Manajemen sekolah unggul berbasis nilai Buddhisme (studi multi-situs Sekolah Dasar Virya Dharma, Sekolah Dasar Metta, dan Sekolah Dasar Budi Bakti) / Adi W. Gunawan - Repositori Universitas Negeri Malang

Manajemen sekolah unggul berbasis nilai Buddhisme (studi multi-situs Sekolah Dasar Virya Dharma, Sekolah Dasar Metta, dan Sekolah Dasar Budi Bakti) / Adi W. Gunawan

Gunawan, Adi W. (2012) Manajemen sekolah unggul berbasis nilai Buddhisme (studi multi-situs Sekolah Dasar Virya Dharma, Sekolah Dasar Metta, dan Sekolah Dasar Budi Bakti) / Adi W. Gunawan. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata kunci manajemen sekolah kepemimpinan sekolah sekolah unggul nilai-nilai Budhisme manajemen inovasi pembelajaran Bila dibandingkan dengan sekolah-sekolah dengan kekhususan agama yang lain sekolah dengan kekhususan nilai-nilai Buddhisme didirikan dan berkembang lebih belakangan. Sejumlah sekolah Buddhis terdahulu didirikan lebih dengan dorongan semangat pengabdian kurang mencerminkan manajemen sekolah modern dan kurang melibatkan dunia usaha. Belakangan beberapa sekolah Buddhis sudah menerapkan manajemen sekolah modern inovasi pembelajaran dan diprakarsai para pelaku dunia usaha. Tiga di antaranya yang terpilih sebagai situs penelitian ini adalah (1) Sekolah Dasar Virya Dharma (2) Sekolah Dasar Metta dan (3) Sekolah Dasar Budi Bakti. Penelitian ini bertujuan memaparkan (1) pemahaman komunitas sekolah baik model teladan maupun model adaptasi terhadap landasan filosofis teleologis dan normatif sekolah serta mengenali perbedaan yang timbul antara model teladan dan model adaptasi (2) penghayatan komunitas sekolah baik model teladan maupun model adaptasi terhadap nilai-nilai visi dan misi sekolah serta mengenali perbedaan yang timbul antara model teladan dan model adaptasi (3) praktik manajemen dan kepemimpinan sekolah baik pada model teladan maupun adaptasi serta mengenali perbedaan yang timbul antara model teladan dan model adaptasi (4) kegiatan sekolah dan pembelajaran di sekolah baik pada model teladan maupun pada model adaptasi serta perbedaan yang timbul antara model teladan dan model adaptasi dan (5) tanggapan orangtua siswa terhadap kinerja sekolah serta perbedaan yang timbul antara model teladan dan model adaptasi. Penelitian dilaksanakan dengan pendekatan kualitatif dan rancangan studi multi-situs. Situs pertama Sekolah Dasar Virya Dharma merupakan model teladan sedangkan situs kedua dan ketiga Sekolah Dasar Metta dan Sekolah Dasar Budi Bakti merupakan model adaptasi. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam baik secara perseorangan maupun kelompok teknik pengamatan berperan-serta dan teknik kajian dokumen. Analisis situs sekolah dilakukan dengan menggunakan metode analisis induktif termodifikasi sedangkan analisis lintas situs sekolah dilakukan dengan metode persamaan yang merupakan salah satu metode penarikan kesimpulan secara induktif. Penelitian ini menghasilkan lima kesimpulan. Pertama landasan filosofis teleologis dan normatif ketiga sekolah bersumber dari ajaran Jalan Mulia Berunsur Delapan menurut Buddha yaitu pandangan benar atau samma ditthi pikiran benar atau niat benar atau samma sankappa ucapan benar atau samma vaca perbuatan benar atau tindakan benar atau samma kammanta mata pencaharian benar atau penghidupan benar atau samma ajiva daya upaya benar atau samma vayama perhatian benar atau kewaspadaan benar atau samma sati dan konsentrasi benar atau samma samadhi. Kedua terdapat keragaman pada tataran nilai-nilai visi dan misi sekolah. Sekolah model teladan lebih mengedepankan dharma bakti atau pengabdian utama model adaptasi pertama mengedepankan nilai cinta-kasih sedangkan model adaptasi kedua lebih mengedepankan nilai pengabdian ilmu pengetahuan dan pemikiran. Ada perbedaan rumusan visi dan misi antara sekolah model teladan dengan sekolah model adaptasi. Ketiga baik sekolah model teladan maupun kedua model adaptasi menerapkan prinsip-prinsip manajemen modern. Pendiri sekolah menuntut agar kepala sekolah dan guru bisa menjadi operator menuju visi dan misi sekolah sehingga harus memahami dan menghayati visi dan misi sekolah serta memiliki kompetensi untuk menjabarkannya menjadi program dan kegiatan sekolah. Prinsip dasar yang dijadikan pegangan bersama adalah berorientasi kepada anak efisiensi dalam penggunaan sumber daya keefektifan dalam pembelajaran serta kewirausahaan dalam manajemen sekolah. Keempat masing-masing sekolah mengedepankan citra yang berbeda. Sekolah model teladan menampilkan diri sebagai sekolah re-edukasi. Sekolah model adaptasi pertama menampilkan diri sebagai sekolah modern multi-lingual dan ajaran Konfusius. Sekolah model adaptasi kedua mengedepankan ke-Indonesiaan modern yang inklusif. Semua sekolah menerapkan prinsip-prinsip kewirausahaan agar bisa menyebarluaskan kemanfaatan sosial. Praktik pembelajaran dan kegiatan di sekolah juga menunjukkan kecenderungan sama yaitu berpusat pada visi sekolah memperhatikan psikologi dengan pendekatan inovasi. Model teladan mengedepankan inovasi sebagai praktik membaharu berbasis ketersediaan sumberdaya sedangkan sekolah model adaptasi menekankan pada inovasi sebagai produk. Aspek kreativitas pendidik lebih menonjol pada model teladan sedangkan aspek teknologi mutakhir lebih menonjol pada dua model adaptasi. Kelima berdasarkan nilai dan peringkat akreditasi dan nilai rata-rata ujian akhir sekolah berdasarkan standar nasional sekolah model teladan tergolong sebagai sekolah berkinerja sangat baik. Secara proses sekolah model teladan juga sangat baik karena relatif berhasil menjalankan fungsi re-edukasi bagi anak-anak yang memiliki masalah psikologis dan belajar. Orangtua siswa baik pada model teladan maupun pada model adaptasi mempunyai penilaian sangat positif terhadap kinerja sekolah. Secara keseluruhan keunggulan sekolah yang sekaligus juga disarankan untuk diupayakan baik oleh kepala sekolah dan para guru lembaga penyelenggara dan dinas pendidikan dicirikan oleh komitmen untuk melakukan perbaikan secara berkesinambungan yang untuk itu perlu melembagakan mekanisme untuk pengenalan kebutuhan belajar dan kebutuhan inovasi dengan tetap berorientasi kepada tujuan dan menyelenggarakan fungsi penelitian penilaian dan pengembangan pendidikan yang didukung oleh komunitas dan stake-holder termasuk khususnya lembaga atau perorangan yang memberikan dukungan keuangan dengan budaya organisasi sekolah yang berciri sebagai organisasi terbuka dan belajar yang mengambil keputusan secara rasional dan objektif dan keberanian mengambil risiko secara rasional dan memberikan penghargaan secara wajar kepada para pembaharu pendidikan.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S3 Manajemen Pendidikan
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 08 Aug 2012 04:29
Last Modified: 09 Sep 2012 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/63889

Actions (login required)

View Item View Item