Nilai-nilai budaya Siri`na Pacce masyarakat Sayye Cikoang Kabupaten Takalar dalam prespektif etnografi / Syamsunardi - Repositori Universitas Negeri Malang

Nilai-nilai budaya Siri`na Pacce masyarakat Sayye Cikoang Kabupaten Takalar dalam prespektif etnografi / Syamsunardi

Syamsunardi (2017) Nilai-nilai budaya Siri`na Pacce masyarakat Sayye Cikoang Kabupaten Takalar dalam prespektif etnografi / Syamsunardi. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Syamsunardi. 2017. Nilai-nilai Budaya Siri Na Pacce Masyarakat Sayye Cikoang Kabupaten Takalar dalam Persperktif Etnografi. Tesis. Jurusan Pendidikan Geografi Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. Budijanto M.Sos. (II) Drs. I Komang Astina M.S. Ph.D. Kata Kunci nilai-nilai budaya siri na pacce Sayye Globalisasi mengakibatkan masyarakat mengadopsi budaya asing yang dapat mendegradasi nilai-nilai budaya lokal pada masyarakat. Budaya siri na pacce adalah produk budaya asli masyarakat Sayye Cikoang sebagai masyarakat suku Makassar keturunan dari Sayyid Jalaluddin keturunan ke 27 dari Nabi Muhammad SAW. Siri dimaknai sebagai rasa malu yang dijadikan alasan untuk bertindak mempertahankan harga diri. Pacce diartikan dimaknai rasa peduli terhadap sesama manusia. Budaya siri na pacce perlu untuk dilestarikan dan diperkenalkan ke generasi muda yang belum memahami budaya lokal. Tujuan penelitian ini adalah (1) tujuannya untuk mendeskripsikan proses budaya siri na pacce terbentuk dalam kehidupan masyarakat Sayye di Cikoang kabupaten Takalar (2) tujuannya untuk mendeskripsikan implementasi nilai-nilai budaya siri na pacce pada kehidupan masyarakat Sayye di Cikoang kabupaten Takalar dan (3) tujuannya untuk menghasilkan bentuk monograf bahan ajar budaya siri na pacce dalam kehidupan masyarakat Sayye bagi materi budaya lokal pada mata kuliah geografi budaya. Jenis penelitian adalah kualitatif pendekatan etnografi dengan lokasi penelitian di desa Cikoang kecamatan Mangngara bombang kabupaten Takalar. Subyek penelitian Karaeng Opu sebagai pemimpin di masyarakat Sayye Cikoang Sayye Karaeng dan Sayye Massang dalam menjaga budaya siri na pacce di masyarakat Sayye Cikoang. Pengambilan data dilakukan melalui observasi wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses budaya siri na pacce masyarakat Sayye Cikoang terbentuk melalui fase yaitu (1) sejarah awal mula dikenalnya budaya siri na pacce masyarakat Sayye Cikoang (2) perkembangan budaya siri na pacce masyarakat Sayye Cikoang dan (3) keberlanjutan budaya siri na pacce masyarakat Sayye Cikoang. Hasil penelitian ini juga menunjukkan ada 7 nilai yang terkandung dalam implementasi budaya siri na pacce masyarakat Sayye di Cikoang (1) nilai kemanusian (2) nilai filosofi (3) nilai susila (4) nilai religi (5) nilai kejujuran (6) nilai solidaritas dan (7) nilai keberanian. Generasi mudah masyarakat Sayye Cikoang perlu memperhatikan budaya siri na pacce agar budaya ini tetap lestari dan budaya ini perlu diselaraskan dengan perkembangan zaman agar tidak tergerus oleh globalisasi. Peneliti selanjutnya dapat mengkaji budaya siri na pacce di masyarakat suku Makassar untuk melihat potensi dari budaya suku Makassar. Peneliti selanjutnya dapat mengambil tema penelitian selain budaya siri na pacce di masyarakat Sayye Cikoang yaitu tradisi Maudu Lompoa (maulid besar). Tradisi yang unik ini juga operlu mendapat mendapat perhatian dari mahasiswa masyarakat dan pemerintah mengingat gencarnya arus globalisasi yang menggerus budaya lokal di masyarakat. Buku monograf budaya siri na pacce masyarakat Sayye Cikoang tidak hanya digunakan di Jurusan Geografi FMIPA UNM pada mata kuliah geografi budaya dapat juga untuk masyarakat umum. Saran kepada peneliti selanjutnya untuk tidak kehilangan identitas dan memahami identitas dalam diri mereka. Identitas yang dimaksudkan adalah suku agama dan golongan identitas suku dan agama sebagai warisan non biologis yang harus dipelajari untuk diketahui (seperti budaya siri na pacce). Identitas biologis sebagai sebuah keniscayaan pada masyarakat tertentu misalnya karena garis keturunan (seperti masyarakat Sayye ). Pemahaman akan identitas diri pada seseorang membantu melestarikana salah satu sumber kekayaan budaya Nasional.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Geografi (GEO) > S2 Pendidikan Geografi
Depositing User: library UM
Date Deposited: 14 Jul 2017 04:29
Last Modified: 09 Sep 2017 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/62396

Actions (login required)

View Item View Item