Penjaminan mutu dengan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 di perguruan tinggi (studi multi situs pada STIE Malangkucecwara Malang dan Universitas Narotama Surabaya) / Sugeng Listyo Prabowo - Repositori Universitas Negeri Malang

Penjaminan mutu dengan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 di perguruan tinggi (studi multi situs pada STIE Malangkucecwara Malang dan Universitas Narotama Surabaya) / Sugeng Listyo Prabowo

Sugeng Listyo Prabowo (2009) Penjaminan mutu dengan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 di perguruan tinggi (studi multi situs pada STIE Malangkucecwara Malang dan Universitas Narotama Surabaya) / Sugeng Listyo Prabowo. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Peningkatan mutu Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia merupakan suatu usaha yang secara terus menerus dilakukan baik oleh pemerintah maupun oleh lembaga PT itu sendiri. Salah satu upaya tersebut adalah melalui pemanfaatan sistem manajemen mutu. Penggunaan sistem manajemen mutu di PT merupakan pengadopsian sistem manajemen yang selama ini diterapkan di lembaga-lembaga manufaktur maupun jasa. Pemanfaatan sistem manajemen mutu ini digunakan untuk memastikan bahwa rencana yang telah disusun benar-benar dapat direalisasikan. Kegiatan untuk memastikan bahwa tujuan yang telah direncanakan tersebut benar-benar dapat dicapai disebut dengan kegiatan penjaminan mutu. Dengan adanya kegiatan ini maka akuntabilitas akreditabilitas serta otonomi lembaga dapat ditingkatkan sehingga pada akhirnya akan dapat meningkatkan kesehatan organisasi (organization health). Uniknya proses penjaminan mutu tersebut memiliki pedoman baku yang harus dianut oleh suatu organisasi jika menginginkan untuk mendapatkan pengakuan secara internasional sistem penjaminan mutu tersebut salah satunya adalah sistem ISO 9001 2000. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) latar belakang diimpelementasikannya sistem penjaminan mutu ISO 9001 2000 di PT (2) prasyarat yang dibutuhkan dalam mengimplementasikan sistem penjaminan mutu ISO 9001 2000 di PT (3) kegiatan sosisalisasi yang dilakukan untuk dapat mengimplementasikan sistem penjaminan mutu ISO 9001 2000 di PT (4) pelaksanaan sistem penjaminan mutu ISO 9001 2000 di PT yang meliputi tahap persiapan memulai implementasi audit mutu internal dan audit eksternal serta sertifikasi (5) upaya-upaya PT untuk mempertahankan sertifikat ISO 9001 2000 (6) dampak yang ditimbulkan terhadap lembaga sebagai akibat diterapkannya ISO 9001 2000 dan (7) kondisi budaya mutu setelah diimplementasikannya ISO 9001 2000. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologis dengan rancangan studi multi situs. Situs yang digunakan dalam penelitian ini adalah STIE Malangkucecwara Malang dan Universitas Narotama Surabaya. Data-data dikumpulkan dengan menggunakan proses observasi wawancara dokumentasi dan angket. Khusus untuk data angket dalam penelitian ini hanya digunakan untuk mengetahui gejala umum yang terjadi dan juga digunakan sebagai upaya untuk memperkuat hasil pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara. Data yang terkumpul tersebut kemudian diperiksa kebenaran kecocokan dan kehandalannya melalui proses triangulasi yang dalam penelitian ini digunakan triangulasi metode dan sumber. Data hasil wawancara di triangulasi dengan data dari dokumen observasi dan angket. Selain itu data hasil wawancara dari suatu responden juga dilakukan pengecekan terhadap responden yang lain. Data yang terkumpul kemudian ditabulasi diberi kode dimaknai dan kemudian disimpulkan pada setiap situs penelitian selanjutnya dibandingkan dengan data pada situs penelitian yang lain dan kemudian ditarik kesimpulan akhir. