Komunikasi pada lembaga pendidikan nonformal dalam latar budaya Minangkabau (studi multisitus pada tiga sanggar kegiatan belajar di Minangkabau) / Syafruddin Wahid - Repositori Universitas Negeri Malang

Komunikasi pada lembaga pendidikan nonformal dalam latar budaya Minangkabau (studi multisitus pada tiga sanggar kegiatan belajar di Minangkabau) / Syafruddin Wahid

Wahid, Syafruddin (2011) Komunikasi pada lembaga pendidikan nonformal dalam latar budaya Minangkabau (studi multisitus pada tiga sanggar kegiatan belajar di Minangkabau) / Syafruddin Wahid. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Disertasi Program Studi Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembim-bing (I) Prof. Dr. Willem Mantja M.Pd. (II) Prof. H. Ahmad Sonhadji K.H. M.A. Ph.D. (III) Prof. Dr. H. Hendyat Soetopo M.Pd. Kata kunci komunikasi lembaga pendidikan nonformal Budaya Minangkabau Sanggar Kegiatan Belajar Berdasarkan studi pendahuluan diketahui bahwa komunikasi merupakan salah satu kunci kesuksesan SKB Kabupaten Bukik Bagalombang SKB Kota Udaro Sajuak dan SKB Kota Tanah Gambua. Kelihatannya komunikasi di keti-ga SKB tersebut dilatari oleh budaya Minangkabau yakni dengan menggunakan kato nan ampek yang terdiri dari kato mandaki manurun mandata dan male-reng. Sehubungan dengan itu maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendes-kripsikan (1) berlangsungnya komunikasi yang menggunakan kato mandaki manurun mandata dan malereng (2) faktor-faktor yang mempengaruhi ber-langsungnya komunikasi dengan menggunakan kato mandaki manurun manda-ta dan malereng dan (3) jaringan komunikasi formal dan informal pada ketiga SKB tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi multisitus dengan metode induksi analitik yang dimodifikasi. Teknik pengum-pulan data menggunakan wawancara mendalam dan observasi partisipasi. Peng-cekan keabsahan data dilakukan dengan memeriksa valitas internal validitas ek-sternal reliabelitas dan objektivitas. Teknik analisis data pada satu situs dilaku-kan dengan melakukan reduksi data penyajian data dan penarikan kesimpulan. Sedangkan analisis data lintas situs dilakukan dengan merumuskan proposisi berdasarkan temuan situs pertama kedua dan ketiga. Selanjutnya membanding-kan dan memadukan temuan teoritik ketiga situs tersebut. Akhirnya dirumuskan kesimpulan teoritik berdasarkan analisis lintas situs sebagai temuan akhir untuk ketiga situs penelitian ini. Temuan penelitian menunjukan hal-hal sebagai berikut (1) komunikasi dengan kato manurun adalah cara penyampaian pesan dari tinggi kepada orang yang rendah statusnya sosialnya gunanya untuk memberi pituah dan nasehat memerintah bawahan sesuai job description-nya dan menghibur (2) kato mandaki adalah cara penyampaian pesan dari yang rendah kepada orang yang tinggi statusnya sosialnya gunanya untuk memohonan mengabarkan suatu keadaan/peristiwa mengusulkan perubahan melaporkan kemajuan atau masalah pekerjaan meminta petunjuk dan menyampaian keluh-kesah (3) kato mandata adalah cara penyampaian pesan antara mereka yang relatif setara kegunaan-nya untuk membuat kesepakatan melalui musyawarah yang disebut dengan bulek aia dek pambuluah bulek kato dek mufakat mendapatkan dukungan mendamaikan dan saling menasehati mengemukakan keluh-kesah dan ba-garah (4) kato malereng adalah cara menyampaikan pesan antara mereka yang setara dan menyegani kegunaannya untuk menyampaikan kekecewaan se-cara tidak langsung mengajar tanpa mengajar memerintah tanpa memerintah meminta tanpa meminta dan bagarah (5) faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan kato manurun adalah faktor jabatan formal dalam situasi for-mal