Komarudin (2010) Peningkatan kemampuan menyelesaikan soal cerita melalui tahap pemecahan masalah polya bersetting kooperatif pada siswa kelas V SDN Tanjungrejo 1 kota Malang / komarudin. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Komarodin 2010. Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Melalui Pembelajaran Pemecahan Masalah Bersetting Kooperatif Pada Siswa Kelas V SDN Tanjungrejo 1 Kota Malang Tesis Program Studi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Dra. Hj. Cholis Sa dijah M.Pd. M.A. (II) Dr. Dra. Sri Mulyati M.Pd. Kata kunci Peningkatan kemampuan soal cerita pembelajaran pemecahan masalah kooperatif Kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal cerita operasi hitung pecahan di sekolah dasar disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah bentuk pembelajaran yang diterapkan di sekolah masih konvensional. Guru lebih banyak mendominasi kegiatan belajar mengajar. Siswa hanya mendengar memperhatikan contoh yang diberikan guru kemudian mengerjakan latihan soal. Bentuk pembelajaran seperti ini kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruk sendiri pengetahuannya akibatnya siswa hanya bekerja secara prosedural. Siswa tidak diberi kesempatan untuk membuat sendiri penyelesaian soal cerita operasi hitung pecahan sehingga apabila siswa dihadapkan pada soal cerita dalam bentuk lain maka siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikannya. Untuk mengatasi kesulitan siswa tersebut perlu diciptakan strategi pembelajaran yang memungkinkan siswa berpartisipasi aktif sekaligus memudahkan siswa dalam memahami masalah dalam soal cerita yaitu dengan pembelajaran pemecahan masalah bersetting kooperatif. Pembelajaran pemecahan masalah bersetting kooperatif dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa agar aktif dan saling membantu dalam diskusi kelompok. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan rancangan pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita melalui pembelajaran pemecahan masalah pada siswa kelas V SDN Tanjungrejo 1 Kota Malang bersetting kooperatif (2) mendeskripsikan pelaksanaan rancangan pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita melalui pembelajaran pemecahan masalah pada siswa kelas V SDN Tanjungrejo 1 Kota Malang bersetting kooperatif dan (3) mendeskripsikan peningkatan kemampuan menyelesaikan soal cerita melalui pembelajaran pemecahan masalah pada siswa kelas V SDN Tanjungrejo 1 Kota Malang bersetting kooperatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Data penelitian diperoleh dari hasil tes hasil wawancara observasi dan catatan lapangan. Pelaksanaan pembelajaran pemecahan masalah bersetting kooperatif dilakukan dengan 3 tahap yaitu (1) kegiatan awal menyampaikan tujuan pembelajaran soal cerita memotivasi siswa menjelaskan aturan pembelajaran pemecahan masalah bersetting kooperatif menggali pengetahuan awal siswa tentang pecahan (2) kegiatan inti membentuk kelompok asal membagikan LKS membentuk kelompok ahli mencari langkah-langkah penyelesaian dua soal cerita dengan berdiskusi kembali ke kelompok asal penjelasan kepada kelompok asal dan presentasi kelompok (3) kegiatan akhir menyimpulkan materi pembelajaran melakukan evaluasi dengan memberikan tes akhir yang dikerjakan secara individu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita dengan pembelajaran pemecahan masalah bersetting kooperatif menunjukkan adanya peningkatan dari tindakan I ke tindakan II dan tindakan II ke tindakan III pada (a) skor rata-rata tes akhir dari 67 75 menjadi 74 dan menjadi 78 5 (b) rata-rata persentase siswa yang mendapat skor 8805 65 dari 55% menjadi 72 5% dan menjadi 87 5% (c) persentase aktivitas guru dari 92% menjadi 95 5% dan menjadi 100% (d) persentase aktivitas siswa dari 89% menjadi 96% dan menjadi 100% dan (e) persentase keterampilan kooperatif siswa dari 77 75% menjadi 93% dan menjadi 100% (2) pada pembelajaran pemecahan masalah bersetting kooperatif ternyata terjadi kerjasama yang baik dalam kelompok yang siswanya heterogen dari sisi kemampuan etnis dan jenis kelamin dalam hal (a) mencari langkah-langkah dalam menyelesaikan dua soal cerita dan (b) memberikan penjelasan penyelesaian soal cerita kepada anggota kelompoknya. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada guru matematika di sekolah dasar (1) untuk menjadikan pembelajaran pemecahan masalah bersetting kooperatif sebagai alternatif strategi pembelajaran soal cerita (2) apabila ingin menerapkan pembelajaran pemecahan masalah bersetting kooperatif terutama pada saat diskusi di kelompok ahli dan penjelasan materi di kelompok asal agar menggunakan waktu yang lebih lama sehingga pelaksanaan diskusi dan penjelasan materi dapat berlangsung dengan baik (3) apabila guru ingin menerapkan pembelajaran pemecahan masalah bersetting kooperatif disarankan agar guru bukan hanya sebagai mediator dan fasilitator saja akan tetapi guru juga berperan sebagai intervensiator seperti menegur memberi pertanyaan membimbing mengarahkan memberi pancingan memberi petunjuk memberi peringatan dan memberi contoh (4) guru dalam kegiatan pembelajaran agar sering menggunakan kegiatan belajar kelompok yang heterogen sehingga diharapkan dapat terjadi interaksi sosial antar siswa dan munculnya tutor sebaya.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Sekolah Pascasarjana(PS) > S2 Pendidikan Dasar |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 05 Aug 2010 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2010 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/62506 |
Actions (login required)
View Item |