Manajemen pengembangan kurikulum sekolah menengah kejuruan di lingkungan pesantren (studi multi kasus pada SMK Telkom Darul Ulum Rejoso Jombang dan SMK Al-Yasini Areng-areng Wonorejo Pasuruan) / Nur Ali - Repositori Universitas Negeri Malang

Manajemen pengembangan kurikulum sekolah menengah kejuruan di lingkungan pesantren (studi multi kasus pada SMK Telkom Darul Ulum Rejoso Jombang dan SMK Al-Yasini Areng-areng Wonorejo Pasuruan) / Nur Ali

Ali, Nur (2009) Manajemen pengembangan kurikulum sekolah menengah kejuruan di lingkungan pesantren (studi multi kasus pada SMK Telkom Darul Ulum Rejoso Jombang dan SMK Al-Yasini Areng-areng Wonorejo Pasuruan) / Nur Ali. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di lingkungan pesantren senan-tiasa mendasarkan pada prinsip-prinsip dan nilai-nilai pendidikan pesantren di antaranya theosentric bukan antroposentric mencari ilmu adalah ibadah tawassut. Prinsip dan nilai tersebut berimplikasi pada kurikulum yang digunakan. Pendidikan kejuruan adalah sekolah jenis vokasi yang berorientasi pada pendidikan keterampilan dan penyiapan kerja bagi lulusannya. Hal ini berimplikasi pada kurikulum yang akan digunakannya. Di dalam ling-kungan satu pesantren terdapat berbagai jenjang dan jenis lembaga pendidikan yang saling terkait satu sama lainnya sehingga memerlukan kemampuan manajerial dalam kegiatan pengembangan kurikulumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripskan manajemen pengembangan kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di lingkungan pesantren. Ada tiga hal yang menjadi fokus penelitian yaitu (1) latar belakang diadakannya pengembangan kurikulum (2) kegiatan manajemen pengembangan kurikulum dan (3) implikasi mana-jemen pengembangan kurikulum terhadap citra SMK. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi multi kasus dan constant comparative method. Data dikumpulkan dengan mengunakan teknik wawancara observasi partisipan dan studi dokumentasi. Informaan kunci dalam penelitian ini adalah pengasuh pesantren dan kepala sekolah pada kedua latar penelitian. Proses analisis data dilakukan bersama-sama dengan proses pengumpalan data dan analisis setelah pengumpulan data selesai. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan untuk memenuhi kriteria (a) kredibitas (b) dependabilitas dan (c) konfirmabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan. Pertama hal-hal yang melatarbelakangi diada-kannya pengembangan kurikulum SMK di lingkungan pesantren yaitu (a) pemikiran Pengasuh pesantren (b) latar belakang pendirian SMK (c) lulusan SMK di luar pesantren (d) sejarah awal penyusunan kurikulum SMK (e) kurikulum nasional SMK (f) adanya kecenderungan diversifikasi program pendidikan dalam menghadapi persaingan global dan (g) sering terjadi tumpang tindih materi kurikulum dan kurang relevan antara materi kurikulum yang diajarkan di unit-unit pendidikan di lingkungan pesantren sebagai kurikulum muatan lokal dengan yang diajarkan di SMK. Kedua manajemen pengembangan kurikulum SMK di lingkungan pesantren meliputi (1) perencanaan pengembangan kurikulum yaitu (a) dilakukan oleh tim dengan mengikuti prosedur yang ada di lingkungan pesantren (b) untuk mata diklat produktif didasarkan pada kurnas dengan menyesuaikan kebutuhan stakeholder (c) untuk prakerin disesuaikan dengan kebutuhan stakeholder dengan melibatkan pihak alumni dan stake-holder serta dikaitkan dengan kebutuhan siswa (d) untuk mata diklat normatif dan adaptif didasarkan pada kurikulum nasional dan mengintegrasikan materi kurikulumnya dengan nilai-nilai keagamaan dan nilai-nilai pesantren (e) kurikulum muatan lokal diorientasikan pada pendidikan akhlak al-karimah dan pendalaman materi al-Qur an aqidah akhlak dan figh dengan menggunakan kitab-kitab kuning (f) kurikulum bahasa inggris diorientasikan pada englisf for special purposes (ESP) dengan pendekatan komunikatif dan (g) kegiatan pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler diorientasikan pada penunjang mata diklat produktif dan pembentukan pembiasaan untuk mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. (2) pengorganisasian dan pengarahan pengembangan kurikulum yaitu (a) diawali dengan rapat koordinasi dengan Pengasuh pesantren pimpinan SMK para kepala sekolah dan madrasah yang ada di lingkungan pesantren (b) prosedur yang diberlakukan berimplikasi pada penanggungjawab masing-masing