerah terpencil yang dilakukan oleh (a) pimpinan/atasan dilihat berdasarkan jenjangnya yaitu oleh Disdik kabupaten dan UPTD pengawas sekolah dan kepala sekolah. Upaya pengembangan yang dilakukan oleh Disdik kabupaten dan UPTD dilaksanakan melalui kegiatan KKG/MGMP uji kompetensi dan supervisi dari pengawas sekolah. Kegiatan supervisi dari pengawas sekolah selain dilaksanakan formil di sekolah juga dilaksanakan melalui kunjungan ke rumah para guru dan kepala sekolah (home visitation) sedangkan upaya pengembangan yang dilakukan oleh kepala sekolah adalah memotivasi guru untuk disiplin waktu dalam mengajar dan menanamkan pengertian pentingnya guru untuk membiasakan membaca buku-buku pendidikan (b) upaya pengem-bangan profesionalisme guru SD pada daerah terpencil yang dilakukan oleh guru secara mandiri adalah melalui studi peningkatan kualifikasi pendidikan ke jenjang S1 dan melalui pemanfaatan teknologi informasi melalui media internet pada Warnet yang ada di ibukota kecamatan/kabupaten untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia pendidikan dan materi pelajaran serta buku-buku free-download (2) sumber daya dalam pengembangan profesionalisme guru SD pada daerah terpencil yang meliputi aspek (a) sumber daya manusia (SDM) tenaga pengembang berasal dari tenaga dosen UNPAR LPMP Kalteng maupun Disdik Kab. Gumas dan Prov. Kalteng walaupun pada implementasinya masih belum efektif karena minimnya frekuensi keaktifan para tenaga pengembangan tersebut dilapangan dan juga dari segi kuantitas masih minim (b) sumber daya anggaran/ pendanaan jumlahnya masih terbatas dan belum teralokasikan secara khusus untuk pengembangan profesionalisme guru SD pada daerah terpencil (3) kendala yang dihadapi dalam pengem-bangan profesionalisme guru SD pada daerah terpencil meliputi (a) kondisi geografis dari dan menuju wilayah tersebut sukar ditempuh serta akses komunikasi yang terbatas (b) minimnya sarana dan prasarana yang dimiliki daerah terpencil untuk mewujudkan keterlaksanaan kegiatan pengembangan profesionalisme guru SD (c) terbatasnya anggaran dan belum teralokasikan secara khusus (d) terbatasnya kemampuan tenaga pengembang baik dari segi kuantitas maupun frekuensi keaktifan dilapangan dan (e) demotivasi guru untuk menjadi lebih profesional dalam bekerja karena sistem penggajian yang belum efektif dan (4) peranan stakeholders dalam pengembangan profesionalisme guru SD pada daerah terpencil baik yang telah dilaksanakan maupun yang akan dilaksanakan untuk kedepannya nanti yaitu (a) memfasilitasi perijinan bagi guru SD untuk melanjutkan studi peningkatan kualifikasi ke jenjang S1 (b) menekankan kepada kepala sekolah dan guru yang memiliki kemampuan lebih untuk sharing kemampuan dengan sejawat (c) mewajib-kan pembuatan laporan ilmiah bagi setiap guru setelah selesai mengikuti berbagai macam kegiatan pengembangan profesionalisme guru SD (d) pendekatan budaya pupu dari tokoh masyarakat dalam mengawal profesionalisme guru SD (e) pemenuhan kebutuhan pe-rumahan guru SD di daerah terpencil (f) pemberian tunjangan dan insentif guru daerah terpencil dan (g) pemenuhan dan pemerataan tenaga pengembang kegiatan pengembangan profesionalisme guru SD terutama di daerah terpencil. Berdasarkan hasil penelitian dapat disampaikan delapan saran kepada (1) kepsek untuk mengalokasikan anggaran khusus untuk pemenuhan koleksi buku pendidikan dan terus menggalang kerjasama dengan stakeholders dalam mencari solusi atas kendala dan permasalahan yang dihadapi SD daerah terpencil (2) guru untuk menyisihkan tunjangan daerah terpencil dalam mengembangkan profesionalismenya secara mandiri dan memeli-hara hubungan kolegial yang harmonis dengan sejawat (3) pengawas sekolah untuk dapat lebih mengoptimalkan lagi bentuk supervisi home visitation yang terkelola dengan baik dan menjalin koordinasi yang baik dengan stakeholders untuk peningkatan mutu pendidikan dasar pada daerah terpencil (4) Disdik Kab. Gumas untuk mengalokasikan anggaran khu-sus untuk mewujudkan keterlaksanaan ragam kegiatan pengembangan profesionalisme guru pemenuhan Sarpras pendidikan/sekolah pemenuhan tenaga pengembang penyusunan standar Monev dan mempertimbangkan konsep radio pendidikan kerjasama dengan LPTK dan RRI Kalteng (5) Pemda Kab. Gumas untuk merealisasikan percepatan pembangunan daerah terpencil perbaikan sistem penggajian yang efektif pengadaan calon guru dari lokal mulai dari recruitment pemberian beasiswa pendidikan sampai kepada penempatan (repla-cement) (6) masyarakat adat daerah terpencil untuk dapat lebih meningkatkan peran dan partisipasinya melalui jalur budaya dalam mengawal profesionalisme guru menampung dan menyampaikan aspirasi sekolah dalam forum pemerintahan daerah (7) Kemendikbud Ditjen Dikti melalui LPTK setempat untuk merancang sebuah mata kuliah minor tentang pendidikan daerah terpencil melaksanakan program PPL mengajar pada sekolah daerah terpencil dan Ditjen Dikdas melalui Direktorat pembinaan SD untuk mengembangkan sebuah model pembinaan guru SD yang didasarkan pada karakteristik daerah terpencil daratan pedalaman dan penyediaan beasiswa pendidikan bagi para guru SD terpencil yang berprestasi (8) peneliti lain perlu melakukan penelitian lanjutan dengan memperhatikan karakteristik dan kendala pendidikan daerah terpencil sehingga dapat menghasilkan sebuah model pengembangan profesionalisme guru SD pada daerah terpencil.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S3 Manajemen Pendidikan
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 09 Apr 2013 04:29
Last Modified: 09 Sep 2013 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/63911

Actions (login required)

View Item View Item