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang diimplementasikanya ISO 9001 2000 pada PT terteliti memiliki variasi beberapa alasan memiliki kesamaan namun beberapa alasan berbeda. Alasan-alasan tersebut merupakan wujud dari keinginan atau cita-cita dari pimpinan puncak PT. Prasyarat penting dalam mengimplementasikan ISO 9001 2000 adalah adanya komitmen pimpinan puncak PT dan adanya organisasi khusus yang memiliki kompetensi dalam menangani ISO 9001 2000. Adanya komitmen pimpinan puncak PT sangat diperlukan karena sistem penjaminan mutu dimungkinkan untuk merombak berbagai sistem yang sudah ada sehingga hanya pimpinan puncaklah yang paling memiliki wewenang dalam hal tersebut. Bekaitan dengan proses implementasi walaupun memiliki langkah-langkah pokok yang sama namun secara detail memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut utamanya disebabkan oleh kebijakan yang berbeda pada lembaga sertifikator (pihak ke 3). Proses implementasi merupakan upaya PT untuk melaksanakan fokus rencana yang telah ditetapkan secara disiplin dengan bantuan dari lembaga sertifikator dengan mengimplementasikan siklus PDCA. Pengimplementasian siklus PDCA ini merupakan upaya lembaga ISO agar supaya PT yang menerapkan sistem penjaminan mutu ISO dapat melaksakan pengembangan secara berkelanjutan (continuous improvement). Upaya-upaya PT terteliti dalam menjaga sertifikat ISO 9001 2000 yang telah diperolehnya memiliki banyak kesamaan. Pada dasarnya upaya untuk mempertahankan sertifikat ISO di PT adalah dengan selalu berupaya untuk menepati janji PT yang telah dinyatakan dalam dokumen mutu ISO melaksanakan perbaikan secara berkelanjutan dan dilaksanakannya kegiatan surveillance dari lembaga sertifikator ISO secara periodik. Dampak yang ditimbulkan akibat diimplementasikannya ISO 9001 2000 terhadap lembaga dari kedua PT terteliti memiliki perbedaan namun demikian keduanya memiliki dampak positif dan negatif. Sedangkan budaya mutu yang berkembang pada kedua PT terteliti masih dalam kondisi sedang. Hasil dari kesimpulan pada penelitian ini memiliki beberapa implikasi yaitu implikasi teoritis kepemimpinan dan manajemen. Pada implikasi teoritis penelitian ini menunjukkan bahwa mutu harus didorong dari mutu sebagai tanggung jawab lembaga menuju mutu menjadi tanggung jawab individu dalam upaya mendorong PT dapat berkembang secara berkelanjutan dan menghasilkan produk yang unggul. Pada implikasi kepemimpinan penelitian ini menunjukkan bahwa pemimpin PT harus merubah paradigma menuju kepemimpinan yang berorientasi kompetitif dan membudayakan perilaku bekerja karyawan untuk bekerja secara terbuka bekerja secara terpercaya dan bekerja secara mandiri. Sedangkan implikasi dalam bidang manajemen adalah pentingnya manajemen membangun sistem informasi yang baik untuk mengalirkan data dari tempat kerja ke para manajer PT menumbuhkan gaya kerja atau perilaku para karyawan dalam organisasi terhadap kedisiplinan dan ketaat asazan serta berorientasi pada sistem kerja PDCA. Mendasarkan pada temuan ini diharapkan Ditjen Dikti membuat kebijakan yang lebih operasional yang berkaitan dengan klausul-klausul yang harus ada dalam penjaminan mutu di PT serta mengembangkan sistem penjaminan mutu untuk kegiatan riset mengingat berbagai standar internasional PT menempatkan riset dalam komponen yang paling penting selain proses pendidikan dan pengajaran.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S3 Manajemen Pendidikan
Depositing User: library UM
Date Deposited: 15 Jun 2009 04:29
Last Modified: 09 Sep 2009 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/63789

Actions (login required)

View Item View Item