Rika, I Wayan (2012) Modal budaya mutu pada rintisan sekolah bertaraf internasional di Provinsi Bali (Studi multisitus pada SMAN 1 Denpasar, SMAN 1 Gianyar, dan SMAN 1 Singaraja) / I Wayan Rika. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Disertasi Program Studi Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. H. Ahmad Sonhadji K.H. M.A. Ph.D. (II) Prof. Dr. Ibrahim Bafadal M.Pd dan (III) Prof. Dr. Hendyat Soetopo M.Pd. Kata-kata kunci budaya mutu nilai spirit norma tradisi artifak RSBI. Budaya mutu di sekolah merupakan seperangkat norma atau nilai yang termanifestasi pada perilaku-perilaku aktivitas-aktivitas dan simbol-simbol di sekolah untuk mencapai tingkatan keunggulan (the degree of excellence) sekolah melalui perbaikan mutu secara terus menerus. Rintisan Sekolah Menengah Atas Bertaraf Internasional (R-SMA BI) merupakan salah satu program pemerintah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan peningkatan daya saing secara nasional dan internasional pada jenjang SMA. Program ini digulirkan sebagai bentuk kesiapan masa depan bangsa menghadapi persaingan melalui penyelenggaraan pendidikan bertaraf internasional. Pendidikan bertaraf internasional adalah pendidikan yang selain mampu mencapai standar mutu nasional dan internasional juga memiliki daya saing tinggi dalam hal hasil-hasil pendidikan (output dan outcomes) proses maupun input sekolah. Secara umum keberadaan R-SMA BI dibandingkan dengan SMA pada umumnya terletak pada kurikulum silabus proses pembelajaran dan manajemennya yang semuanya diarahkan bertaraf atau berstandar internasional. Penelitian ini dilakukan di tiga SMA Negeri di Bali yaitu di SMAN 1 Denpasar di SMAN 1 Gianyar dan di SMAN 1 Singaraja. Gambaran tentang bagaimana budaya mutu pada rintisan sekolah bertaraf internasional ada enam hal yang dideskripsikan dalam fokus yaitu (1) Nilai-nilai yang melandasi pengembangan budaya mutu (2) Spirit yang melandasi pengembangan budaya mutu (3) Norma yang melandasi pengembangan budaya mutu (4) Tradisi yang melandasi pengembangan budaya mutu (5) Artifak yang dibentuk dalam pengembangan budaya mutu dan (6) Perilaku mutu pada rintisan sekolah bertaraf internasional. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan rancangan studi multisitus dan metode komparatif konstan. Data dikumpulkan dengan menggunakan wawancara mendalam observasi berperan serta dan teknik dokumentasi. Informan dipilih dengan menggunakan teknik purposif yang dipadukan dengan teknik snowball sampling. Informan kunci dalam penelitian ini adalah kepala sekolah pada ketiga latar. Data yang terkumpul melalui berbagai teknik tersebut diperiksa dan dilakukan reduksi data penyajian data dan verifikasi data. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan kredibilitas transferabilitas dependabilitas dan konfirmabilitas. Begitu data secara keseluruhan selesai diperiksa data yang terkumpul dianalisis dengan analisis dalam situs (situs tunggal) maupun analisis lintas situs. Melalui penelitian ini diperoleh temuan-temuan sebagai berikut. Pertama nilai-nilai yang melandasi pengembangan budaya mutu pada R-SMA BI adalah antara lain nilai kebersihan nilai kebersamaan nilai kedisiplinan nilai keimanan nilai pelayanan dan nilai kekeluargaan. Kedua nilai-nilai yang melandasi pengembangan mutu di ketiga situs penelitian berjalan dengan baik karena faktor nilai kepemimpinan kepala sekolah yang baik dan adanya dukungan dari seluruh penyelenggara sekolah Ketiga Spirit yang melandasi pengembangan budaya mutu tertuang dalam visi dan misi sekolah yang dirumuskan bersama antar seluruh stakeholder ditambah motto dan hymne sekolah sebagai pendukung. Keempat kerjasama sinergis dari seluruh komponen pendidikan di sekolah dengan mengintegrasikan sisi intelektual emosional dan spiritualnya serta adanya motivasi dari kepala sekolah dapat membangkitkan semangat warga sekolah dalam menumbuhkan dan mengembangkan budaya mutu. Kelima adanya persaingan antar sekolah yang ketat untuk menjadi yang terbaik dan untuk memberikan pelayanan yang memuaskan kepada stakeholder menjadi spirit bagi R-SMA BI untuk bisa lebih mengembangkan diri dan berkualitas dalam budaya mutu. Selanjutnya yang keenam adalah adanya norma agama yang dibangun melalui aktivitas sembahyang (berdoa) setiap pagi hari sangat strategis membentuk karakter siswa. untuk patuh pada norma-norma atau aturan sekolah dan mudah menyerap ilmu pengetahuan. Ketujuh seluruh sekolah situs penelitian melestarikan dan melaksanakan tradisi Ngayah (menyelesaikan pekerjaan secara gotong royong dengan ikhlas tanpa pamrih) tradisi Jengah (tekad atau semangat maju untuk berkompetisi) dan tradisi Melajah (selama hidup tidak akan berhenti belajar dan terus mengembangkan prestasi) yang diwariskan secara turun temurun dalam budaya Bali. Kedelapan tradisi untuk berprestasi yang diwariskan oleh para alumni/senior sangat kuat membuat fanatikisme warga sekolah sangat kuat seolah-olah mereka berjuang dan membela sekolah mati-matian agar supaya sekolahnya tetap menjadi yang terbaik Kesembilan artifak-artifak yang ada seperti patung Dewi Saraswati patung Ganesha patung Manusia memikul Globe prasasti pesan dari orang-orang/pejabat penting dan sejumlah tulisan serta pajangan piala adalah sebagai sarana manifestasi untuk membantu merealisasikan nilai-nilai yang diyakini sehingga mampu memberi inspirasi bagi warga sekolah untuk selalu meningkatkan kualitas dan mutu pendidikannya. Sedangkan yang kesepuluh Perilaku mutu di R-SMA BI antara lain (1) Peningkatan mutu layanan intrakurikuler sebagai RSBI dengan program akselerasi program Remidi dan Pengayaan program Sister School Program ISO (2) Peningkatan mutu layanan ekstrakurikuler melalui penyusunan program ekstrakurikuler secara dini (3) Peningkatan mutu layanan administrasi sekolah dilakukan dengan melengkapi fasilitas administrasi dengan komputer (4) Peningkatan mutu guru/ staf dilakukan melalui pembinaan melalui koordinator mata pelajaran pelatihan seminar dan lokakarya (5) Peningkatan mutu staf administrasi melalui pelatihan dan kursus di bidang komputerisasi sistem administrasi sekolah (6) Peningkatan mutu sarana dan prasarana seperti melengkapi fasilitas pembelajaran laboratorium dan media pembelajaran (7) Sumber dana untuk melengkapi sarana/prasarana pendidikan berasal dari donatur. Kesebelas Bukti nyata dari kuatnya budaya mutu di tiga situs peneliian adalah meningkatnya siswa yang diterima di PTN ternama mencapai lebih dari 90% dari
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S3 Manajemen Pendidikan |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 22 Mar 2012 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2012 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/63868 |
Actions (login required)
View Item |