Peningkatan minat dan kemampuan membaca permulaan melalui media buku cerita binatang dan permainan bahasa siswa kelas II SD Plus Al-Anwar Pacul Gowang Jombang / Evita Widiyati - Repositori Universitas Negeri Malang

Peningkatan minat dan kemampuan membaca permulaan melalui media buku cerita binatang dan permainan bahasa siswa kelas II SD Plus Al-Anwar Pacul Gowang Jombang / Evita Widiyati

Widiyati, Evita (2013) Peningkatan minat dan kemampuan membaca permulaan melalui media buku cerita binatang dan permainan bahasa siswa kelas II SD Plus Al-Anwar Pacul Gowang Jombang / Evita Widiyati. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata kunci minat baca kemampuan membaca permulaan media buku cerita binatang media permainan bahasa. Membaca permulaan merupakan kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa sekolah dasar sebagaimana diamanatkan dalam KTSP 2006 kompetensi dasar Bahasa Indonesia kelas II khususnya membaca. Berdasarkan hasil studi pendahuluan diketahui bahwa sebagian besar nilai rata-rata kemampuan membaca permulaan siswa kelas II SD Plus Al-Anwar Pacul Gowang Jombang rendah. Dari 27 siswa 15 siswa memperoleh nilai membaca permulaan di bawah KKM (70). Penyebab kurangnya kemampuan membaca permulaan siswa kelas II SD Plus adalah (1) penggunaan buku teks/LKS sebagai bahan pembelajaran (2) penggunaan media yang kurang variatif dan (3) guru kurang mampu menciptakan proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Untuk mengatasi masalah tersebut media yang efektif untuk meningkatkan proses dan hasil kemampuan membaca permulaan adalah media buku cerita binatang (BCB) dan permainan bahasa (PB). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas. Rancangan penelitian ini meliputi (1) perencanaan (2) pelaksanaan tindakan dan pengamatan dan (3) refleksi. Data penelitian ini terdiri dari data proses pembelajaran membaca permulaan dan data hasil kemampuan membaca permulaan. Data proses diperoleh dari minat membaca BCB dan aktivitas belajar siswa. Data hasil diperoleh dari tes membaca siswa. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti dibantu guru kolaborator dengan menggunakan pedoman observasi pedoman wawancara catatan lapangan jurnal baca/kartu kontrol dokumentasi dan rubrik penilaian membaca permulaan. Tahap yang dilaksanakan pada pembelajaran membaca permulaan melalui media BCB dan PB yaitu tahap pendahuluan tahap inti dan tahap penutup. Tahap pendahuluan meliputi kegiatan (1) ice breaking (2) penunjukan/pemajanan media BCB (3) kegiatan tanya-jawab mengenai binatang peliharaan dan (4) mengidentifikasi judul dan nama pengarang BCB. Tahap inti meliputi kegiatan (1) mendengarkan pembacaan BCB secara klasikal (2) menirukan pengucapan kata dan kalimat yang terdapat pada BCB (3) menyimak petunjuk dan arahan tentang gambar kata dan kalimat serta isi cerita BCB (4) membaca BCB di depan kelas (5) pembagian kelompok (6) penjelasan tentang peraturan PB (7) pemberian contoh cara melaksanakan PB (8) pelaksanaan PB (5) pembacaan hasil PB oleh kelompok dan (6) pengembalian media ke tempat yang disediakan. Tahap penutup meliputi kegiatan (1) pemberian reward dan pujian (2) penyampaian kesan terhadap pembelajaran membaca permulaan (3) penyimpulan materi dan (4) pemberian motivasi untuk meminjam dan membaca BCB. Pada masing-masing tahap baik siklus I maupun siklus II terlihat jelas bahwa respon antusiasme keaktifan dan kerjasama siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini terbukti aspek respon Siklus I kualifikasi