kegiatan di sekolah (d) materi kurikulum mata diklat produktif dari instansi DUDI dilaksanakan melalui work-shop dan kuliah tamu (e) kurikulum SMK yang terpadu dengan sistem pendidikan pesantren sangat efektif dalam pembinaan akademik dan pembentukan kepribadian para siswa dan (f) kegiatan pengembangan diri sebagai kegiatan ekstra kurikuler SMK dilaku-kan dengan melibatkan para guru SMK dan pembina dari unit pendidikan pesantren. (3) Pengendalian pengembangan kurikulum yaitu (a) melibatkan unit pendidikan pesantren pihak instansi DUDI lembaga sertifikasi profesi dan alumni (b) memanfaatkan rapat rutin bulanan sebagai media pengendalian (d) model evaluasi pendidikan akhlak al- karimah oleh Pengasuh pesantren secara langsung memiliki pengaruh cukup besar dan efektif dalam mengendalikan akhlak di kalangan siswa. Ketiga manajemen pengembangan kurikulum SMK di lingkungan pesantren yang melibatkan pihak Pengasuh pesantren dan unit pendidikan pondok pesantren para guru dan kalangan DUDI berimplikasi pada citra SMK di lingkungan pesantren menjadi lebih baik. Mendasarkan pada temuan ini diajukan saran-saran. Pertama Yayasan Pondok Pesantren dan Pimpinan SMK diharapkan untuk (a) menyatukan sistem penyelenggaraan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan dan praktik keagamaan sebagai muatan lokal kepada sekolah agar tercipta keseimbangan antara porsi kegiatan keagamaan dan praktik keagamaan dengan porsi kegiatan praktik program keahlian para siswa (b) memperluas mitra kerjasama dengan Stakeholder baik dalam lingkup nasional maupun regional sehinga memudahkan pelaksanaan kegiatan manajemen pengembagan kurikulum (MPK) dan implementasinya di lapangan (c) untuk dapat memperluas MoU dengan DU-DI maka Pengasuh Pesantren impinan SMK perlu meningkatkan kemampuannya dalam manajerial berpolitik dan ketokohan (d) mendokumenkan secara tertulis produk-produk yg dihasilkan dari kegiatan MPKdi sekolah yg dipimpinnya (e) mempublikasikan produk-produk buku kurikulum yang dihasilkan dari kegiatan MPK agar inovasi kurikulum yang telah dilakukan dapat diakses oleh pihak luar dan (f) sebagai konsekwensi dari penggunaaan kurikulum terpadu pimpinan sekolah memulai menyusun program terpadu yang dapat menampung kegiatan-kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh unit-unit pendidikan di lingkungan pesantren yang saat ini masih belum terkoordinasikan dengan baik dan terencana. Kedua Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren dan Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Umum Departemen Agama diharapkan untuk (a) sebagai konsekwensi dari implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Departemen Agama diharapkan lebih mendorong lagi kepada Yayasan Pondok Pesantren yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan di lingkungan pesantrennya untuk melaksanakan kegiatan manajemen pengembangan kurikulum terpadu SMK melalui Program Pendidikan Pesantren Satu Atap dan (b) sebagai konsekwensi dari implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) Pendidikan Agama Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Umum Departemen Agama mulai menetapkan kriteria kompetensi minimal (KKM) kurikulum pendidikan agama pada sekolah umum dan pendidikan kejuruan di lingkungan pesantren. Ketiga Ditjen Dikmenjur Departemen Pendidikan Nasional diharapkan untuk (a) mem-fasilitasi pelaksanaan kerjasama antara SMK Kecil di lingkungan pesantren dengan instansi-instansi dunia usaha dan industri dan balai diklat dalam bidang kegiatan manajemen pengembangan kurikulum mata diklat produktif dan membuka kelas bersama (b) menfasilitasi kegiatan manajemen pengembagan kurikulum terpadu SMK di lingkung-an pesantren dengan Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren dan Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Umum Departemen Agama melalui Program Pendidikan Pesantren Satu Atap. Terakhir peneliti berikutnya disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan mengembangkan fokus lain. Peneliti juga dianjurkan untuk mencari kasus lain yang memiliki karakteristik berbeda dengan kasus penelitian ini.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S3 Manajemen Pendidikan
Depositing User: library UM
Date Deposited: 15 Jun 2009 04:29
Last Modified: 09 Sep 2009 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/63791

Actions (login required)

View Item View Item