Pembelajaran yang menumbuhkan kepedulian studi kualitatif-fenomologis di Sekolah Dasar gunung Brintik, Semarang, Jawatengah / Irene Evy Wulandari - Repositori Universitas Negeri Malang

Pembelajaran yang menumbuhkan kepedulian studi kualitatif-fenomologis di Sekolah Dasar gunung Brintik, Semarang, Jawatengah / Irene Evy Wulandari

Wulandari, Irene Evy (2010) Pembelajaran yang menumbuhkan kepedulian studi kualitatif-fenomologis di Sekolah Dasar gunung Brintik, Semarang, Jawatengah / Irene Evy Wulandari. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Wulandari Irene Evy. 2009. Pembelajaran yang Menumbuhkan Kepedulian Studi Kualitatif Fenomenologis di Sekolah Dasar Gunung Brintik Semarang Jawa Tengah. Disertasi. Program Studi Teknologi Pembelajaran. Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. M. Dimyati (II) Prof. Dr. I Wayan Ardhana M.A. (III) Prof. Dr. Nyoman S. Degeng. Kata kunci Kepedulian Sekolah Dasar model pembelajaran Kepedulian dipahami sebagai suatu kondisi sosial dan emosional positif yang menjadi katalisator pertumbuhan pribadi dan pencapaian akademik. Aktualisasi dan penanaman kepedulian dicirikan dengan pemodelan peran relasi dialog konfirmasi dan latihan. Kepedulian diangkat sebagai etika karena merupakan pemikiran kritis serta pertimbangan hati nurani tentang moralitas kepedulian yang memampukan seseorang untuk berkomitmen dan melaksanakan moralitas tersebut tanpa takut dan ragu. Peran kepedulian dalam rangka pendidikan bagi anak-anak berlatar keluarga dan lingkungan miskin dianggap penting karena dalam lingkaran kemiskinan anak-anak kurang dipedulikan dan menghadapi resiko besar untuk jatuh dalam kegagalan pendidikan dan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan gambaran tentang peran kepedulian dalam rangka pendidikan bagi siswa berlatar keluarga dan lingkungan miskin. Setelah memperoleh gambaran tersebut mendeskripsikan sebuah model pembelajaran yang menumbuhkan kepedulian. Penelitian ini dilaksanakan di SD Gunung Brintik Semarang Jawa Tengah yang merupakan sekolah dasar di lingkungan miskin perkotaan yang hampir seluruh siswanya berlatar keluarga dan lingkungan miskin. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2006 hingga Juli 2007 dengan melibatkan para pendidik siswa dan pihak-pihak yang terkait dengan sekolah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif fenomenologis dengan proses analisis fenomenologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penumbuhan kepedulian merupakan tujuan dan prioritas pendidikan di SD Gunung Brintik dan menjadi kebijakan sekolah. Pembelajaran diselenggarakan agar para siswa merasa dipedulikan kemudian dapat bertumbuh rasa percaya dirinya motivasi belajarnya kepedulian terhadap diri dan masa depannya sesamanya Sang Pencipta dan alam semesta. Para administratur mengupayakan kepedulian dengan menciptakan iklim kerja yang penuh kepedulian para pengajar menerapkan metode-metode pembelajaran yang dapat menumbuhkan kepedulian dan para staf non pengajar berusaha untuk bekerja seprofesional mungkin dan dapat bertindak sebagai orangtua juga teman bagi siswa. Kepedulian yang ditumbuhkan oleh para pendidik menghasilkan suatu pengakuan dari para siswa orangtua dan pihak-pihak terkait bahwa SD Gunung Brintik adalah sekolah yang bermutu karena para pendidiknya yang memiliki komitmen kepedulian dan berhasil menghantar para siswanya untuk dapat berperilaku lebih baik di masyarakat serta memperbaiki nasib mereka. Sebagai penelitian bidang studi Teknologi Pembelajaran penelitian ini mendeskripsikan suatu model pembelajaran yang bersifat preskriptif dan kontekstual. Model pembelajaran yang menumbuhkan kepedulian dideskripsikan melalui komponen orientasi model yang mendeskripsikan sasaran fondasi dasar dan tujuan pembelajaran komponen sistem pendukung yang mendeskripsikan pengaturan sistem sekolah yang diperlukan untuk mendukung terwujudnya model komponen sistem sosial yang mendeskripsikan lingkungan pembelajaran dimana model dapat diterapkan sintak yang mendeskripsikan prinsip-prinsip metode dan prinsip-prinsip reaksi yang dapat dipergunakan oleh guru komponen dampak pembelajaran yang mendeskripsikan dampak jangka pendek dari digunakannya metode dan komponen dampak pengiring yang mendeskripsikan dampak jangka panjang yang dapat dicapai dari penggunaan model. Model pembelajaran tersebut memberikan prinsip-prinsip metode yang dapat digunakan secara tunggal atau merupakan variasi yang dapat digunakan secara bergantian tergantung pada kebutuhan situasi dan respon siswa. Metode-metode tersebut adalah metode dialog dan pembangunan relasi metode naratif eksperensial metode observasi dan refleksi obyek pengetahuan metode pembangunan komunitas yang demokratis berdisiplin dan apresiatif metode guru sebagai model peran positif metode latihan kerjasama dan pengendalian diri dan metode latihan-latihan kepedulian baik kepada sesama Tuhan dan alam semesta. Model pembelajaran yang menumbuhkan kepedulian diharapkan dapat menjawab kebutuhan bidang studi Teknologi Pembelajaran tentang pembelajaran yang dapat merajutkan pesan substantif kepedulian sebagai dampak pengiring disamping penguasaan kemampuan akademis sesuai dengan amanat kurikulum sebagai dampak pembelajaran. Sebagai saran penelitian peneliti menganjurkan para pengelola sekolah staf pengajar dan teknolog pembelajaran hal-hal sebagai berikut sebagai berikut 1) Kepedulian hendaknya menjadi salah satu kebijakan sekolah terutama pada sekolah-sekolah yang sebagian besar siswanya berlatar kemiskinan dan menghadapi kondisi rawan. Sekolah juga hendaknya mempertimbangkan struktur dan kebijakan-kebijakan sekolahnya agar iklim kepedulian dapat tumbuh dan berkembang dengan subur. 2) Kepedulian hendaknya menjadi salah satu kualifikasi tenaga pendidik. Lembaga-lembaga pendidikan calon tenaga pendidikan hendaknya menyelenggarakan kurikulum dan pembinaan yang memampukan para calon pendidik menjadi pendidik yang peduli. 