Tranformasi budaya lokal (Osing) pada sekolah unggul (Studi multisitus pada SMPN Banyuwangi, SMP Giri dan SMPN Srono) di Kabupanten Banyuwangi) / Nurhadi - Repositori Universitas Negeri Malang

Tranformasi budaya lokal (Osing) pada sekolah unggul (Studi multisitus pada SMPN Banyuwangi, SMP Giri dan SMPN Srono) di Kabupanten Banyuwangi) / Nurhadi

Nurhadi (2012) Tranformasi budaya lokal (Osing) pada sekolah unggul (Studi multisitus pada SMPN Banyuwangi, SMP Giri dan SMPN Srono) di Kabupanten Banyuwangi) / Nurhadi. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Prof. Dr. Hendyat Soetopo M.Pd (2) Prof.Dr. Ibrahim Bafadal M.Pd dan (3) Prof.Dr. Wahjoedi ME. Kata Kunci transformasi budaya sekolah menengah budaya Osing Tuntutan paradigma baru dalam mengelola dan meningkatkan mutu pendidikan tidak hanya menekankan pada aspek intelektual saja tetapi melihat kenyataan bahwa kalangan generasi muda khususnya para peserta didik sudah dipengaruh oleh budaya asing dan melakukan tindakan-tindakan yang jauh menyimpang dari nilai-nilai budaya luhur warisan dari para pendahulu yang penuh kearifan lokal dan kesalehan sosial. Kondisi ini perlu dicermati dan dicarikan jalan keluar untuk mengantisipasi agar masa depan generasi muda kita tidak semakin jauh dari jati diri dan kepribadian yang merupakan identitas bangsa. Sekolah merupakan lembaga yang punya misi mulia untuk melakukan transformasi nilai-nilai budaya masyarakat yang perlu diberdayakan secara maksimal dalam memelihara mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat sekitarnya melaluiimplementasikurikulumdalam proses belajarmengajar di sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengungkapkan (1) karakteristik dari budaya Osing (2) unsur-unsur budaya Osing yang ditransformasikan di sekolah (3) proses transformasi budaya Osing (4) peran Kepala Sekolah dalam proses transformasi budaya Osing dan (5) hambatan dan faktor pendukung dalam proses transformasi budaya Osing di sekolah. Penelitian ini dilakukan di tiga Sekolah Menengah Pertama Negeri yaitu Sekolah Menengah Pertama Negeri Banyuwangi Sekolah Menengah Pertama Negeri Giri dan Sekolah Menengah Pertama Negeri Srono di Kabupaten Banyuwangi dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan studi multi situs dengan metode komparatif konstan. Tekhnik yang dipergunakan dalam mengumpulkan data meliputi (1) tekhnik pengamatan partisipatif (2) tekhnik wawancara mendalam (3) tekhnik dokumentasi. Sedangkan informannya dipilih dengan menggunakan teknik purposive yang dipadukan dengan teknik Snowball sampling. Data yang terkumpul melalui berbagai tekhnik tersebut di atas diperiksa dan dilakukan reduksi data penyajian data dan verifikasi data. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan credibility transferability dependability dan confirmability. Setelah data secara keseluruhan selesai diperiksa data yang terkumpul dianalisis dengan analisis dalam situs maupun antar situs. Melalui penelitian ini diperoleh beberapa temuan meliputi (1) budaya Osing mempunyai karakteristik dan nilai-nilai budaya yang tetap eksis dan dijunjung tinggi hingga saat ini diantaranya (a) sikap egaliter (b) sikap religius yang tinggi (c) naluri seni yang tinggi (d) terbuka/transparan (e) gotong royong/solidaritas sosial (f) kerja keras (g) kompetitif dan kreatif.(2) Unsur-unsur budaya Osing yang masih eksis sampai saat ini adalah (a) Bahasa Osing (b) kesenian daerah (c) Sistim mata pencaharian (d) Sistim religi dan upacara keagamaan. (3) Proses transformasi budaya Osing dilakukan di sekolah melalui pendidikan formal dalam bentuk kurikulum muatan lokal yang mendapat legalitas berupa Peraturan Daerah sebagai dasar hukum pelaksanaannya. Proses transformasi budaya Osing juga didukung dengan kegiatan intra kurikuler dan ekstra kurikuler serta pembiasaan dalam proses pembelajaran dan terintegrasi dengan mata pelajaran lain. (4) Peran kepala sekolah dalam transformasi budaya Osing sangat strategis yaitu sebagai penentutercapainya tujuan sebagai seorang manajer yang memiliki peran dalam planning organizing actuating dan controlling. Selain itu seorang kepala sekolah juga sebagai pemimpin yang selalu memberi dorongan bimbingan pembinaan sekaligus juga pengawasan dalam pelaksanaan program sekolah guna mewujudkan visi dan misi sekolah. (5) Dalam proses transformasi budaya Osing ditemukan adanya beberapa hambatan dan faktor pendukung. Hambatan-hambatan itu meliputi (a) kondisi siswa yang heterogen dan berasal dari beberapa etnis (Jawa Madura Cina Arab Bali dan Osing) (b) Kondisi lingkungan tempat tinggal siswa juga heterogen dan kebanyakan bukan dari keluarga Osing (c) Kesan negative budaya Osing yang dianggap kasar dan kurang punya sopan santun (dalam bahsa Osing tidak dikenal kromo atau kromo inggil seperti dalam bahasa Jawa) hal ini dikarenakan dalam masyarakat Osing tidak dikenal strata sosial d) Dampak dari kemajuan teknologi dan komunikasi yang kebanyakan menggunakan bahasa asing dan akhirnya berdampak pada masuknya budaya asing dan (e) Sebagian besar guru bukan berasal dari etnis Osing sehingga mereka dalam pergaulan sehari-hari di sekolah tidak menggunakan budaya dan bahasa Osing. Faktor pendukung meliputi (a) Dukungan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan Nasional dengan diterbitkannya Peraturan Mentri Nomor 78 tahun 2009 tentang RSBI (b) Pemerintah Daerah memberikan legalitas berupa Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2007 tentang pemberlakuan kurikulum muatan local bahasa Osing di sekolah dasar (c) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan memberikan pelatihan pada guru bahasa Osing dan bantuan berupa buku bahan ajar VCD pembelajaran bahasa Osing dan membentuk tim untuk pengembangan kurikulum khususnya untuk bahasa Osing dan (d) dukungan dari masyarakat Blambangan melalui Dewan Kesenian Blambangan (DKB) yang menjadi pemrakarsa dan penggerak munculnya Peraturan Daerah tentang bahasa Osing dan pelaksanaan Kurikulum muatan local bahasa Osing di sekolah. Berdasarkan beberapa temuan diatas pada bagian akhir disertasi ini diberikan beberapa saran-saran dalam rangka mengefektifkan proses transformasi budaya Osing di sekolah sehingga berdaya guna dan berhasil guna. Keberhasilan proses transformasi budaya Osing ini akan sangat berguna dalam membangun ketahanan budaya dalam menghadapi era globalisasi sehingga diharapkan mampu mempertahankan identitas dan jati diri bangsa yang menjadi salah satu misi tujuan pendidikan nasional kita. Saran-saran diberikan kepada berbagai pihak yang memiliki kemampuan dan kewenangan.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S3 Manajemen Pendidikan
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 13 Jul 2012 04:29
Last Modified: 09 Sep 2012 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/63881

Actions (login required)

View Item View Item