Pengembangan model pembelajaran Together Win (TW) berdasarkan STAD berorientasi kok-konstruksi untuk pembelajaran karakter / Putri Mahanani - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengembangan model pembelajaran Together Win (TW) berdasarkan STAD berorientasi kok-konstruksi untuk pembelajaran karakter / Putri Mahanani

Mahanani, Putri (2013) Pengembangan model pembelajaran Together Win (TW) berdasarkan STAD berorientasi kok-konstruksi untuk pembelajaran karakter / Putri Mahanani. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Mahanani Putri. 2012. Pengembangan Model Pembelajaran Together Win (TW) Berdasarkan STAD Berorientasi Ko-Konstruksi untuk Pembelajaran Karakter. Tesis Program Studi Pendidikan Dasar Fakultas Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Prof. Dr. Sa dun Akbar M.Pd. (2) Prof. Dr. Budi Eko Soetjipto M. Ed. M.Si. Kata kunci pengembangan model Together Win (TW) STAD ko-konstruksi karakter. Berdasarkan hasil kajian literatur diketahui bahwa pembelajaran di SD saat ini perlu inovasi. Hal tersebut terlihat dari banyaknya fenomena kenakalan remaja seperti narkoba seks bebas menyontek pemerasan/kekerasan kecenderungan dominasi senior penggunaan narkoba dll. Adanya berbagai kasus korupsi semakin memperlihatkan perlunya inovasi dalam rangka memperbaiki karakter anak sejak usia SD. Seperti yang telah terlihat saat ini Indonesia telah mengalami krisis jati diri bangsa. Hasil observasi pembelajaran di kelas V pada beberapa SDN di Mojowarno menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan selama ini masih cenderung guru yang menjadi pusat pembelajaran. Karakteristik mata pelajaran atau materi ajar kurang diperhatikan oleh guru sehingga mata pelajaran PKn yang seharusnya menitikberatkan pada sikap menjadi overkognitif. Pada saat belajar siswa juga masih pasif. Hal ini terlihat dari siswa yang hanya duduk diam mendengarkan penjelasan dari guru. Guru bertanya hanya beberapa kali dan siswa pun hanya menjawab beberapa kali. Oleh karena itu masalah ini perlu untuk segera dicarikan solusi karena siswa SD merupakan aset negara sehingga pemberian pendidikan yang berkualitas sangat dibutuhkan. Upaya yang dilakukan adalah mengembangkan model pembelajaran yang berorientasi ko-konstruksi yang dapat digunakan untuk pembelajaran karakter. Model yang dimaksudkan bernama Together Win (TW). Model ini dikembangkan dari model kooperatif STAD yang dikembangkan oleh Slavin tahun 1970an. Pada dasarnya model pembelajaran TW merupakan kegiatan kerja kelompok yang menekankan pada hasil kerjasama dalam mencapai tujuan dan tetap bersama untuk meraih kemenangan. Jadi keberhasilan yang diperoleh merupakan hasil secara tim. Bagian-bagian model terdapat langkah-langkah sistem sosial prinsip reaksi sistem pendukung dan efek pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan prototype pengembangan model pembelajaran Together Win (TW) berdasarkan STAD berorientasi ko-konstruksi untuk pembelajaran karakter (2) menghasilkan model pembelajaran yang valid secara teoritik (3) menghasilkan model pembelajaran yang tingkat keterterapannya tinggi dan (4) menghasilkan model pembelajaran yang efektif. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan Penelitian Pengembangan. Prosedur penelitiannya yaitu (1) Penelitian Pendahuluan (2) Perencanaan dan Pengembangan Produk (3) Validasi Ahli (4) Revisi I (5) Uji Lapangan (6) Revisi II (7) Pelaporan. Subjek coba pada penelitian ini adalah ahli bidang pembelajaran ahli bidang isi/materi PKn guru dan siswa kelas Va dan Vb di SDN Mojowangi I Jombang. Instrumen pada penelitian ini berupa angket validasi ahli angket validasi pengguna angket sikap siswa pedoman observasi sikap siswa pedoman observasi aspek psikomotor siswa pedoman observasi aktivitas siswa pedoman wawancara dan soal-soal tes. Hasil penelitian yang dilaksanakan pada mata pelajaran PKn menunjukkan bahwa model pembelajaran Together Win (TW) telah dikembangkan sesuai dengan teori pembelajaran. Hal tersebut terlihat dari hasil validasi ahli yang mendapat nilai rata-rata 91 65%. Model ini juga memiliki keterterapan yang tinggi. Hal ini ditunjukkan dari hasil validasi pengguna (guru) yang persentasenya sebesar 93 75%. Keefektivan model pembelajaran TW ditunjukkan dari aktivitas dan hasil belajar siswa yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Aktivitas belajar siswa ditunjukkan dari persentase ketuntasan klasikal yaitu 95% pada kelas kontrol dan 100% pada kelas eksperimen sehingga dapat disimpulkan model pembelajaran TW lebih efektif untuk meningkatkan aktivitas siswa. Hasil belajar siswa pada aspek kognitif psikomotor dan afektif yang menggunakan model pembelajaran TW juga lebih tinggi dibandingkan model STAD. Hal tersebut terlihat dari persentase ketuntasan klasikal pada kelas kontrol sebesar 65% sedangkan untuk kelas eksperimen sebesar 90%. Pada hasil observasi psikomotor didapatkan hasil persentase ketuntasan klasikal kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol yaitu sebesar 85% untuk kelas eksperimen dan 75% untuk kelas kontrol. Pada aspek afektif siswa hasil observasi dan angket sikap juga menunjukkan bahwa model pembelajaran pada kelas eksperimen lebih efektif daripada kelas kontrol yaitu 50% untuk kelas kontrol dan 90% untuk kelas eksperimen. Hasil t-test berpasangan dengan menggunakan SPSS versi 16 semakin menguatkan keefektivan model TW. Hasilnya yaitu terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata aktivitas dan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran STAD dengan pembelajaran model TW. Berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel maka disimpulkan bahwa model pembelajaran TW lebih efektif daripada model STAD. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan model pembelajaran telah sesuai dengan kajian secara teori dengan keterterapan dan keefektifan tinggi. Disarankan saat guru memanfaatkan model TW ini harus memahami secara utuh tentang model tersebut menyiapkan berbagai media dan sumber belajar yang dibutuhkan dalam pembelajaran disesuaikan dengan lingkungan keberadaan siswa. Saran untuk diseminasi produk yaitu dilakukan uji lapangan pada skala luas dan dikembangkan panduan penggunaan model yang lebih bagus disertai contoh penggunaannya. Saran untuk pengembangan produk lebih lanjut yaitu dikembangkan pada materi dan mata pelajaran yang lain dan dikembangkan pada strata pendidikan lain.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Sekolah Pascasarjana(PS) > S2 Pendidikan Dasar
Depositing User: library UM
Date Deposited: 17 Jan 2013 04:29
Last Modified: 09 Sep 2013 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/62561

Actions (login required)

View Item View Item