Jaini (2013) Pembelajaran siklus belajar 7 fase (the 7 learning cycle model) untuk meningkatkan keterampilan proses dan prestasi belajar IPA siswa kelas IX-B SMPN 1 Pogalan Trenggalek / Jaini. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Kata kunci pembelajaran siklus belajar 7 fase keterampilan proses IPA prestasi belajar . Pembelajaran IPA di SMP/MTs menekankan pemberian pengalaman belajar secara langsung. Metode pembelajaran dengan teacher-centered harus diubah menjadi student-centered. Tujuannya agar siswa mampu berpikir kritis dan kreatif serta lebih peka menghadapi masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses dan prestasi belajar IPA siswa kelas IX-B SMPN 1 Pogalan Trenggalek dengan model siklus belajar 7 fase. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksana-kan dalam dua siklus tiap siklus terdiri dari 4 kali pertemuan. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas IX-B SMPN 1 Pogalan Trenggalek yang berjumlah 20 siswa terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri atas (1) instrumen perlakuan yang berupa perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus RPP pada pokok bahasan listrik dinamis LKS dan catatan lapangan. (2) instrumen pengukuran terdiri dari lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran oleh guru dan siswa serta keterampilan proses IPA dan soal tes tertulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran siklus belajar 7 fase dapat meningkatkan keterampilan proses IPA siswa kelas IX-B SMPN 1 Pogalan Trenggalek. Rata-rata nilai keterampilan proses mengalami peningkatan 12 32 % dari siklus I sebesar 70 64% dan siklus II 82 92%. Penerapan pembelajaran siklus belajar 7 fase dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IX-B SMPN 1 Pogalan Trenggalek. Peningkatan jumlah siswa yang tuntas belajar dari siklus I sebanyak 12 siswa (60%) dan pada siklus II sebanyak 18 siswa (90%). Rata-rata nilai prestasi belajar kognitif siswa mengalami peningkatan 30% yaitu dari 70 5 pada siklus I dan 80 5 pada siklus II. Hasil penelitian merekomendasikan bahwa (1) bagi guru bidang studi disarankan untuk menerapkan model pembelajaran ini pada materi dengan karakteristik yang sesuai (2) kepada peneliti dan guru lain untuk menggunakan waktu seefektif dan seefisien mungkin agar waktu yang tersedia cukup untuk menyampaikan materi sesuai dengan target kurikulum.
| Item Type: | Thesis (Masters) |
|---|---|
| Subjects: | L Education > L Education (General) |
| Divisions: | Sekolah Pascasarjana(PS) > S2 Pendidikan Dasar |
| Depositing User: | Users 2 not found. |
| Date Deposited: | 16 Apr 2013 04:29 |
| Last Modified: | 09 Sep 2013 03:00 |
| URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/62595 |
Actions (login required)
 |
View Item |