sangat baik dan baik mencapai 63% kualifikasi cukup dan kurang mencapai 37% Siklus II kualifikasi sangat baik dan baik mengalami peningkatan mencapai 96 3% dan kualifikasi cukup 3 7%. Aspek antusiasme kualifikasi sangat baik dan baik mencapai 52% kualifikasi cukup dan kurang mencapai 48% Siklus II kualifikasi sangat baik dan baik mengalami peningkatan mencapai 85% dan kualifikasi cukup 15%. Aspek keaktifan kualifikasi sangat baik dan baik mencapai 26% kualifikasi cukup dan kurang mencapai 74% Siklus II kualifikasi sangat baik dan baik mengalami peningkatan mencapai 61% kualifikasi cukup dan kurang 41%. Aspek kerja sama kualifikasi sangat baik dan baik mencapai 66% kualifikasi cukup dan kurang 34% Siklus II kualifikasi sangat baik dan baik mengalami peningkatan mencapai 100%. Hasil kemampuan membaca permulaan siswa kelas II SD Plus terbukti meningkat. Dari analisis hasil tes membaca siswa diketahui bahwa kemampuan membaca kata kategori sangat baik dengan indikator (a) pelafalan tepat (b) intonasi wajar (c) suara jelas dan dapat didengar teman dan (d) membaca lancar berjumlah 26% pada Siklus I dan terjadi peningkatan pada Siklus II mencapai 65 7% kategori baik dengan indikator (a) pelafalan tepat (b) intonasi wajar (c) suara jelas dan dapat didengar teman tetapi (d) membaca kurang lancar berjumlah 55% pada Siklus II mencapai 33 5% dan kategori cukup dengan indikator (a) pelafalan kurang tepat (b) intonasi kurang wajar (c) suara lirih/pelan dan (d) membaca diulang-ulang berjumlah 19% pada Siklus II 1%. Kemampuan membaca kalimat kategori sangat baik pada Siklus I dengan indikator (a) pelafalan tepat (b) intonasi wajar (c) suara jelas dan dapat didengar teman dan (d) membaca dengan lancar berjumlah 10 2% pada Siklus II terjadi peningkatan mencapai 50% kategori baik dengan indikator (a) pelafalan tepat (b) intonasi wajar (c) suara jelas dan dapat didengar teman tetapi (d) membaca kurang lancar berjumlah 57% Siklus II mencapai 41 7 kategori cukup dengan indikator (a) pelafalan kurang tepat (b) intonasi kurang wajar (c) suara lirih/pelan dan (d) membaca diulang-ulang berjumlah 30% pada Siklus II 8%. Kemampuan menyebutkan isi BCB kategori baik Siklus I dengan indikator menyebutkan judul tokoh sifat dan tempat dengan lengkap dan lancar serta menyebutkan amanat BCB dengan lancar berjumlah 16 5% Siklus II terjadi peningkatan mencapai 37 5% kategori baik dengan indikator menyebutkan judul tokoh sifat dan tempat dengan lancar dan cukup lancar dalam menyebutkan amanat BCB berjumlah 44 5% Siklus II mencapai 51 5% kategori cukup dengan indikator menyebutkan judul tokoh sifat dan tempat serta menyebutkan amanat BCB kurang lancar berjumlah 33 5% Siklus II 11%. Berdasarkan temuan penelitian disarankan kepada guru SD agar menerapkan media BCB dan PB sebagai alternatif untuk meningkatkan minat dan kemampuan membaca permulaan. Pada saat membagi kelompok belajar siswa guru perlu mempertimbangkan faktor kemampuan membaca siswa sehingga kemampuan anggota tiap tim dalam kelompok bervariasi. Pemberian pujian dan hadiah terhadap siswa yang telah berhasil melakukan kegiatan membaca BCB dan melakukan PB sangat efektif dalam meningkatkan minat dan kemampuan membaca siswa.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Sekolah Pascasarjana(PS) > S2 Pendidikan Dasar
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 13 Aug 2013 04:29
Last Modified: 09 Sep 2013 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/62629

Actions (login required)

View Item View Item