Konstruksi diri berbincang guru bimbingan dan konseling dalam cerita autobiografi keluarga / Susi Fitri - Repositori Universitas Negeri Malang

Konstruksi diri berbincang guru bimbingan dan konseling dalam cerita autobiografi keluarga / Susi Fitri

Fitri, Susi (2016) Konstruksi diri berbincang guru bimbingan dan konseling dalam cerita autobiografi keluarga / Susi Fitri. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Susi Fitri. 2015. Konstruksi Diri Berbincang Guru Bimbingan dan Konseling dalam Cerita Autotobiografi Keluarga. Disertasi. Program Studi Bimbingan dan Konseling. Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Johana Endang Prawitasari Ph.D. (II) Dr. dr. Limas Sutanto SpKJ(K) M.Pd dan (III) Dr. Dany M. Handarini MA Kata Kunci cerita autobiografi keluarga konstruksi diri konstruksi keluarga diri berbincang pemosisian penyuaraan Penelitian ini berfokus untuk memperlihatkan konstruksi diri berbincang dalam autobiografi keluarga guru bimbangan dan konseling (guru BK). Karena itu pertanyaan yang digali dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah cerita autobiografi keluarga guru BK mengkonstruksi diri para partisipan yaitu diri seperti apa yang terbentuk dalam proses tersebut dan apa saja pemosisian dalam penceritaan yang ditampilkan dalam pembentukan diri tersebut (2) bagaimanakah keluarga dikonstruksi melalui cerita autobiografi keluarga guru BK yaitu keluarga seperti apa yang terbentuk dalam proses tersebut Untuk menjawab persoalan tersebut penelitian ini menggunakan analisis naratif dalam pendekatan posmodern yang secara khusus menekankan pada konsep dialogical self (diri berbincang) yang diajukan oleh Hermans et. al. (2001a 2001b 2004) yang berakar dari teori William James (dalam Hermans 2004 dan Baressi 2002) mengenai diri dan teori Bakhtin (1984) yang diintegrasikan dalam konsep naratif oleh Sarbin (1986). Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari enam orang guru BK sekolah menengah di Jabodetabek yang telah menjadi guru BK minimal selama 5 tahun. Pemilihan partisipan berkaitan dengan status pernikahan dan perbedaan struktur keluarga asal. Penelitian ini dilakukan di Jakarta dengan menggunakan wawancara mendalam. Sebagai bagian dari triangulasi keabsahan data dalam penelitian ini dicapai dengan berpegang pada prinsip keterpercayaan dalam penelitian naratif yaitu dengan meminta partisipan membaca dan mengoreksi transkrip wawancara dan hasil penceritaan ulang. Penelitian ini menghasilkan temuan tentang tiga cara narator (I-author) bercerita yaitu dengan penyuaraan transformatif penyuaraan problematis dan penyuaraan repetitif. Penyuaraan tersebut dihasilkan dari berbagai pemosisian diri internal dan diri eksternal para aktor yang ada dalam autobiografi para partisipan. Jadi melalui penyuaraan-penyuaraan dan pemosisian-pemosisian itulah diri para partisipan dikonstruksi dalam cerita autobiografis mereka. Adapun konstruksi keluarga dalam autobiografi keluarga dalam penelitian ini merupakan medan pemosisian dan reposisi terus-menerus dalam cara bercerita narator dan pemosisian para aktor terhadap berbagai wacana dominan mengenai keibuan kebapakan dan hubungan antar saudara. Temuan ini berimplikasi pada tiga aspek yaitu pendidikan guru bimbingan dan konseling proses konseling itu sendiri dan penelitian di bidang bimbingan dan konseling. Mengingat sedikitnya penelitian tentang diri berbincang dalam bidang konseling di Indonesia disertasi ini merupakan upaya perintisan yang memiliki beberapa kelebihan yaitu merintis studi interdisiplin dengan ranah bahasa danilmu-ilmu sosial merintis penggunaan autobiografi dalam penelitian-penelitian konseling sehingga mampu menangkap pengalaman manusia sebagai pengalaman yang menyeluruh dan mendalam dan mengeksplorasi dialog sebagai konsep utama dalam konseling. Meskipun demikian penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu teknik penggalian cerita yang belum merata untuk semua partisipan alat analisis bahasa yang masih terbatas analisis yang membutuhkan tafsir dari ilmu-ilmu sosial masih kurang memadai. Berdasarkan kelebihan dan keterbatasan tersebut serta refleksi peneliti sendiri terhadap penelitian ini terdapat beberapa rekomendasi bagi para peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian autobiografi keluarga dengan menggunakan teori diri-berbincang yaitu perlunya keterampilan yang memadai dalam melakukan wawancara mendalam yang khusus bagi penelitian naratif perlunya penelitian naratif yang menyasar isu-isu tertentu yang mengeksplorasi pengalaman-pengalaman krisis dalam keluarga secara lebih spesifik perlunya penelitian autobiografi keluarga yang secara spesifik menekankan pada pola wacana dalam metodologinya perlunya pengintegrasian teori-teori bahasa secara eksplisit dalam kurikulum konseling dan perlunya prasyarat pengetahuan khusus dalam penelitian naratif seperti naratologi dan sosiolinguistik.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Bimbingan dan Konseling (BK) > S3 Bimbingan dan Konseling
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 06 Jan 2016 04:29
Last Modified: 09 Sep 2016 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/63509

Actions (login required)

View Item View Item