Ana, Ria Fajrin Rizqy (2014) Peningkatan motivasi, aktivitas, dan hasil belajar IPS dengan model kooperatif Think Pair Share (studi kelas IV SDA Kamulan 01 Kecamatan Talun Kabupaten Blitar) / Ria Fajrin Rizqy Ana. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Rizqy Ana Ria Fajrin. 2013. Peningkatan Motivasi Aktivitas dan Hasil Belajar IPS dengan Model Kooperatif Think Pair Share (Studi Kelas IV SDN Kamulan 01 Kecamatan Talun Kabupaten Blitar). Tesis. Jurusan Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. Hariyono M.Pd (II) Dr. Ach. Amirudin M.Pd Kata kunci motivasi aktivitas hasil belajar model think pair share Pada umumnya pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Dasar (SD) masih konvensional dimana guru menerangkan sedangkan siswa mendengarkan mencatat dan mengerjakan tugas. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada siswa kelas IV SDN Kamulan 01 menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran siswa belajar secara konvensional yaitu pembelajaran dengan metode ceramah. Siswa masih mengalami kesulitan dan tidak semangat dalam mengikuti pembelajaran. Hal itu ditandai dengan adanya siswa yang terlihat berbicara mengantuk dan bermain sendiri dengan temannya. Selain itu guru tidak menggunakan media pembelajaan. Dari masalah tersebut menyebabkan hasil belajar mata pelajaran IPS belum maksimal yaitu terdapat 17 siswa dari 24 siswa yang nilainya masih berada di bawah Kriteria KKM IPS yaitu 70. Untuk itu agar dapat meningkatkan motivasi aktivitas hasil belajar siswa dan tercapainya tujuan pembelajaran dalam matapelajaran IPS perlu diadakan perbaikan pembelajaran dengan mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share yaitu siswa belajar secara berkelompok dengan anggota berpasangan. Penelitian ini menurut jenis datanya menggunakan penelitian kualitatif sedangkan menurut metodenya adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Dalam hal ini peneliti berperan sebagai partisipan penuh. Data dalam penelitian ini adalah hasil motivasi belajar hasil aktivitas belajar dan hasil belajar IPS. Sedangkan sumber data utama dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Kamulan 01 dan data pendukungnya adalah guru kelas IV. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi wawancara angket catatan lapangan dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif think pair share sudah baik. Hal ini didukung dengan meningkatnya motivasi aktivitas dan hasil belajar siswa. Hasil angket motivasi belajar siswa menunjukkan siklus 1 memperoleh skor rata-rata 69 sedangkan siklus 2 memperoleh skor rata-rata 76. Peningkatan aktivitas belajar siswa dilihat dari lembar observasi yang diisi oleh observer. Pada siklus 1 rata-rata aktivitas belajar siswa 75 dan siklus 2 mencapai 92. Peningkatan hasil belajar IPS dilihat dari hasil tes kognitif yang dikerjakan setiap akhir siklus. Rata-rata skor akhir siswa pada pratindakan mencapai 60 pada siklus 1 mencapai 76 dan pada siklus 2 mencapai 82. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif think pair share pada tahap awal mengalami kendala baik dari siswa maupun guru. Langkah-langkah model pembelajaran think pair share yang dilakukan terdiri dari tiga tahapan utama yaitu tahap think tahap pair dan tahap share. Penerapan model pembelajaran think pair share dapat meningkatkan motivasi aktivitas dan hasil belajar. Peningkatan motivasi belajar IPS dapat dilihat dari lembar angket motivasi yang diisi oleh siswa setelah pembelajaran. Berdasarkan kesimpulan tersebut disarankan sebaiknya sebelum menerapkan model pembelajaran kooperatif think pair share memperkenalkan dahulu langkah-langkah model pembelajaran yang diterapkan membagi waktu sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan tidak hanya menerapkan model pembelajaran think pair share tetapi juga mengembangkan model tersebut disesuaikan dengan kondisi siswa. Selain itu guru sebaiknya mengkondisikan kelas seefektif dan sebaik mungkin dengan memperhatikan semua. Guru hendaknya memberikan perlakuan yang berbeda bagi siswa yang memiliki keterlambatan belajar sehingga siswa aktif dan bersemangat mengikuti pembelajaran dan pada tahap think siswa tidak harus diberikan LKS tetapi bisa menggunakan pertanyaan lisan atau konsep berupa masalah untuk dikerjakan mandiri.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Sekolah Pascasarjana(PS) > S2 Pendidikan Dasar |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 05 Mar 2014 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2014 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/62669 |
Actions (login required)
View Item |