3) Para administratur sekolah lembaga pemerintahan dan perguruan tinggi pendidikan hendaknya menyelenggarakan program-program on going formation kepada para pendidik di sekolah agar dapat meningkatkan mutu profesinya sebagai pendidik yang peduli. 4) Para pengajar diharapkan dapat mempertimbangkan model atau rancangan pembelajarannya sedemikian rupa agar iklim kepedulian dan kemampuan peduli dapat bertumbuh dalam kegiatan pembelajaran di kelas maupun melampaui ruang kelas. 5) Para teknolog pembelajaran diharapkan dapat menindaklanjuti penelitian ini dengan mengembangkan model pembelajaran yang menumbuhkan kepedulian pada komunitas dan konteks yang berbeda. 6) Para peneliti yang dalam kesempatan lain ingin menjangkau pemberian perlakuan atau eksperimentasi hendaknya memikirkan adanya para aktor yaitu guru yang dapat menyampaikan dampak instruksional maupun dampak pengiring. ABSTRACT Wulandari Irene Evy. 2009. Instruction that Nurtures Care A Phenomenological-Qualitative Study at Gunung Brintik Elementary School Semarang Central Java Indonesia. Dissertation. Instructional Technology Study Program. Malang State University. Postgraduate Program. Advisors (I) Prof. Dr. M. Dimyati (II) Prof. Dr. I Wayan Ardhana M.A. (III) Prof. Dr. Nyoman S. Degeng. Keywords Caring elementary school instructional model Caring is a positive social and emotional condition that can be a catalyst for the development of personality and academic achievement. Modelling relationship dialogue confirmation and practise characterize actualisation and investment of care. Caring is an ethical act that involves critical thinking and conscience of care morality that enables one to commit to applying this morality without fear and doubt. Education based on caring for children in poverty is very important because in the cycle of poverty (socioeconomically disadvantaged children) these children face the risks of failing in their studies and future lives. This research intended to find out about the phenomenal role of caring in the educational process for children who live in poverty. After arriving with a clear picture of the concept of caring the researcher developed urgent and relevant guidelines to help in the development of suitable caring actualization in schools with an instructional model that directs the course of nurturing a caring behaviour. The research was conducted in Gunung Brintik Elementary School Semarang Central Java. The Gunung Brintik Elementary School is situated in a poor neighbourhood of Semarang and attended by students living in poverty. This research was carried out between December 2006 and July 2007. Educators students and people related to the school were involved in the research. The research used a qualitative phenomenological method and phenomenological analyses. The result of research shows caring is an educational priority that has a central role in the school s policies. Instruction is programmed to enable students feel they are cared for and are able to develop self-confidence learning motivation and as people with caring attributes for the future. The administrators show caring by creating caring climates in their daily work teachers show by applying caring methods in instructional activities and administrative staff contribute towards care by showing professionalism in their daily interactions with the students and also acting as friends or parents to students. Students parents and others who come in contact with the school recognize these enormous contributions of the school because the caring commitments have enabled many of the students to succeed in their studies and ultimately shaped them for succeeding in life. As an instructional technology research this research yields a prescriptive-contextual instructional model. The model is explained through some components. The orientation component describes the aim foundations and goals of the model. The supporting system component describes the school system that supports the model. The social system component describes the environment in which the model can be used. The syntax component describes the principles of methods and teacher s reaction. The instructional effect component describes the short-term effect of using the model and the nurturing effect component describes the long-term effect of using the model. The model advises some principles of the following methods dialogue and relationship development narrative-experiential object of knowledge observation and reflection democratic discipline and appreciative community development the teacher as a role model and caring practises. The model meets the need of the models in the Instructional Technology field dealing with an instructional model that leads students to acquiring academic competencies as an instructional effect and to becoming caring people as a nurturing effect. This research suggests that 1) caring should be a policy of school with children living in poverty 2) caring capability is one of the requirements for recruiting teachers in schools therefore educational institutions for teachers should consider including this in their curricular activities 3) school administrators government institutions and universities should arrange on-going activities to increase teachers caring attributes 4) teachers should create/provide caring climates in their instructional design activities 5) instructional designers should develop an instructional model that encourages caring in a different context and different communities 6) a researcher who wants to use the experimental methodology for this research topic should involve teachers who have the ability to deliver both instructional effects and nurturing effects.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Teknologi Pendidikan (TEP) > S3 Teknologi Pembelajaran
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 01 Feb 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/63547

Actions (login required)

View Item View Item