Perwujudan visi, misi dan tujuan melalui kebersamaan, kedisiplinan dan sikap adaptif oleh pegawai di bidang pendidikan (studi multi situs pada Dinas Pendidikan Kota Malang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Malang, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Batu) - Repositori Universitas Negeri Malang

Perwujudan visi, misi dan tujuan melalui kebersamaan, kedisiplinan dan sikap adaptif oleh pegawai di bidang pendidikan (studi multi situs pada Dinas Pendidikan Kota Malang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Malang, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Batu)

Suyitno (2009) Perwujudan visi, misi dan tujuan melalui kebersamaan, kedisiplinan dan sikap adaptif oleh pegawai di bidang pendidikan (studi multi situs pada Dinas Pendidikan Kota Malang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Malang, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Batu). Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Abstrak Organisasi sebagai sistem terdiri dari komponen-komponen (subsistem) yang saling berkaitan atau tergantung (interdependence) satu sama lain dan dalam proses kerjasama. Perwujudan dari subsistem yang saling tergantung itu adalah tujuan dan nilai-nilai (goals and values subsystem) teknikal (technical system) manajerial (managerial system) dan sub-sub struktur (structural system). Dalam proses interaksi antara suatu subsistem dengan subsistem lainnya tidak ada jaminan akan selalu terjadi kesesuaian atau kecocokan antara individu pelaksananya. Setiap organisasi memiliki cita-cita yang tertuang dalam visi misi dan tujuan yang diupayakan untuk diraih. Upaya untuk mewujudkan cita-cita tersebut juga akan selalu diwarnai dengan nilai-nilai budaya yang berkembang dalam suatu organisasi dan akan memberikan pengaruh kepada perilaku anggota organisasi tersebut. Oleh karena setiap organisasi memiliki budaya yang tentu memiliki karakteristik yang berbeda dengan organisasi lainnya maka akan memberikan warna yang berbeda pula pola aktivitas dalam menuju tujuan organisasi tersebut Budaya organisasi melekat pada organisasi. Dalam organisasi apapun besar atau kecil dimanapun atau kapanpun akan ditemukan budaya organisasi termasuk dalam organisasi birokrasi pemerintahan. Dipilihnya organisasi birokrasi pemerintahan sebagai obyek penelitian budaya organisasi didasari oleh pertimbangan bahwa pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan merupakan organisasi pelayanan publik. Budaya organisasi - salah satunya budaya layanan - tidak terjadi begitu saja tetapi memerlukan proses dan waktu yang lama untuk membentuknya serta mempunyai latar yang amat luas dan dalam. Artinya tumbuhnya budaya organisasi antara lain nilai kebersamaan kedisiplinan dan sikap adaptif yang demikian itu sebagai cerminan dari pemaknaan yang mendalam oleh anggota organisasi yang terkait dengan norma perilaku kebiasaan nilai cara pandang atau berfikir (berfilosofi) mereka yang diwujudkan dalam perilaku pegawai untuk mewujudkan visi misi dan tujuan khususnya di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Malang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Malang dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Batu. Ada tiga fokus yang perlu dijawab dalam penelitian ini antara lain 1)Upaya Mewujudkan Visi misi dan tujuan di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Malang Dinas Pendidikan Kabupaten Malang dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Batu. 2) Sosialisasi dan pemahaman terhadap visi misi dan tujuan oleh pegawai negeri sipil di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Malang Dinas Pendidikan Kabupaten Malang dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Batu dan 3) Karakteristik budaya dalam kebersamaan kedisiplinan dan sikap adaptif untuk mewujudkan visi misi dan tujuan menurut pandangan pegawai negeri sipil di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Malang Dinas Pendidikan Kabupaten Malang dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Batu. Penelitian ini disifatkan sebagai suatu pendekatan studi multi situs (multi site approach). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif dengan model interaktif seperti yang disarankan oleh Miles dan Huberman (1992). Analisis data dilakukan secara gabungan antara data yang diperoleh dari situs pertama situs kedua dan situs ketiga. Untuk menganalisis data secara keseluruhan digunakan teknik analisis komparatif konstan (constant comparative). Dari temuan-temuan data di lapangan dapat dikedepankan beberapa kesimpulan yakni 1) Visi yang bersifat lebih operasional dan diterjemahkan dalam misi dan tujuan yang didukung upaya-upaya nyata untuk mewujudkan visi yang dilakukan oleh dinas seperti komunikatif kepada guru kepala sekolah dan UPTD melakukan supervisi secara intensif memanfaatkan civitas perguruan tinggi sebagai lembaga konsultan dan kontrol sikap responsif terhadap inovasi pendidikan yang dapat diimplementasikan dalam program dan kegiatan serta memberikan solusi terhadap kendala-kendala yang ada di satuan pendidikan maka akan mendukung terwujudnya visi misi dan tujuan dinas.2) Perilaku pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya akan berorientasi dan mendukung terwujudnya visi organisasi apabila visi tersebut telah terinternalisasi dalam diri pegawai yang bersangkutan. Hal-hal yang perlu diperhatikan terkait dengan proses internalisasi visi organisasi dalam diri pegawai antara lain adalah langkah sosialisasi yang intensif dari pimpinan kepada pegawai adanya kesesuaian antara visi organisasi dengan visi individu pegawai dan hubungan yang harmonis antara pimpinan dengan para pegawai dalam organisasi tersebut. Pegawai yang memiliki perkembangan moral tinggi dan ditunjang dengan telah terjadi internalisasi visi dalam diri pegawai tersebut maka akan menunjukkan perilaku kerja yang baik memiliki tanggungjawab terhadap pekerjaan bahkan rela mencurahkan segala kemampuan yang mereka miliki demi terwujudnya visi organisasi yang pada gilirannya menuju terwujudnya efektifitas organisasi. 3) perilaku kerja pegawai yang didasari atas nilai-nilai dan terwujud dalam bentuk kebersamaan sebagai wujud asumsi hakekat hubungan manusia kedisplinan sebagai asumsi pegawai berkenaan dengan hakekat sifat dasar manusia dan sikap adaptif sebagai asumsi pegawai berkaitan dengan lingkungan organisasi dapat ditumbuhkembangkan maka akan mendukung terwujudnya keefektifan sebuah organisasi. Tetapi jika terdapat pegawai yang mengandalkan kegotong-royangan maka tanggung jawab individu akan berkurang sehingga nilai-nilai kebersamaan tersebut mengurangi keefektifan organisasi. Faktor eksternal berupa inovasi teknologi yang efisien maka akan memunculkan perilaku adaptif pegawai akan berusaha memanfaatkan teknologi tersebut untuk mendukung efektifitas organisasi. Terkait dengan berbagai temuan tersebut disarankan bahwa untuk lebih mengoptimalisasikan kinerja pegawai yang berorientasi kepada visi dari dinas pendidikan maka langkah yang dipandang efektif adalah melalui sosialisasi visi secara intensif penciptaan lingkungan kerja yang kondusif dan harmonis dan pemimpin yang memiliki sikap terbuka empati dan hangat kepada pegawai. Selain itu Dinas Pendidikan juga memiliki program-program yang dapat meningkatkan perkembangan moral pegawainya. Melihat perilaku pegawai juga terilhami nilai kebersamaan kedisiplinan dan juga adaptif maka perlu ditumbuhkembangkan mengingat hal itu sangat mendukung efektifitas kinerja Dinas Pendidikan namun perlu diwaspadai juga dampak negatif yang muncul dari internalisasi nilai-nilai disamping dampak positifnya.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S3 Manajemen Pendidikan
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 02 Jul 2009 04:29
Last Modified: 09 Sep 2009 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/63809

Actions (login required)

View Item View Item