usia atau senioritas kewibawaan dan terjadinya perubahan dari yang tergantung menjadi yang menentukan (6) menggunakan kato mandaki adalah faktor kedudukan yang lebih rendah dalam situasi formal usia yang lebih muda dan kekurangan pengetahuan dan keterampilan (7) mengguna-kan kato mandata adalah faktor kesetaraan dalam situasi formal komunikasi informal dalam kelompok ke-samogadang-an dan keakraban (8) mengguna-kan kato malereng adalah faktor saling menyegani dan keinginan untuk ti-dak saling menyinggung perasaan (9) jaringan komunikasi formal adalah jaringan komunikasi yang sesuai struktur organisasi dengan tiga jalur jaringan yakni dari atas ke bawah dari bawah ke atas dan dari mereka yang setara dan (10) informal adalah jaringan komunikasi yang tidak didasari oleh posisi masing-masing dalam organisasi. Berdasarkan temuan penelitian saran-saran disampaikan kepada (1) warga belajar agar menggunakan kato mandata dengan sesama warga belajar kato malereng untuk menghindari saling menyakiti secara langsung kato mandaki kepada seluruh karyawan SKB dan memanfaatkan jaringan komunikasi formal dan informal untuk kepentingan belajar (2) karyawan tata usaha agar menggunakan kato mandata dengan sesama karyawan tata usaha dan pamong belajar kato malereng untuk menghindari saling menya-kiti secara langsung kato mandaki kepada atasan dan memanfaatkan jaring-an komunikasi formal dan informal untuk memaksimalkan pencapaian tuju-an program yang dilaksanakan (3) pamong belajar agar menggunakan kato mandata dengan sesama pamong belajar dan karyawan tata usaha kato ma-nurun kepada warga belajar dengan sopan santun kato malereng untuk menghindari saling menyakiti secara langsung memotivasi warga belajar dengan kato mandaki yang manurun kato mandaki kepada atasan dan me-manfaatkan jaringan komunikasi formal dan informal untuk memaksimalkan pencapaian tujuan program pembelajaran (4) kepala tata usaha agar meng-gunakan kato mandata dengan koordinator pamong belajar kato manurun dengan karyawan tata usaha dan warga belajar dengan sopan santun kato malereng untuk menghindari saling menyakiti secara langsung kato man-daki kepada atasan memanfaatkan jaringan komunikasi formal dan informal untuk memaksimalkan produktivitas kerja (5) koordinator pamong belajar agar menggunakan kato mandata dengan kepala tata usaha kato manurun dan kato mandaki yang manurun kepada warga belajar menggunakan kato malereng untuk menghindari saling menyakiti secara langsung mengguna-kan kato mandaki kepada kepala SKB memanfaatkan jaringan komunikasi formal dan informal untuk memaksimalkan kegiatan pembelajar (6) kepala-kepala SKB agar menggunakan menggunakan kato manurun kepada seluruh karyawan SKB kato manurun yang malereng dan kato manurun yang man-daki dan memanfaatkan jaringan komunikasi formal dan informal untuk memaksimalkan produktivitas kerja (7) kepala dan karyawan UPT BPKB Minangkabau agar berkomunikasi dengan kato manurun dengan seluruh karya-wan SKB dengan sopan santun yang sifatnya menghargai sesama manusia dan memanfaatkan jaringan komunikasi formal dan informal untuk memak-simalkan produktivitas kerja dan (8) peneliti berikutnya agar meneliti hu-bungan antara penggunaan kato nan ampek dengan produktivitas SKB ko-munikasi dalam latar budaya selain Minangkabau dan penggunaan kato ma-lereng dalam lembaga pendidikan di Minangkabau.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S3 Manajemen Pendidikan
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 27 Dec 2011 04:29
Last Modified: 09 Sep 2011 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/63861

Actions (login required)

View Item View Item